Jowonews

MEDIA KONKRIT UNTUK MEMBANTU PENANAMAN KONSEP PERKALIAN PESERTA DIDIK KELAS 2 SEKOLAH DASAR

Oleh: Rosa Novita Pitaloka, S.Pd

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengenbangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengembangan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Tujuan pendidikan di Indonesia tidak hanya sekedar menjadi bangsa yang bermartabat karena mempunyai ilmu, tetapi juga mempunyai kesadaran untuk menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, serta memiliki keterampilan yang bermanfaat untuk dirinya maupun negaranya.

Belajar matematika merupakan suatu syarat cukup untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Karena dengan belajar matematika, kita akan belajar bernalar secara kritis, kreatif dan aktif. Matematika merupakan ide-ide abstrak yang berisi simbol-simbol, maka konsep matematika harus dipahami terlebih dahulu sebelum memanipulasi simbol-simbol itu. Pada usia siswa sekolah dasar (7-8 tahun hingga 12-13 tahun). Menurut teori kognitif Piaget termasuk pada tahap operasional konkret. Berdasarkan perkembangan kognitif ini, maka anak usia sekolah dasar pada umumnya mengalami kesulitan dalam memahami matematika yang bersifat abstrak. Karena keabstrakannya matematika relatif tidak mudah untuk dipahami oleh siswa sekolah dasar pada umumnya (Susanto, 2016: 183). Dalam pembelajaran matematika, siswa harus mampu menemukan secara mandiri berbagai pengetahuan yang diperlukan dalam proses belajar mengajar. Setiap konsep yang abstrak harus diserap siswa, guru perlu memberikan penguatan agar materi pembelajan tersimpan di otak siswa. Maka diperlukannya adanya pembelajaran melalui perbuatan dan pengertian, tidak sekedar hafalan saja. Pembelajaran matematika di sekolah dasar harus dimulai dari hal konkretberdasarkan pada kegiatan. Karena itulah menjadi tanggung jawab bagi seorang guru dan mahasiswa sebagai calon guru untuk mencari penyelesaian permasalahan melalui inovasi dan kreatifitas dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar. Menurut Arsyad (2015: 3) kata “media” berasal dari bahas Latin medius yang secara harfiah berarti “tengah” atau “pengantar”. Gerlach dan Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.

Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikasi. Media papan perkalian adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan materi perkalian berulang, berupa papan yang berlapis flanel. Melalui media pembelajaran ini siswa dituntut aktif dalam pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa matematika materi perkalian. Menggunakan media nyata dalam proses pembelajaran merupakan hal yang sangat penting, sebab siswa akan lebih memahami materi yang akan disampaikan. Melalui media ini, siswa kelas II diharapkan mampu berpikir aktif dalam pemahaman konsep perkalian agar siswa dapat meningkatkan hasil belajar matematika.

Siswa kelas II B berjumlah 40 anak, pada saat observasi berlangsung jumlah siswa sudah lengkap. Guru mengucapkan salam dan menanyakan mengenai keadaan siswa, apakah siswa sudah siap menerima pelajaran atau belum. Guru bertanya jawab mengenai perkalian yang berkaitan dalam keidupan sehari-hari. Kemudian guru menerangkan pelajaran matematika materi perkalian dengan menggunakan media papan perkalian. Guru menunjukkan media papan perkalian dengan melibatkan siswa maju ke depan guna untuk merangsang belajar siswa. Siswa yang maju di depan diberikan soal untuk dikerjakan dengan menggunakan media papa perkalian, Guru memberikan reward berupa tepuk salut yag telah berperan aktif dalam pembelajaran, baik aktif bertanya maupunmenjawab pertanyaan dari guru. Pemberi penghargaan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan semangat siswa dalam dalam pembelajaran.

Pelaksanaan pembelajaran di kelas guru menggunakan media papan perkalian. Guru menunjukkan media papan perkalian dengan melibatkan siswa maju ke depan guna untuk merangsang belajar siswa. Banyak siswa yang karena baru pertama kali diajarka menggunakan media papan perkalin. Dengan menggunakan media papan perkalian bisa membantu guru untuk bisa menyampaikan suatu konsep perkalian yang bersifat abstrak menjadi nyata dan lebih mudah untuk dipahami oleh siswa. Seperti yang dikemukakan Piaget (Susanto, 2016: 183) pada usia siswa sekolah dasar (7-8 tahun hingga 12-13 tahun) termasuk pada tahap operasional konkret. Berdasarkan perkembangan kognitif ini, pada usia siswa sekolah dasar (7-8 tahun hingga 12-13 tahun) termasuk pada tahap operasional konkret. Berdasarkan perkembangan kognitif ini, maka anak usia sekolah dasar pada umumnya mengalami kesulitan dalam memahami matematika yang bersifat abstrak. Karena keabstrakannya matematika relatif tidak mudah untuk dipahami oleh siswa sekolah dasar pada umumnya. Untuk dapat membantu memperjelas apa yang akan disampaikan guru dan mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa, maka dibutuhkan media. Media difungsikan sebagai jembatan untuk menyampaikan informasi dari guru kepada siswa dengan tepat. Penggunaan media yang berupa alat peraga, yaitu sebagai jembatan atau visualisasi untuk memahami konsep abstrak.

Media pembelajaran papan perkalian mampu mencapai ketuntasan belajar siswa kelas II pada mata pelajaran matematika materi perkalian dibuktikan dengan perbedaan antara hasil belajar siswa kelas II yang menggunakan media papan perkalian dengan hasil belajar siswa yang menggunakan metode ceramah dengan dibuktikan rata-rata hasil belajar siswa kelas II yang menggunakan media papan perkalian lebih baik daripada rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan metode ceramah pada mata pelajaran matematika materi perkalian.

Bagikan:

Google News

Dapatkan kabar terkini dan pengalaman membaca yang berbeda di Google News.

Berita Terkait