Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Aneh, Gubernur kok Mengawasi Dewan

Rukma Setyabudi (Ketua DPRD Jateng). (Foto : Hariansemarang)

 

Rukma Setyabudi (Ketua DPRD Jateng). (Foto : Hariansemarang)
Rukma Setyabudi (Ketua DPRD Jateng). (Foto : Hariansemarang)

SEMARANG, Jowonews.com– Kritik tajam anggota DPRD Jateng terhadap gaya kepemimpinan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang dinilai tidak beretika dan provokatif, karena orang nomer satu di Jateng itu selama ini memposisikan dirinya sebagai pengawas dewan.

Pernyataan demikian disampaikan Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (16/6).

Menurut Rukma, karena gaya demikian itu membuat Ganjar sering kali menjelek-jelekkan dewan. Khususnya terkait dengan anggaran di Pemprov Jateng. “Yang perlu saya sampaikan, dewan memang agak terluka. Gubernur selama ini memosisikan diri sebagai pengawas, seolah-olah anggota DPRD Jateng itu maling,” ungkapnya.

Seharusnya, lanjut Rukma, kalau ada persoalan dibicarakan. Kalau ada pelanggaran hukum diserahkan kepada penegak hukum. Biar ditangani sesuai aturan yang berlaku.

Menurutnya, sebagai kepala daerah, Gubernur boleh-boleh saja melakukan pencitraan diri. Hal itu juga hal yang baik. Tapi dalam rangka pencitraan itu, seharusnya tidak perlu dengan cara menjelek-jelekkan dewan. “Jadi saya tahu perasaan teman-teman anggota dewan sekarang ini, yang akhirnya dimunculkan dalam pandangan umum fraksi dalam paripurna. Karena semua anggota dewa memang tersinggung dan terluka harinya,” paparnya.

Disampaikannya, apapun alasannya, sesuai UU No.23/2014 tentang Pemda, kedudukan dewan dengan Gubernur itu sejajar. Sebaiknya semua pihak menjalankan tugas dan fungsi masing-masing. Tidak perlu saling menjatuhkan dan melukai.

Dewan akan melaksanakan tiga fungsi pokoknya, yaitu legislatif, pengawasan dan anggaran. Sedangkan Gubernur silahkan melaksanakan anggara yang sudah diputuskan bersama dan ditetapkan dalam perda.

“Kalau Gubernur memposisikan diri sebagai pengawas kan aneh. Dalam pemerintahan, eksekutif itu pelaksana dan dewan yang mengawasi. Tapi yang terjadi di Jateng, Gubernur ini sebagai pengusul, pelaksana sekaligus pengawas,” tukasnya.

Sebagaimana diberitakan, hubungan Gubernur Ganjar Pranowo dengan anggota DPRD Jawa Tengah kembali panas. Pasalnya, perilaku maupun ucapan orang nomer satu di Jateng tersebut selama ini dinilai tidak beretika dan provokatif. Statemen yang disampaikan sering kali menjatuhkan anggota dewan di masyarakat umum. (JN01)

BACA JUGA  RSUD Demak Ditarget Rp 62 Milyar

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...