Jowonews

Gibran Klaim Tidak Ada Dinasti Politik Terkait Pencalonan Dirinya

SOLO, Jowonews.com – Bakal Calon Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka membantah adanya dinasti politik pencalonan dirinya melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada Pilkada 2020. “Saya dalam pencalonan ikut kontestasi calon Wali Kota Surakarta 2020, bisa menang dan bisa kalah serta bisa dicoblos bisa tidak,” kata Gibran disela menghadiri acara “Perkenalan, Silaturahim, dan Umbul Donga Mas Gibran” di Kampung Ngaglik Kelurahan Mojosongo Kecamatan Jebres, Solo, Minggu. Oleh karena itu, warga diminta jika ada yang mempunyai prasangka kepada dirinya bahwa Gibran ini, anaknya Presiden, dinasti politik. Warga yang tidak tahu tolong dijelaskan. Dirinya dalam pencalonan ikut kontestasi bisa menang dan kalah serta bisa dicoblos dan tidak. “Saya melalui tahapan-tahapan yang harus dilalui seperti yang bakal calon lainnya, dan semuanya melalui proses demokrasi,” ujar Gibran. Gibran menegaskan dirinya ikut mencalonkan dan tidak ditunjuk oleh bapaknya, menjadi calon wali kota, tetapi semuanya melalui proses transparan, terbuka, dan demokrasi yang ada. Jadi tidak ada yang namanya dinasti politik. Jika ada dinasti politik, dirinya tidak mungkin harus bekerja keras bertemu dengan masyarakat seperti ini. Oleh karena itu, Gibran meminta doa restu kepada warga semuanya agar prosesnya dilancarkan dan waktunya masih panjang hingga September mendatang. Jika waktunya sudah tepat dirinya bakal menyampaikan visi misinya maju sebagai calon Wali Kota Surakarta. Pada acara Perkenalan, Silaturahim, dan Umbul Donga Mas Gibran di Kampung Ngaglik Kelurahan Mojosongo Kecamatan Jebres, Solo tersebut dihadiri seribuan orang relawan warga setempat. Pada acara itu, juga dimeriahkan dengan kesenian Reog Ponorogo. Menurut Gibran acara bertemu warga Mojosongo Solo merupakan kegiatan silaturahim dan umbul donga, dan bukan kampanye karena Pilkada masih lama waktunya pada Juni-Juli mendatang. “Saya hadir di tengah masyarakat Mojosongo hanya untuk sowan atau bertemu silaturahim, sekaligus menerima masukan atau keluhan, kritikan dari warga setempat yang datang sangat antusias ini. Kalau ada keluhan yang bisa saya selesaikan sekarang bisa langsung, tetapi jika tidak bisa akan dicatat menjadi pekerjaan rumah tangga saya,” tutur Gibran. Menurut Gibran jika ada warga yang bertanya-tanya soal Gibran apakah jadi mencalonkan diri Wali Kota Surakarta atau tidak, jawabannya jadi dan serius. Gibran menjelaskan dirinya sudah mendaftarkan diri melalui DPD PDIP Jateng pada tanggal 12 Desember 2019, dan sudah melalui uji kepatuhan dan kelayakan (fit and proper test) pada dua minggu yang lalu. Semua tahapan dan proses sudah dilalui, dan kini sedang menunggu hasil rekomendasi dari DPP PDIP. “Jadi selama dua bulan terakhir ini, saya blusukan bertemu dengan warga, dan sowan dengan para tokoh-tokoh atau sesepuh serta para kiai untuk menerima masukan-masukan atau keluhan di kampung-kampung setempat,” ucapnya. Menurut Gibran dari kegiatan blusukan tersebut sudah menghasilkan yang positif. Hasil survel internal PDIP elektabilitasnya sudah cukup ada peningkatan. Hal ini, justru dirinya bakal lebih giat lagi bekerja keras untuk warga. (jwn5/ant)

Jelang Pilkades, Polres Temanggung Bentuk Satgas Anti Botoh

TEMANGGUNG, Jowonews.com – Kepolisian Resor Temanggung membentuk satuan tugas (Satgas) antibotoh guna mengantisipasi terjadinya perjudian dan politik uang dalam pelaksanaan pilkades serentak di Kabupaten Temanggung kata Kapolres Temanggung AKBP Muhamad Ali. “Kami sudah membentuk Satgas antibotoh agar tidak terjadi politik uang menjelang pelaksanaan pilkades serentak 9 Januari 2020,” katanya di Temanggung, Minggu. Ia menuturkan tim satgas akan memantau terus pada saat menjelang pelaksanaan pencoblosan, yakni pada 8-9 Januari 2020, namun satgas ini dari sekarang sudah mulai bekerja. “Akan kita pantau orang-orang yang kita curigai, kita dalami bahwa dia akan bermain sebagai botoh karena ini akan membuat suasana pilkades tidak baik,” katanya. Ia menuturkan kasus politik uang bisa terjadi, baik saat pilkada maupun pilkades, para calon tidak boleh menggunakan uang untuk mempengaruhi pemilih. “Pada intinya akan kita tindak tegas siapa pun yang melakukan praktik-praktik seperti itu sehingga kita harapkan pelaksanaan pilkades ini berjalan dengan adil dan jujur,” katanya. Ali menyampaikan sampai saat ini pihaknya telah melakukan maping, baik orang-orang di Temanggung maupun dari luar Temanggung. Menurut dia untuk memudahkan pengawasan, satgas antibotoh dibagi empat rayon tetapi dalam pelaksanaannya tidak selalu satu satgas itu dalam satu rayon tersebut. “Satu satgas bisa lintas rayon karena satgas ini operasionalnya seluruh wilayah Polres Temanggung,” katanya. Ia menyebutkan satu tim satgas terdiri atas 5-6 orang. Mereka dibantu oleh masyarakat dan jaringan yang ada di wilayah. Personel pengamanan yang dikerahkan dalam pelaksanaan pilkades serentak ini dari Polri 840 orang, TNI 200an orang, dan dari linmas masing-masing desa ada 30 orang. (jwn5/ant)

Bupati Banyumas Instruksikan Perumdam Tirta Satria Buat Terobosan

PURWOKERTO, Jowonews.com – Bupati Banyumas Achmad Husein meminta Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Satria, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, membuat terobosan untuk meningkatkan pelayanan khususnya yang berkaitan dengan penanganan terhadap keluhan dari pelanggan. “Setelah meningkat menjadi perusahaan umum, seluruh jajaran direksi dan karyawan Perumdam Tirta Satria dituntut untuk lebih optimal dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan,” katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Minggu. Bupati mengatakan hal itu saat meresmikan perubahan badan hukum Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Satria menjadi Perumdam Tirta Satria di Instalasi Pengolahan Air Minum, Gunung Tugel, Kelurahan Karangklesem, Kecamatan Purwokerto Selatan, Banyumas, yang dirangkaikan dengan kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun Ke-45 PDAM. Perubahan nomenklatur tersebut dilakukan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 9 Tahun 2019 tanggal 23 Desember 2019 tentang Perubahan Bentuk Badan Hukum Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Satria Kabupaten Banyumas menjadi Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Satria Kabupaten Banyumas. Bupati mengatakan Perumdam Tirta Satria tidak akan pernah berhenti dari komplain pelanggan karena permasalahan pasti akan dihadapi. “Meskipun telah menunjukkan peningkatan, saya berharap permasalahan dan komplain pelanggan dapat diselesaikan secara cepat. Jangan sampai masalah itu-itu saja yang dipermasalahkan,” katanya. Oleh karena itu, dia meminta Perumdam Tirta Satria membuat terobosan-terobosan baru guna meningkatkan pelayanan sehingga jika terjadi masalah akan mudah diselesaikan. “Coba segera cari cara, misalnya (dengan membuat) aplikasi, agar setiap aduan yang berkaitan dengan air minum, bisa masuk ke jajaran direksi. Karena selama ini banyak yang masuk ke WA (WhatsApp) saya,” katanya. Selain meresmikan perubahan nomenklatur, Bupati juga meluncurkan air minum dalam kemasan (AMDK) “Toyaniki” yang diproduksi oleh Perumdam Tirta Satria. Sementara itu, Direktur Perumdam Tirta Satria Agus Subali mengatakan dengan perubahan bentuk badan hukum tersebut, banyak yang harus disesuaikan oleh Perumdam Tirta Satria seperti melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik serta ketentuan mengenai pengadaan barang dan jasa harus ditetapkan dengan peraturan kepala daerah. Di samping itu, kata dia, pengelolaan kepegawaian harus berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai ketenagakerjaan dan besaran penggunaan laba ditetapkan setiap tahun oleh Bupati selaku Kuasa Pemilik Modal (KPM). Terkait dengan jumlah pelanggan Perumdam Tirta Satria, dia mengatakan hingga tanggal 2 Januari 2020 tercatat sebanyak 90.078 sambungan langsung (SL) dengan rincian pelanggan aktif sebanyak 83.492 SL dan pelanggan tutup sebanyak 6.586 SL. “Pada tahun 2020 sampai dengan 2022 sudah disediakan penyertaan modal untuk membiayai pemasangan SR-MBR (Sambungan Rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah) masing-masing 3.000 SR setiap tahun. Pada tahun ini juga akan dilaksanakan pengembangan wilayah pelayanan ke IKK (Instalasi Kota Kecamatan) Tambak setelah tahun 2019 kemarin ke pengembangan ke IKK Sumpiuh,” katanya. Selanjutnya, kata dia, pengembangan wilayah pelayanan ke IKK Rawalo-Kebasen termasuk optimalisasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Wangon dan Jatilawang, optimalisasi SPAM Purwokerto dari sumber mata air di Desa Karangsalam, dan optimalisasi air baku SPAM Purwokerto Selatan sedang diupayakan untuk mendapatkan pembiayaan APBN 2021. “Setelah itu baru IKK Gumelar dan Lumbir akan diusulkan untuk tahun berikutnya, sehingga kami berharap pada tahun 2023 semua IKK di wilayah Kabupaten Banyumas sudah dapat menikmati layanan air minum dari Perumdam Tirta Satria,” katanya. Terkait dengan AMDK “Toyaniki”, Agus mengatakan pengurusan perizinannya dilakukan setelah peluncuran produksi saat HUT K3-43 PDAM pada tanggal 2 Januari 2018 dan baru dapat diselesaikan pada akhir tahun 2019. Menurut dia, perizinan tersebut di antaranya berupa upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup (UKL-UPL), izin mendirikan bangunan (IMB), izin usaha industri, standarisasi internasional (ISO), sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI), izin merek dagang, serta izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). (jwn5/ant)

Waspada Potensi Hujan Lebat di Banjarnegara Sepekan ke Depan

BANJARNEGARA, Jowonews.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geogisika (BMKG) menginformasikan bahwa Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, berpotensi hujan berintensitas sedang hingga lebat dalam sepekan ke depan. “Menurut prakiraan cuaca wilayah Banjarnegara berpotensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang terkadang disertai petir dan angin kencang hingga sepekan ke depan,” kata Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhie di Banjarnegara, Minggu. Dia menjelaskan, berdasarkan analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan masih adanya potensi hujan lebat di beberapa wilayah Indonesia hingga sepekan ke depan, termasuk di wilayah Banjarnegara. “Ada potensi pembentukan awan hujan yang cukup signifikan di wilayah Indonesia termasuk di Banjarnegara,” katanya. Dia menambahkan, pihaknya secara berkala terus menyampaikan prakiraan cuaca terkini kepada seluruh pemangku kepentingan terkait guna mendukung upaya pengurangan risiko atau mitigasi bencana. “Masyarakat juga dapat terus mengikuti informasi terkini mengenai informasi cuaca melalui akun-akun media sosial resmi milik BMKG,” katanya. Sementara itu, dia kembali mengingatkan bahwa potensi cuaca ekstrem diprakirakan akan terus meningkat mengingat puncak musim hujan akan berlangsung pada Januari hingga Februari. Sebelumnya, dia kembali mengingatkan warga yang ada di wilayah setempat agar mewaspadai bencana hidrometeorologi pada puncak musim hujan. “Memasuki puncak musim hujan pada bulan Januari ini masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi,” katanya. Dia menambahkan, masyarakat tidak perlu panik namun perlu tetap meningkatkan kewaspadaan terutama jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan durasi yang lama. “Waspada bila terjadi hujan lebat dengan durasi cukup lama yaitu di atas 30 menit karena dikhawatirkan dapat berpotensi memicu bencana hidrometeorologi seperti longsor, banjir, angin kencang,” katanya. (jwn5/ant)

BNPB Meminta BPBD Aktif Informasikan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem ke Warga

JAKARTA, Jowonews.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) seluruh Indonesia aktif menginformasikan peringatan dini cuaca ekstrem kepada masyarakat. “Melalui peringatan dini tersebut, warga dapat meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB Agus Wibowo dalam rilis yang diterima di Jakarta pada Minggu. Peringatan dini diperlukan, ujar Agus, karena melihat hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mengenai kondisi dinamika atmosfer terkini masih ada potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan. Bahkan laporan BMKG hari Minggu (5/1) menunjukkan potensi hujan lebat di beberapa wilayah Indonesia masih terjadi untuk sepekan ke depan. Menurut BMKG, berkurangnya pola tekanan rendah di Belahan Bumi Utara (BBU) dan meningkatnya pola Tekanan Rendah di wilayah Belahan Bumi Selatan (BBS) mengindikasikan terjadinya peningkatan aktivitas Monsun Asia yang dapat menyebabkan penambahan massa udara basah di wilayah Indonesia. Di samping itu, meningkatnya pola tekanan rendah di BBS, di sekitar Australia, dapat membentuk pola konvergensi atau pertemuan massa udara dan belokan angin menjadi signifikan meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia terutama di bagian selatan ekuator. Sementara itu, berdasarkan model prediksi, aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) fase basah diprediksikan mulai aktif di sekitar wilayah Indonesia selama periode sepekan ke depan. Menurut BMKG, kondisi tersebut dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan cukup signifikan di wilayah Indonesia. Berdasarkan kondisi-kondisi tersebut, BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan potensi cuaca ekstrem dan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah nusantara. Oleh karena itu, tegas Agus Semua pihak diimbau untuk waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi cuaca ekstrem sepekan ke depan. “BNPB mengimbau masyarakat agar waspada dan siap-siap apabila terjadi bencana banjir, longsor dan puting beliung. Amankan dokumen-dokumen penting, siapkan tas siaga bencana yang dapat dibawa secara cepat,” ujar dia. Isi tas siaga bencana dapat berupa makanan, minuman, pakaian, senter, peluit, radio, obat-obatan, dan lain sebagainya sesuai keperluan. BNPB juga mengimbau warga bergotong-royong membersihkan saluran air di rumah dan lingkungan, buang sampah pada tempatnya, pangkas pohon yang terlalu rimbun dan tanam pohon. (jwn5/ant)

Waspada Potensi Cuaca Ekstrem di Indonesia Sepekan ke Depan

JAKARTA, Jowonews.com – Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa cuaca ekstrem masih terjadi di wilayah Indonesia sepekan ke depan. “Hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan masih adanya potensi hujan lebat di beberapa wilayah Indonesia untuk sepekan kedepan,” kata Deputi bidang Meteorologi BMKG R Mulyono R Prabowo dalam rilis yang diterima di Jakarta, Minggu. Analisis tersebut menunjukkan berkurangnya pola tekanan rendah di Belahan Bumi Utara (BBU) dan meningkatnya pola Tekanan Rendah di wilayah Belahan Bumi Selatan (BBS). Hal ini mengindikasikan terjadinya peningkatan aktifitas Monsun Asia yang dapat menyebabkan penambahan massa udara basah di wilayah Indonesia. Serta meningkatnya pola tekanan rendah di BBS (sekitar Australia) dapat membentuk pola konvergensi (pertemuan massa udara) dan belokan angin menjadi signifikan meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia terutama di bagian selatan ekuator. Sementara itu berdasarkan model prediksi, aktifitas Madden Julian Oscillation (MJO) fase basah diprediksikan mulai aktif di sekitar wilayah Indonesia selama periode sepekan ke depan, kondisi ini tentunya dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan cukup signifikan di wilayah Indonesia. Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan potensi Cuaca Ekstrem dan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah. Pada periode 5-8 Januari 2020 terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat,Jawa Tengah,DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua. Sementara untuk periode 9-12 Januari 2020 kondisi yang sama terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua. Sementara itu, potensi ketinggian gelombang laut di wilayah Indonesia hingga mencapai lebih dari 2,5 meter dapat terjadi di beberapa wilayah perairan antara lain Laut Natuna Utara, Laut Jawa Bagian Timur, Perairan Utara Kepulauan Anambas- Kepulauan Natuna, Perairan Selatan Jawa Barat Hingga Sumba, Selat Bali – Selat Lombok – Selat Alas bagian Selatan, Perairan Pulau Sawu – Rote, Samudra Hindia Selatan Jawa Hingga NTT, Laut Banda, Perairan Kepulauan Kai-Aru, Laut Sulawesi Bagian Timur. (jwn5/ant)

Pemkab Pekalongan Fokus Penanganan Bah di Wilayah Langganan Banjir

PEKALONGAN, Jowonews.com – Pemerintah Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, akan memfokuskan penanganan banjir di sejumlah titik yang menjadi langganan banjir saat memasuki musim hujan seperti di Desa Sipacar atau di sekitar bantaran Sungai Meduri, Kecamatan Tirto. Bupati Pekalongan Asip Kholbihi di Pekalongan, Minggu, mengatakan bahwa setiap memasuki musim hujan, potensi banjir masih terus melanda di sekitar wilayah bantaran Sungai Meduri karena kondisi sungai itu tidak mampu menampung luapan air hujan. “Selama ini titik akumulasi air hujan maupun saluran pembuangan air dari rumah warga yang mengakibatkan potensi air sungai meluap ke permukiman warga dan jalur pantura. Oleh karena kita perlu penanganan khusus agar wilayah Kabupaten Pekalongan tidak ada yang tergenang,” katanya. Menurut dia, hingga saat ini sebagian besar kondisi wilayah Kabupaten Pekalongan masih aman, termasuk efektivitas tanggul rob dan pompa air masih berjalan baik. “Oleh karena, menurut saya (kondisi wilayah yang masih tergenang air ini) maka tahun depan harus sudah selesai (dikerjakan) semua. Hal ini tentunya akan membutuhkan mapping (pemetaan) yang jelas,” katanya. Asip mengingatkan pada warga terus meningkatkan kewaspdaan terhadap potensi bencana karena kondisi curah hujan masih cukup tinggi. “Meski saat ini kondisi wilayah masih aman namun kami berharap pada (musim hujan ini) warga meningkatkan kewaspadaannya terhadap bahaya banjir dan bencana lainnya,” katanya. Ia menambahkan bagi aparatur di tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten diminta harus terus siap siaga untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan bersama. (jwn5/ant)

Gubernur Anies Bakal Evaluasi Penanganan Banjir Jakarta

JAKARTA, Jowonews.com – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan dirinya akan melakukan evaluasi penanganan banjir Jakarta sejak mulai menggenangnya air pada 1 Januari 2020. “Tentu di semua lokasi kita lakukan evaluasi mana yang curah hujan tinggi disitu kami siapkan lebih banyak alat-alat juga banyak sehingga kita mempercepat pengaliran genangan,” kata Anies di Kampung Pulo, Jakarta, Sabtu. Anies juga mengatakan pihaknya selalu melakukan pengontrolan kinerja pompa yang disebutnya ada 478 unit dan tersebar di lebih dari 140 lokasi itu, agar bisa beroperasi selama 24 jam untuk bisa menguras air sejak banjir menerjang. “Tentu dong dan alhamdulilah pompa berfungsi dengab baik, indikasinya kemarin ketika hujan deras luar biasa itu, 85 persen wilayah Jakarta itu aman dan jumlah curah hujannya luar biasa bertahap bisa dialirkan dan dalam dua hari tinggal 15 persen kami apresiasi sekali seluruh jajaran yang bekerja 24 jam menguras air untuk bisa kembali kering,” katanya. Ketika ditanyakan terkait ditemukannya pompa air yang rusak seperti di Teluk Gong dan Gunung Sahari, Anies menyebut bahwa itu bukanlah disebabkan pompa yang rusak namun karena tidak adanya pasokan listrik lantaran PLN memutus aliran listrik demi keamanan warga. “Jadi sebenarnya itu bukan pompa rusak, tapi ketika itu terendam oleh air, sehingga listriknya harus dimatikan. Karena listrik mati lalu didatangkan genset. Setelah kirim genset jalan lagi. Itu kondisinya di lapangan. Pompa itu dikerjakan oleh tujuh orang dengan yang standby tiga orang agar bisa berfungsi 24 jam secara aman,” ujarnya. “Kalau pun ada temuan kerusakan, akan langsung diperbaiki. Kita temukan di lapangan. Dengan kerja nonstop lalu kemudian mengalami gangguan. Begitu mengalami gangguan langsung diperbaiki,” tuturnya. Total kerugian yang timbul akibat banjir, kata Anies, belum bisa ditaksir karena pihaknya sedang berfokus untuk pengamanan korban dan rehabilitasi pemukiman. “Belum ada taksiran sekarang. Ini fokusnya pengamanan dulu, lalu rehabilitasi. Saya juga mengajak kepada semua masyarakst besok untuk ikut membantu saudara kita yang rumahnya dan kampungnya terdampak, sambil kita ikhtiarkan untuk yang masih tergenang agar bisa segera tuntas,” kata Anies menambahkan. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pada Sabtu pukul 18.00, masih ada 54 RW yang terendam banjir dengan rincian Jakarta Utara tujuh RW, Jakarta Barat 36 RW, Jakarta Selatan delapan RW dan Jakarta Timur tiga RW dengan jumlah pengungsi masih tersisa 5.184 jiwa di 25 lokasi pengungsian. Diketahui, akibat hujan deras sejak 31 Desember 2019 malam hingga 1 Januari 2020 pagi, menyebabkan banjir di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), hingga ribuan orang harus mengungsi. Pemprov DKI Jakarta menurunkan 120 ribu petugas untuk menanggulangi banjir tersebut. (jwn5/ant)