Jowonews

Angka Kemiskinan Turun 12,41%, Kerja Sama Pemerintah dan Masyarakat Kunci Keberhasilan

Angka kemiskinan di Kabupaten Sragen turun signifikan menjadi 12,41% pada Maret 2024, berkat kolaborasi pemerintah dan masyarakat.

SRAGEN – Kabar baik datang dari Kabupaten Sragen, di mana angka kemiskinan menunjukkan penurunan yang signifikan. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah Sragen, Hargiyanto, saat membuka Rapat Koordinasi Tim Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Sragen untuk Penyusunan Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RKPD) 2025-2029. “Dua tahun terakhir ini berkat usaha kita semua, angka kemiskinan kita mengalami penurunan 0,46% dan menjadi pencapaian terbaik di wilayah Solo Raya,” dikutip dari Diskominfo Sragen. Penurunan ini tercatat dari 12,87% pada tahun 2023 menjadi 12,41%.

Dalam laporannya, Hargiyanto menyampaikan bahwa tren angka kemiskinan di Kabupaten Sragen sejak 2011 hingga 2024 mengalami fluktuasi. Meski begitu, selama dua tahun terakhir, penurunan angka kemiskinan di daerah ini melebihi rata-rata penurunan di tingkat Jawa Tengah yang hanya 0,30%. Dua dekade lalu, Sragen menduduki urutan kedua terbawah dalam hal angka kemiskinan, dan kini mencatatkan angka terendah sejak 1996.

Upaya penurunan angka kemiskinan ini, menurut Hargiyanto, tidak terlepas dari sinergi antara pemerintah dan masyarakat serta strategi yang telah diterapkan. Program Desa Tumis (Tuntas Kemiskinan) menjadi salah satu inisiatif penting. “Strategi yang kita laksanakan meliputi pengurangan beban masyarakat, peningkatan pendapatan, dan pengurangan kantong kemiskinan,” jelasnya. Berbagai bantuan seperti Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), listrik gratis, serta Program Bantuan Iuran (PBI) untuk layanan kesehatan juga berkontribusi dalam upaya ini.

Sementara itu, Kepala Bapperida Sragen, Aris Tri Hartanto, menekankan pentingnya penanganan kemiskinan sebagai isu strategis dalam pembangunan. Rapat Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) menjadi langkah awal untuk menyusun dokumen RPKD. “Harapannya mulai tahun 2025 semua program kegiatan sudah dijalankan dengan baik. Karena kemiskinan menjadi peran utama dan ada PR yang harus disusun bersama,” ujar Aris.

BACA JUGA  Sragen Menambah 40 Inovasi Layanan Publik Digital dan Non Digital

Dalam forum tersebut, narasumber dari Swasaba Research Initiativ (SRI), Yoyok Cahyo Nugroho, menekankan pentingnya strategi, program unggulan, dan akurasi data sasaran dalam penyusunan RPKD. “Penggunaan data yang tepat diharapkan dapat terus menurunkan angka kemiskinan dan mencapai tujuan pembangunan yang lebih baik di masa depan,” ungkapnya.

Melalui kerjasama yang erat antara berbagai elemen masyarakat dan pemerintah, diharapkan penanggulangan kemiskinan dapat menjadi tanggung jawab bersama. “Penanggulangan kemiskinan adalah tanggung jawab bersama yang membutuhkan sinergi dari semua elemen masyarakat dan pemerintah,” pungkasnya.

Sebagai penutup, Mas dan Mbak Yu, berita ini menunjukkan bahwa dengan kerjasama yang solid dan strategi yang tepat, kemiskinan di Kabupaten Sragen dapat ditekan lebih lanjut. Mari kita ambil nilai dari upaya bersama ini untuk mendorong pertumbuhan yang lebih baik di masa depan.

Bagikan:

Google News

Dapatkan kabar terkini dan pengalaman membaca yang berbeda di Google News.

Berita Terkait