Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Adnan Klaim Didukung Pengurus NU Jateng

adnanSemarang, Jowonews.com – Muhamad Adnan, calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama pada Muktamar 2015, mengaku didukung mayoritas pengurus cabang NU se-Provinsi Jawa Tengah.

“Dari 37 suara NU di Jateng pada Muktamar mendatang, saya sudah mendapatkan 31 dukungan suara, hanya ada lima atau enam pengurus cabang yang tidak mendukung saya,” katanya di Semarang, Minggu (24/5).

Kendati mendaku sudah mendapat banyak dukungan pada pencalonan ketua PBNU, Adnan mengaku akan terus melakukan penggalangan dukungan suara hingga di luar Provinsi Jateng.

Menurut dia, penggalangan dukungan suara akan terus dilakukan sampai menjelang pelaksanaan Muktamar ke-33 NU di Jombang, Jawa Timur pada 1-5 Agustus 2015. “Untuk penggalangan dukungan suara di Jateng sudah selesai, tinggal menggalang dukungan di provinsi lain,” ujarnya.

Adnan mengaku siap bersaing dengan dua kandidat Ketua Umum PBNU yaitu Prof Dr KH Said Aqil Sirodj dan KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah). “Insya-Allah saya siap dan tidak gentar bersaing dengan dua kandidat ketua PBNU lainnya karena nama besar belum menjadi jaminan akan terpilih,” katanya.

Adnan mengharapkan pelaksanaan Muktamar mendatang dapat berlangsung secara bersih dan tidak ada praktik politik uang. Sehingga perlu didorong keterlibatan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan, dan Komisi Pemberantasan Korupsi dalam mengaudit keuangan para calon ketua umum PBNU agar transparan.

Adnan menjelaskan jika terpilih menjadi Ketua Umum PBNU maka dirinya akan menerapkan kepemimpinan yang memimpin, “ngayomi” (melindungi), dan”ngladen” (melayani).

Menurut dia, kepemimpinan yang memimpin itu perlu dilakukan agar NU dapat memimpin di depan untuk kemajuan Indonesia. “Kepemimpinan yang ‘ngladeni’ adalah kepemimpinan yang lebih mengutamakan kepentingan umat, bukan kepentingan pejabat,” ujarnya. 

Pria yang saat ini menjabat sebagai Wakil Rais Syuriah PWNU Jateng itu menegaskan bahwa PBNU di masa mendatang harus menjadi pelopor dalam mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

BACA JUGA  Komitmen Kepala Daerah Penting dalam Meraih WTP

“Sekarang ini banyak paham keagamaan atau sempalan-sempalan keagamaan yang menggunakan simbol keagamaan tapi sebenarnya gerakan mereka lebih politik yang ingin mengubah negara kita,” katanya.

Adnan berpendapat, paham ahlus sunnah wal jamaah menjadi kata kunci dalam mempertahankan keutuhan NKRI.

“Selain itu, pengkaderan perlu terus dilakukan agar anak-anak muda NU itu tidak lepas dari akidah aslinya karena tawaran instan dari sempalan-sempalan NU itu cukup menggiurkan seperti semua orang akan sejahtera jika negara Indonesia berbentuk khilafah,” pungkasnya. (JN03)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...