Jowonews

30 Juta Vaksin Covid-19 Diterima pada Kuartal IV Tahun Ini

JAKARTA, Jowonews- Sebanyak 30 juta dosis vaksin Covid-19 akan diterima Indonesia pada kuartal IV tahun ini.

“30 juta sudah komitmen untuk bisa diberikan di kuartal IV (2020) sehingga di kuartal I (2021) kita bisa melakukan vaksinasi subjek kepada keberhasilan dalam pengetesan clinicaltrial,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam diskusi daring di Jakarta, Selasa (15/9).

Airlangga yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), menyatakan pemerintah sendiri menargetkan agar Indonesia mendapat akses antara 250 juta hingga 300 juta dosis vaksin Covid-19 hingga tahun depan.

“Pemerintah sudah melakukan uji klinis vaksin bukan hanya di Indonesia tapi juga di China, Brazil, Bangladesh, dan Turki. Ini diharapkan selesai pada Desember (2020),” ujarnya sebagaimana dilansir Antara.

Ia menjelaskan target itu akan dicapai melalui 10 sumber, antara lain, Sinovac, G-42/Wuhan Institute Biological Products/Sinopharm, Astra Zaneca, GAVI/CEPI, dan CanSino Biological Inc./Beijing Institute Technology.

“Harga vaksin dari GAVI/CEPI diperkirakan akan lebih rendah sekitar 3 sampai 5 dolar AS. Sedangkan Sinovac antara 10 sampai 20 dolar AS,” jelasnya.

Kemudian juga dari BioNTech /Fosun Pharma/Pfizer, Modena/NIAID (National Institute of Allergy and Infrctious Diseases, Acturus Therapeutics/Duke-NUS, Genexine Korea, dan Vaksin Merah Putih.

“Pengembangan vaksin kita sendiri yaitu Vaksin Merah Putih ini diharapkan masuk dalam fase ketiga di pertengahan atau kuartal III 2021,” katanya.

Ia menuturkan nantinya pemberian vaksin kepada masyarakat akan berbeda-bed. Karena ada vaksin yang hanya butuh satu kali suntik dan ada yang dua kali suntik.

“Ada yang satu kali dan dua kali. Sinovac tampaknya dua kali. Kemudian ada Sinopharm diperkirakan satu kali sehingga akan berbeda metode dan harganya,” katanya.

BACA JUGA  Vaksin Nusantara Uji Klinis di RS Kariadi Semarang

Bagikan:

Google News

Dapatkan kabar terkini dan pengalaman membaca yang berbeda di Google News.

Berita Terkait