Jowonews

Ditemukan Meninggal, Korban Kedua Banjir Kendal

SEMARANG, Jowonews- Petugas gabungan menemukan korban kedua pengendara sepeda motor yang hanyut setelah diterjang banjir bandang di Desa Duwet, Boja, Kabupaten Kendal, pada Kamis (19/11) malam. Korban dalam kondisi meninggal dunia. Kepala Basarnas Semarang Nur Yahya dalam siaran pers di Semarang, Juma (20/11), mengatakan korban kedua tersebut ditemukan pada siang hari tidak jauh dari korban yang pertama ditemukan. Korban bernama Nadia Ruli Puspita (25) ditemukan sekitar 200 meter dari titik penemuan ayahnya, Rudi Waluyo, di sekitar aliran Sungai Gendengan, Boja. “Korban atas nama Nadia Ruli ditemukan di sekitar persawahan,” katanya. Jenazah korban sempat dibawa ke Puskesmas Boja sebelum dipulangkan ke rumah duka. Sebelumnya, ayah dan anak yang berboncengan sepeda motor hanyut terbawa banjir bandang saat melintas di jalan di Desa Duwet pada Kamis (19/11) malam, menyusul hujan deras yang mengguyur kawasan itu. Sepeda motor yang dinaiki keduanya terseret banjir hingga masuk ke dalam parit yang ada di sekitar jalan tersebut. Korban Rudi Waluyo ditemukan sekitar 4 km dari titik awal tersapu banjir.

Hyundai, Investor Asing Pertama di Kawasan Industri Batang

BATANG, Jowonews- Hyundai Grup asal Korea Selatan dipastikan menjadi investor asing pertama yang akan siap membangun pabrik di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang. “Hyundai Grup menjadi investor pertama yang akan melakukan ‘ground breaking’ atau peletakan batu pertama. Kami masih menunggu jadwal kedatangan Kepala BKPM bersama Presiden Jokowi untuk melakukan ‘ground breaking’ yang direncanakan Desember 2020,” kata ,’ kata Bupati Batang Wihaji. di Batang, Jumat (20/11). Saat ini pihak konsorsium KIT dan Pemkab Batang terus mengejar penyelesaian persiapan lahan tahap pertama seluas 450 hektare yang dipersiapkan untuk lahan industri. Wihaji mengatakan Hyundai Grup sendiri nantinya akan membangun industri yang bergerak di berbagai bidang antara lain industri kaca, baterai, serta tekstil. “Oleh karena, tugas konsorsium saat ini terus melakukan berbagai upaya untuk mempercepat penyiapan lahan di KIT Batang. Adapun pemkab juga akan menyiapkan tenaga kerja yang diperkirakan mencapai 300 ribu orang,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Pengawas Pelaksanaan Proyek Konsorsium Kawasan Industri Terpadu Batang Ahmad Zaki mengatakan pada pembangunan tahap pertama KIT Batang telah mencapai 60 persen. Total luasan lahan yang akan dikerjakan secara bertahap mencapai 4.300 hektare dan yang baru dikerjakan tahap pertama yang dibagi menjadi tiga zona. “Untuk penyiapan lahan di zona pertama progresnya mencapai 60 persen dan zona dua 23 persen, dan zona tiga belum dimulai pengerjaannya. Kami berharap hingga akhir 2020 lahan seluas 300 hektare sudah siap untuk dibangun industri dan pada Januari 2021 bisa mencapai 450 hektare,” kata Ahmad Zaki.

Terseret Banjir, Pemotor di Kendal Ditemukan Meninggal

SEMARANG, Jowonews- Satu dari dua pegendara sepeda motor yang diterjang banjir bandang di Desa Duwet, Boja, Kabupaten Kendal, pada Kamis (19/11) malam, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Kepala Basarnas Semarang Nur Yahya dalam siaran pers di Semarang, Jumat, mengatakan, korban atas nama Rudi Waluyo (53) warga Kedungsari, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, ditemukan di aliran Sungai Gendengan, Boja. “Korban ditemukan sekitar 4 km dari titik awal hilang,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Menurut dia, korban ditemukan dalam kondisi masih memakai helm. Tubuh korban hanyut terbawa sampah di aliran sungai itu. Saat ini, tim gabungan masih melakukan pencarian terhadap anak korban yang bernama Nadia Rully (25) yang saat kejadian berboncengan dengan ayahnya. Sebelumnya, ayah dan anak yang berboncengan sepeda motor hanyut terbawa banjir bandang saat melintas di jalan di Desa Duwet pada Kamis (19/11) malam, menyusul hujan deras yang mengguyur kawasan itu. Sepeda motor yang dinaiki keduanya terseret banjir hingga masuk ke dalam parit yang ada di sekitar jalan tersebut.

Hindari Gunakan Earphone dalam Waktu Lama

JAKARTA, Jowonews- Keluhan nyeri, iritasi dan infeksi pada telinga dalam tujuh hingga delapan bulan terakhir terus meningkat selama pandemi Covid-19. Hal ini disebabkan penggunaan earphone dalam waktu yang lama. Pandemi memaksa para profesional pekerja dan pelajar untuk melakukan tugasnya dari rumah. Para dokter pun mendapat peningkatan jumlah keluhan pasien yang menderita sakit telinga. Dr. Shrinival Chavan, kepala departemen THT di rumah sakit J J, Mumbai mengatakan seseorang yang menggunakan earphone, earpod ataupun headphne lebih dari delapan jam akan membuat telinga stres. Apalagi jika earphone tersebut tidak pernah dibersihkan sehingga berisiko menyebarkan infeksi. “Mendengarkan secara terus-menerus pada volume suara yang tinggi dalam waktu yang lama juga dapat melemahkan kemampuan mendengar,” kata Dr. Shrinival Chavan dilansir Indian Express, Jumat (20/11). Jika kebiasaan ini tidak diubah, maka dapat menyebabkan kerusakan permanen pada telinga. Dr. Shrinival mentarakan kotoran di dalam telinga membunuh bakteri secara alami dan mencegah infeksi. Penggunaan cotton bud untuk membersihkan telinga akan menghilangkan lapisan lilin pelindungnya dan membuat bagian dalam telinga terkena infeksi bakteri. Hal tersebut biasanya menyebabkan sakit telinga. “Kami menyarankan orang untuk melepas earphone. Udara segar harus masuk ke dalam telinga agar tetap aman,” kata Dr. Shrinival, sebagaimana dilansir Antara. Jangan Gunakan Headphone Sementara itu, Dr. Rahul Kulkarni, kepala unit THT di Rumah Sakit St George, mengatakan masalah telinga tidak hanya terkait dengan pekerja profesional, tetapi anak-anak sekolah yang harus mengikuti kelas online juga mengalami keluhan yang sama. “Idealnya, anak sekolah sama sekali tidak menggunakan headphone. Kalau mereka mengikuti kelas di laptop atau PC, maka volume perangkatnya sudah cukup,” kata Dr. Rahul. Dr. Rahul mengatakan orang-orang tidak mengetahui etika bagaimana berkomunikasi melalui panggilan telepon, panggilan konferensi dan konferensi video serta menggunakan volume suara yang keras pada headphone. “Jika siswa sekolah menggunakan headphone dengan suara lebih dari 60 desibel, secara alami akan membebani daya pendengaran mereka,” ujar Dr. Rahul. Anak-anak sekolah harus mendengarkan volume suara dengan tingkat yang sama seperti saat mereka belajar di kelas. Jika mereka mendengarkan suara dengan volume yang lebih tinggi, hal itu dapat menyebabkan komplikasi. “Bahkan orang dewasa pun datang dengan keluhan iritasi di telinga. Paparan suara keras dalam waktu lama membuat orang cemas dan mudah marah. Keluhan seperti itu juga terlihat saat ini,” kata Dr. Rahul.

Jadwal Liga Inggris Dinilai Tidak Masuk Akal

JAKARTA, Jownews- Manajer Chelsea Frank Lampard menyebut jadwal Liga Premier Inggris tidak masuk akal. Ia mendesak agar pertandingan yang digelar Sabtu siang waktu setempat dalam beberapa bulan terakhir untuk tak lagi dipakai. Chelsea akan melawat ke markas St. James’ Park menghadapi Newcastle United Sabtu (21/11) besok dalam rangkaian laga pekan kesembilan, yang sepak mulanya dilakukan pada jam makan siang waktu setempat. Menurut Lampard hal itu tidak masuk akal. Hal ini karena memangkas waktu persiapan terutama bagi sejumlah pemainnya yang baru kembali dari memperkuat negaranya pada Kamis. “Itu bukan hal yang terbaik, jika tak mau menyebut terburuk. Ketika Anda melihat penjadwalan, sungguh tampak tanpa akal sehat. Jadwal sepak mula jam makan siang, harus berapa kali tim mengalami itu,” kat Lampard dalam jumpa pers pralaga dilansir Reuters, Kamis (18/11). “Itu jelas bukan cara bermanfaat bagi pemain untuk melakukan persiapan sebuah pertandingan sekelas Liga Premier. Jika Anda ingin yang terbaik untuk liga ini, saya ingin pemain saya bisa memberi penampilan terbaik, tetapi bukan di situasi sesulit itu,” ujarnya menambahkan. Slot Lima Pergantian Pemain Lampard juga ikut gerbong sejumlah pelatih yang mendesak Liga Premier untuk segera mengadopsi aturan slot lima pergantian pemain seperti kompetisi-kompetisi top di Eropa lainnya. Manajer Liverpool Juergen Klopp dan manajer Manchester City Pep Guardiola adalah sejumlah sebagian dari pelatih yang vokal menyuarakan desakan tersebut. “Saya pikir ini sesuatu yang harus saya suarakan lagi bersama klub-klub lain. Kekhawatiran utama saya adalah tentang keselamatan para pemain, mereka berada dalam stres berat terutama mereka juga tampil di kompetisi Eropa,” kata Lampard merujuk pada Liga Champions dan Liga Europa. “Bukan berarti orang-orang harus meneteskan air mata untuk para pemain, tetapi di liga-liga lain semua memberi slot lima pergantian pemain, kita harus meninjau kembali persoalan ini,” pungkas Lampard. Lampard mengungkap Kai Havertz sudah kembali berlatih setelah sempat dikarantina karena positif Covid-19 tetapi menyatakan gelandang Jerman itu tidak akan ikut serta ke St. James’ Park. Sedangkan sayap Amerika Serikat, Christian Pulisic, juga masih dibayangi tanda tanya besar karena belum selesai menjalani pemulihan dari cedera hamstring. Chelsea saat ini menempati peringkat kelima klasemen dan berkesempatan untuk merasakan posisi puncak yang jaraknya hanya tiga poin jika bisa menang lawan Newcastle. Demikian Antara.

Cukai Naik, Petani Tembakau Terpuruk

SEMARANG, Jowonews- Kesejahteraan petani tembakau dinilai akan semakin terpuruk akibat kenaikan cukai hasil tembakau pada 2021. “Rencanannya cukai hasil tembakau akan dinaikkan kembali pada 2021. Kondisi ini membuat petani tembakau, khususnya di Jawa Tengah semakin terpuruk,” kata Sekretaris DPD APTI Jateng Syukur Fahruddin di Semarang, Kamis (19/11). Menurut dia, kenaikan tarif cukai rokok yang selama ini terjadi justru berdampak pada seluruh komponen di industri hasil tembakau, salah satunya petani tembakau. Ironisnya, lanjut dia, para petani tembakau di berbagai daerah juga turut menjadi korban dari kenaikan cukai rokok tahun ini. “Jangankan untuk mengharap harga bagus, untuk menjual tembakau yang telah dipanen saja petani sudah sulit,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Selain itu, saat ini pun sudah banyak industri yang tutup akibat dampak pandemi Covid-19. “Jangankan naik 17 persen naik 1 persen saja kami menolak mengingat petani sedang dalam situasi sulit. Selain harganya anjlok, petani juga terdampak pandemi Covid-19.,” katanya. Ia berpendapat semestinya Menteri Keuangan Sri Mulyani menyadari bahwa segala kebijakan menaikkan cukai hasil tembakau akan berdampak serius kepada nasib petani dan pihak terkait. Menurutnya dampak luas dari kenaikan cukai hasil tembakau ini adalah pekerja atau buruh yang harus kehilangan pekerjaan. Hal ini karena beberapa pabrik rokok kemungkinan tutup akibat kondisi ini. “Pada setiap penurunan 5 persen produksi, potensi pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi pekerja ada di kisaran 7.000 orang. Coba bayangkan seandainya produksi turun 30 persen, berapa banyak kena PHK,” ujar Syukur. Lebih lanjut ia menilai rencana menaikkan cukai tembakau merupakan langkah yang tidak tepat. “Petani jangan dipaksakan untuk ikut memulihkan ekonomi negara dengan menaikkan cukai hasil tembakau, seharusnya pemerintah dapat memberikan solusi terhadap persolaan pertembakauan ini,” katanya.

Aneh, Warga Temanggung Masih Kesulitan Air di Musim Hujan

TEMANGGUNG, Jowonews- Meskipun sudah memasuki musim hujan, sejumlah warga Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah masih membutuhkan bantuan air bersih, Mereka merupakan warga Dusun Bugen, Desa Geblog, Kecamatan Kaloran. Warga Dusun Bugen Edi Santoso di Temanggung, Kamis (19/11), mengatakan meskipun sudah beberapa kali turun hujan, hingga saat ini sejumlah mata air di daerah itu belum mengeluarkan air. “Memang sudah hujan, tapi mata air masih mati dan sama sekali tidak mengeluarkan air,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Menurut dia, krisis air bersih yang dialami warga di desanya sudah terjadi sejak beberapa bulan lalu saat memasuki musim kemarau dan hingga saat ini di mana warga lainnya sudah kembali bisa menikmati air bersih dari mata air, warga di dusunnya masih mengandalkan bantuan air bersih dari pemerintah. “Daerah kami kalau masuk musim kemarau mata airnya langsung kering, berbeda dengan daerah lainnya dan kembali normal biasanya juga paling terakhir,” katanya. Selama mengalami krisis air bersih, katanya, pemerintah sudah turun tangan memberikan bantuan air bersih. Hanya saja bantuan yang diterima warga belum mencukupi. Ia menyebutkan dalam sepekan paling banyak hanya diberi bantuan dua kali. Sekali pengiriman bantuan hanya dua tangki air bersih. Padahal warga setiap hari tetap membutuhkan air bersih. “Memang sudah rutin kami terima. Hanya saja belum mencukupi kebutuhan untuk memasak dan minum warga setiap hari,” katanya. Ia berharap pemerintah bisa memberikan bantuan air bersih dalam jumlah yang lebih sehingga kebutuhan air bersih warga bisa dicukupi. Swadaya Selama ini, katanya, jika bantuan air bersih dari pemerintah sudah habis, warga dengan swadaya mencari air bersih ke desa-desa tetangga. Meskipun jaraknya cukup jauh tetap dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air bersih. “Kadang warga menyewa mobil bak terbuka bersama-sama untuk mencari air bersih. Bagi yang memiliki sepeda motor biasanya berangkat sendiri,” katanya. Warga lainnya Ajik Masturi berharap pemerintah tidak menghentikan bantuan air bersih ke daerahnya, karena sampai saat ini warga masih membutuhkan bantuan air bersih. “Jika perlu bantuan bisa ditambah, karena daerah lain sudah tidak membutuhkan bantuan air bersih lagi,” katanya. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Temanggung Dwi Sukarmei mengakui hingga saat ini sejumlah daerah masih membutuhkan bantuan air bersih, karena memang sumber mata air di daerah tersebut belum mengeluarkan air. “Ada beberapa daerah seperti Kaloran dan Kandangan hingga saat ini masih membutuhkan pasokan air bersih meskipun sudah turun hujan,” katanya.

Begini Cara Aktifkan Fitur Terbaru “Disappearing Messages”

JAKARTA, Jowonews- WhatsApp Inc, penyedia aplikasi perpesanan populer yang dimiliki Facebook, telah meluncurkan fitur baru disappearing messages atau pesan yang bisa menghilang otomatis dalam waktu tertentu. Fitur ini sudah tersedia dalam aplikasi pembaruan versi beta di Google Play. Meski masih dalam versi beta, 2.20.207.3, pembaruan yang dirilis 18 November 2020 itu sudah mengusung fitur pesan menghilang dan berfungsi dengan baik. Pengguna di seluruh dunia, juga Indonesia bisa mencoba fitur itu dengan memperbarui aplikasi WhatsApp ke versi terbaru tersebut. Lalu, bagaimana cara mengaktifkan fitur pesan menghilang otomatis tersebut? Berikut langkah-langkahnya: Pertama, tentu Anda perlu mengunduh aplikasi WhatsApp pembaruan terlebih dahulu. Bagi pengguna perangkat Android, Anda bisa mengunduhnya melalui link berikut: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.whatsapp. Jika sudah mengunduh dan pembaruan (update) terinstal, mulailah dengan membuka aplikasi WhatsApp Anda. Lalu, silakan Anda buka jendela percakapan salah satu kontak dan tekan tombol “tiga titik di pojok kanan atas” dan lanjutkan tekan “View Contact” (Lihat kontak). Kemudian Anda tekan menu “Disappearing messages” yang dihiasi dengan ikon jam. Jika ada halaman keterangan dan menu “Lanjutkan” tekan saja. Anda selanjutnya akan menemukan tombol “On dan Off” pada menu Disappearing messages untuk mengaktifkan atau menonaktifkan fitur pesan menghilang otomatis. Pada WhatsApp Group langkahnya tidak jauh berbeda. Pada tombol “tiga titik” di kanan atas halaman percakapan grup, silakan tekan. Kemudian tekan “Group info” dan Anda akan menemukan menu “Disappearing messages” lalu tekan dan Anda akan menemukan tombol “On dan Off” di sana untuk mengaktifkannya. WhatsApp membuat pesan menghilang otomatis default dalam waktu tujuh hari, lansir Antara. Jadi apabila Anda mengaktifkan fitur itu pada salah satu kontak, pesan percakapan Anda akan menghilang dengan sendirinya setelah tujuh hari. Selamat mencoba!