Jowonews

Menikmati Kelezatan Sompil Jogonalan Klaten, Makanan Tradisional Legendaris Yang Masih Ada Hingga Kini

Sompil, kuliner tradisional dari Kabupaten Klaten, masih dilestarikan oleh generasi tua di Kecamatan Jogonalan, menawarkan cita rasa khas yang patut dicoba.

KLATEN – Mas dan Mbak Yu, Kabupaten Klaten kaya akan kuliner tradisional, salah satunya adalah sompil yang menjadi kebanggaan Kecamatan Jogonalan. Makanan unik ini terbuat dari beras yang dibungkus dalam daun bambu berbentuk segitiga, dan direbus selama kurang lebih dua jam.

Ketika disajikan, sompil biasanya dipadukan dengan opor dan sambal goreng krecek, serta ditaburi sambal kedelai atau ducang, menciptakan kombinasi rasa yang menggoda selera. Sompil merupakan hidangan yang kerap dinikmati masyarakat pada bulan Syawal, menjadikannya semakin istimewa.

Penjual Sompil yang Masih Bertahan

Di tengah kepopuleran makanan modern, hanya ada dua penjual sompil yang masih eksis, yaitu Sri Hartini (65) dan Sukoco (76). Mereka menjalankan usaha ini dengan nama ‘Sompil Bu Sri Koco’ di sebuah rumah kecil di Desa Gondangan, Kecamatan Jogonalan.

Foto Dok. Detik/ Arina Zulfa Ul Haq

Sukoco menyatakan, “Sudah jualan sejak 2008, pas selesai gempa Jogja 2006, sampai saat ini. Selalu di rumah sejak pertama dulu,” dikutip dari Detik Jateng. Keberlanjutan usaha ini menjadi penting, mengingat sompil mulai jarang ditemui.

Tradisi yang Hampir Punah

Sukoco menjelaskan bahwa tradisi menyantap sompil nyaris punah, hanya dilakukan setahun sekali saat Bulan Syawal. Dengan tekad untuk melestarikan makanan ini, ia berupaya menjaga keberadaan sompil di tengah perubahan zaman.

Dalam sehari, mereka merebus sekitar 4 kilogram beras, yang dapat menghasilkan 400 porsi sompil. Menariknya, dalam waktu singkat, sompil yang disajikan sering kali habis terjual sebelum sore.

Ciri Khas Sompil

Sementara itu, Hartini, yang mengelola usaha ini bersama putrinya Ice (42), menambahkan bahwa meskipun mirip dengan ketupat atau lontong, sompil memiliki karakteristik tersendiri. “Kalau ketupat daun kelapa, lontong pakai daun pisang, kalau sompil dari dulu memang pakai daun bambu. Ketupat dan lontong nggak ada rasanya, tawar. Kalau sompil ada gurih-gurihnya,” tuturnya.

Foto Dok. Detik/ Arina Zulfa Ul Haq

Keunikan sompil ini juga telah membawanya meraih juara pertama dalam perlombaan kuliner khas Klaten pada peresmian Pasar Gede 2023.

BACA JUGA  Soto Umbul Bening Klaten, Kelezatan Sederhana yang Memikat

Mengunjungi Sompil Bu Sri Koco

Bagi Mas dan Mbak Yu yang penasaran dengan cita rasa sompil, Sompil Bu Sri Koco dapat ditemukan di Desa Gondangan mulai pukul 11.00 WIB. Dengan harga yang sangat terjangkau, yaitu Rp 10 ribu untuk porsi dengan telur rebus dan Rp 13 ribu untuk porsi dengan ayam paha bawah utuh, sompil menawarkan pengalaman kuliner yang tak boleh dilewatkan.

Sebagai makanan tradisional yang kaya akan rasa dan sejarah, sompil menjadi pilihan ideal bagi siapa pun yang berkunjung ke Kabupaten Klaten. Selamat mencoba!

Foto Dok. Detik/ Arina Zulfa Ul Haq

Bagikan:

Google News

Dapatkan kabar terkini dan pengalaman membaca yang berbeda di Google News.

Berita Terkait