WONOGIRI, Jowonews.com – Pemerintah Jawa Tengah telah membangun dua embung di desa Gudangharjo, Kecamatan Paranggupito Kabupaten Wonogiri. Daerah ini merupakan daerah rawan kekeringan di musim kemarau.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng Hadi Santoso mengatakan, ada 4 kecamatan yang sering dilanda kekeringan. Gudangharjo merupakan daerah yang tepat untuk dibangun Embung sebagai cadangan air bersih
“Kecamatan Paranggupito, Giritontro, Pracimantoro dan Giriwoyo. Warga di empat kecamatan ini saat musim kemarau kalau beli air bisa hampir seharga sapi. Jadi lokasi Embung disini sangat bermanfaat,” kata Hadi dalam keterangan pers, Rabu (10/1).
Meskipun begitu, lanjut Hadi, perlu ruang akses lebih luas untuk memanfaatkan embung, karena nantinya pengambilan air hanya dengan cara menimba. “Saat kemarau nanti daerah sini benar-benar sangat membutuhkan air, jadi Embung ini nanti bisa seperti pasar ramainya, warga akan mengantri disini, ruang aksesnya harus diperluas,” pungkas legislator asal PKS itu
Sementara itu Kasi Pembangunan dan Rehabilitasi Dinas PSDA Jateng Radito menjelaskan perihal Embung ini merupakan Embung yang sudah terbentuk dan kemudian dibangun.
“Dulu sudah ada, kemudian dibangun. Pemanfaatannya murni untuk cadangan air bersih, pertanian tidak, disini palawija. Untuk sumber air disini tadah hujan dan juga drainase aliran hujan dari wilayah sekitar dialirkan kesini,” jelas Radito saat mendampingi komisi D.
Mengenai teknis Radito menjelaskan kedua embung yang dibangun ini dinamakan Gudangharjo Cs, yakni Embung Gudangharjo dan Embung Pego.
“Hanya berbeda bentuk, namun fungsinya sama untuk cadangan air bersih. Kedua embung ini baru selesai pengerjaannya pada Desember 2017 sehingga belum melalui musim kemarau dan belum terpakai, kemungkinan akan terpakai Desember. Secara desain Embung Gudangharjo tanpa menggunakan geomembran di dasar embung,” pungkas Radito. (jwn5)
