Jowonews

Soto Sangka Banyumas, Kelezatan yang Telah Melegenda Sejak Zaman Kolonial Belanda

BANYUMAS – Di tengah predikatnya sebagai kota lama atau kota tua, Kecamatan Banyumas memiliki kuliner legendaris yang telah menggoda lidah sejak zaman penjajahan Belanda. Soto Sangka Banyumas, soto ayam yang hanya ada di Banyumas, tepatnya terletak di Desa Kedunguter, Kecamatan Banyumas.

Melihat dari luar, warung ini terlihat sederhana, hanya berupa bangunan dari papan dengan ukuran tidak lebih dari 6 x 4 meter. Begitu masuk ke dalam warung, mata disambut oleh gerobak mini dengan panci besar berisi kuah soto yang sedap. Di sana, seorang perempuan tengah baya dengan penuh semangat sibuk meracik beragam sayuran dalam beberapa mangkuk kecil.

“Pernah ada yang menambahkan kepala ayam atau rempela ati, dan kami sajikan dalam mangkuk yang berbeda-beda,” tutur Sumarni, sang pemilik warung.

Kuliner soto ini terdiri dari ketupat yang dipotong kecil, disajikan dengan taburan kecambah, soun, dan daun bawang, kemudian diberi sentuhan terakhir berupa taburan bawang goreng yang melimpah, setelah potongan ayam kampung memenuhi mangkuk. Sumarni dengan ramah menyiramkan kuah soto dan menyuguhkannya kepada para pelanggan.



Untuk melengkapi hidangan soto, warung ini menyediakan kerupuk gratis di setiap meja. Ada dua hingga tiga toples besar berisi kerupuk dan mireng di setiap meja, memungkinkan pelanggan untuk mengambil sebanyak yang mereka inginkan.

Setelah melayani pelanggan, Sumarni berbagi cerita bahwa dia mewarisi usaha dari ayahnya, yang juga meneruskan dari kakek buyutnya. Sampai saat ini, warung soto turun temurun ini masih setia dengan resep warisan dari kakek buyutnya, dengan memasak kuah soto menggunakan tungku dan kayu bakar, tanpa bahan penyedap. Keunikan inilah yang membuat Soto Sangka selalu dicari oleh para pelanggan setianya.

BACA JUGA  Sensasi Hangat Sop Kikil Kambing di Tegal, Hidangan Favorit di Musim Dingin

Harga satu porsi soto ayam kampung di warung ini sangat terjangkau, hanya Rp 17.000, dan jika ditambah dengan kepala atau rempela ati, harganya bertambah Rp 7.000 untuk potongan ayam kampung tambahan. Warung soto ini buka mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB.

“Meskipun ada beberapa yang menawarkan pembukaan cabang, sesuai pesan ayah saya, saya memilih untuk tidak menerima tawaran tersebut. Biarlah Soto Sangka tetap menjadi kebanggaan kota lama Banyumas saja,” tutur Sumarni.

Di tengah keberagaman kuliner yang terus bermunculan, Soto Sangka Banyumas berhasil mempertahankan pelanggan setianya berkat resep warisan yang dijunjung tinggi.

Bagikan:

Google News

Dapatkan kabar terkini dan pengalaman membaca yang berbeda di Google News.

Berita Terkait