Jowonews

Merapi Siaga, Ratusan Warga Klaten Mengungsi

KLATEN, Jowonews- Sebanyak 240 warga lereng Gunung Merapi di wilayah Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah mulai mengungsi menyusul status gunung tersebut yang sudah masuk di level III atau siaga. “Sebetulnya ada tiga desa yang menurut kajian terancam, yaitu Sidorejo, Tegalmulyo, dan Balerante. Namun saat ini baru ada sebanyak 114 warga Tegalmulyo dan 126 warga Balerante yang mengungsi,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten Sip Anwar di Klaten, Kamis (12/11). Sedangkan untuk di Desa Sidorejo, dikatakannya, belum ada warga yang mengungsi. Menurut dia, warga lebih mengoptimalkan kewaspadaan dengan melakukan ronda 24 jam secara bergantian untuk memantau Merapi. “Jadi ketika ada tanda-tanda yang membahayakan maka diinstruksikan agar masyarakat segera mengungsi,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Mengenai lokasi pengungsian atau evakuasi sementara, dikatakannya, seluruhnya sudah berjarak lebih dari 7 kilometer di antaranya lokasi pengungsian Balerante berjarak 9 km dan Sidorejo sekitar 11 km dari puncak. “Sedangkan Tegalmulyo ada di depan Balai Desa Tegalmulyo, jaraknya juga lebih dari 7 km,” katanya. Ia mengatakan langkah penentuan lokasi evakuasi sementara tersebut sesuai dengan analisa terakhir dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) yang memprediksikan jika terjadi erupsi maka akan mengarah ke Sungai Woro yang berjarak 5 km dari puncak. “Tetapi kalau pada analisa ulang sekiranya lebih dari itu, maka pengungsi akan turun lagi ke tempat evakuasi akhir di shelter kabupaten. Kalau Balerante di jalur turun ke Shelter Kebondalem, Sidorejo di Shelter Kebonagung, dan Tegalmulyo turun ke Shelter Demakijo,” katanya. Sementara itu, dikatakannya, sejauh ini kondisi para pengungsi dalam keadaan sehat. Selain itu, untuk penyaluran logistik juga berjalan lancar.

Kasus Covid-19 Masih Mengganas di Benua Amerika

BRASILIA, Jowonews- Kasus Covid-19 masih mengganas di benua Amerika, dengan rata-rata 150.000 kasus per hari pekan lalu, menurut kantor regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (11/11). Amerika Serikat terus memecahkan rekor jumlah kasus, sementara wilayah Kanada dan sejumlah negara bagian di Meksiko, termasuk  ibu kota, mengalami lonjakan kasus, demikian diungkapkan Organisasi Kesehatan Pan-Amerika (PAHO). AS menjadi negara pertama di dunia yang melaporkan 10 juta infeksi Covid-19, menurut hitungan Reuters, saat gelombang ketiga virus corona meningkat di seluruh negeri. Keadaan di negara-negara lain di benua Amerika lebih baik. Argentina, Kosta Rika, dan Jamaika berhasil menekan wabah dengan pelacakan kontak yang efektif. Dan sebagian besar negara Karibia mampu menghindari lonjakan kasus dengan bertindak cepat, kata Asisten Direktur PAHO,Jarbas Barbosa. Eropa menjadi contoh peringatan mengenai bahaya kemunculan kembali virus corona ketika langkah pembatasan terlalu cepat diakhiri, katanya. Amerika Tengah mengalami penurunan secara stabil kasus Covid-19 berkat langkah pengendalian yang lebih baik, menurut direktur PAHO. Chile, Paraguay, serta Uruguay mencatat kurva datar, sementara kasus Covid-19 di Argentina menurun berkat koordinasi yang baik antara pemerintah provinsi dan federal, lanjutnya. Sistem pengawasan epidemi Chile yang efektif memungkinkan negara itu bangkit kembali setelah lonjakan yang belum pernah terjadi sebelumnya awal tahun ini, kata Barbosa. Di Kuba dan Kosta Rika, sistem perawatan kesehatan universal memastikan bahwa pandemi Covid-19 tidak pernah lepas dari kontrol, katanya sebagaimana dilansir Antara.

Aktivitas Merapi Meningkat, 1000 Lebih Warga Mengungsi

JAKARTA, Jowonews- Lebih dari 1.000 warga telah dievakuasi ke empat kabupaten, setelah terus meningkatnya aktivitas Gunung Merapi. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam pernyataan resmi diterima di Jakarta, Rabu (11/11) malam, mengatakan total 1.294 warga telah dievakuasi ke empat kabupaten yakni Boyolali, Magelang, Klaten dan Sleman. “Mereka yang dievakuasi sebagian besar merupakan kelompok rentan, seperti lanjut usia, anak-anak, balita, ibu hamil, disabilitas dan ibu menyusui,” kata Raditya. sebagaimana dilansir Antara. Para warga paling banyak dievakuasi ke Kabupaten Magelang dengan total 835 warga, Sleman 203 warga, Boyolali 133 warga, dan Klaten 123 warga. Mereka tersebar di tempat evakuasi sementara (TES) dan tempat evakuasi akhir (TEA). Raditya menjamin kebutuhan makan dan minum para warga terpenuhi. Para sukarelawan di lokasi evakuasi terus membantu untuk menyediakan kebutuhan pokok seperti sayuran, kemudian memasak makanan di dapur umum atau pun di mobil dapur lapangan. Pos pendukung di tempat penampungan juga selalu siap untuk memberikan pelayanan seperti pos kesehatan yang siaga 24 jam. “Pihak pemerintah desa menyiapkan tidak hanya tempat, tetapi tenaga serta pelayanan kepada para warga yang harus dievakuasi. Ini menjadi bukti kuatnya sister village dalam konteks kebencanaan, warga dari suatu desa membantu warga desa lainnya,” ujar dia. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kata Raditya, terus membantu pemerintah desa, kabupaten maupun provinsi untuk memenuhi kebutuhan warga. Dalam upaya kesiapsiagaan maupun penanganan darurat, empat pemerintah daerah di tingkat kabupaten tersebut telah menetapkan status keadaan darurat, baik siaga maupun tanggap darurat. Status tersebut akan mempermudah BPBD dalam aksesibilitas sumber daya, maupun akuntabilitas dalam penyelenggaraan operasi tanggap darurat. Raditya mengatakan BPBD juga terus mengevaluasi tantangan apabila kondisi semakin kritis, seperti jalur dan transportasi evakuasi, jalur dan peralatan komunikasi, maupun penerapan protokol kesehatan saat proses evakuasi maupun di tempat penampungan.

Covid-19 Meningkat, Banyumas Tambah Jam Malam

PURWOKERTO, Jowonews- Penambahan waktu pelaksanaan jam malam dilakukan di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah untuk meminimalkan penularan Covid-19. “Jam malam yang semula dimulai pukul 22.00 WIB dimajukan kembali menjadi pukul 20.00 WIB,” katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu. Menurut dia, penambahan jam malam itu dilakukan karena ada kekhawatiran yang cukup besar setelah ada peningkatan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pada saat Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Banyumas melonggarkan jam malam. Dari sebelumnya yang dimulai pukul 20.00 WIB hingga 06.00 WIB menjadi pukul 22.00 WIB hingga 06.00 WIB. Oleh karena itu, kata dia, Bupati Banyumas Achmad Husein selaku Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Banyumas meminta Polresta Banyumas untuk melaksanakan jam malam. “Saat jam malam, kami melakukan patroli sambil melihat situasi yang ada, situasi perkembangan pandemi Covid-19 yang ada,” katanya. Ia mengatakan jika saat patroli jam malam ditemukan adanya kerumunan warga, pihaknya akan menyarankan mereka untuk segera membubarkan diri. “Penutupan (ruas jalan) akan kami lakukan berdasarkan situasi. Ketika ada situasi ramai, maka di ujung jalan yang menuju lokasi itu akan kami lakukan penutupan. Kemungkinan dalam dua hari ke depan, akan kami ‘setting’ kembali penutupan itu,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Kapolresta mengakui jika saat sekarang sudah banyak ruas jalan di Purwokerto yang mulai ramai kembali pada malam hari, antara lain di sekitar Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed). Lebih lanjut, dia mengimbau masyarakat luas khususnya warga Kabupaten Banyumas untuk tidak menganggap remeh pandemi Covid-19. “Jangan anggap remeh Covid-19 ini. Memang tidak terasa bagi yang sehat dan akan terasa pada saat orang yang kita cintai mempunyai komorbid atau penyakit bawaan, itu yang akan berdampak sangat jelas pada saat orang yang terkonfirmasi positif mempunyai penyakit bawaan,” katanya menegaskan. Sebelumnya, Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan pihaknya akan memperketat kembali sejumlah aktivitas mengingat angka reproduksi efektif di Banyumas saat sekarang kembali berada di atas 1, sedangkan “positivity rate” naik menjadi 4 persen. Oleh karena itu, kata dia, jam malam yang sempat diperlonggar mulai pukul 22.00 WIB hingga 06.00 WIB, akan kembali diperketat menjadi pukul 20.00 WIB hingga 06.00 WIB. “Bioskop yang rencananya akan kembali dibuka dalam minggu ini, kami tunda hingga sampai waktu yang belum dipastikan,” katanya di Purwokerto, Senin (9/11). Sementara berdasarkan data yang disajikan dalam laman covid19.banyumaskab.go.id per tanggal 11 November 2020, pukul 11.39 WIB, jumlah warga Kabupaten Banyumas yang terkonfirmasi positif COVID-19 sejak terjadinya pandemi hingga saat ini mencapai 937 orang. Dari jumlah tersebut diketahui sebanyak 685 orang dinyatakan sembuh, 27 orang meninggal dunia, serta 225 orang masih terkonfirmasi positif. Dari 225 orang itu, 142 orang di antaranya dirawat di rumah sakit, 7 orang di fasilitas isolasi khusus, dan 83 orang menjalani isolasi m

WHO: Vaksin Covid-19 Pfizer Menjanjikan, Namun…

JENEWA, Jowonews- Sekretaris Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa mengatakan pihaknya berharap dapat memiliki vaksin Covid-19 akhir tahun ini. Vaksin eksperimental Pfizer disebutnya merupakan “salah satu yang sangat menjanjikan”, dengan banyak harapan. Namun vaksin tersebut, berdasarkan teknologi baru yang menggunakan mRNA sintesis untuk mengaktifkan sistem imun melawan virus, muncul dengan tantangan khusus karena harus disimpan pada suhu minus 70 derajat Celsius (-94 F) atau lebih rendah – setara dengan musim dingin Antartika. Sekjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kembali menegaskan seruan pendistribusian merata vaksin oleh badan PBB tersebut. Saat mengungkapkan data awal sementara dari uji klinis berskala besar pada Senin, Pfizer mengklaim bahwa vaksin Covid-19 buatannya lebih dari 90 persen ampuh. Sedangkan untuk data keamanan vaksin buatannya dengan BioNTech SE dapat diperoleh akhir November ini. “Seperti yang telah kami prediksikan, kami akan mempunyai sebuah vaksin pada akhir tahun ini. Dan Pfizer merupakan salah satu yang sangat menjanjikan,” kata Tedros saat pertemuan tingkat menteri tahunan WHO. “Dan kami juga akan berharap lebih dan lebih,” lanjutnya sebagaimana dikutip Antara dari Reuters. Namun, keharusan menyimpan vaksin di tempat yang sangat dingin mempersulit program vaksinasi, terutama di kawasan Asia atau Afrika, yang memiliki cuaca panas, jarak yang sangat jauh dan infrastruktur yang disyaratkan mungkin tidak memadai. “Berita yang menggembirakan kemarin (pada Senin) tentang vaksin ampuh yang bakal tersedia memperingatkan mengenai tantangan bagi Afrika soal suhu yang  sangat dingin bagi jenis vaksin tersebut. Yang ini musti diperhitungkan dalam memberi dukungan,” kata Matshidiso Moeti,  direktur WHO kawasan Afrika pada pertemuan tingkat menteri .

Warga Diimbau Waspadai Puting Beliung

CILACAP, Jowonews- Warga Jawa Tengah bagian selatan khususnya Kabupaten Cilacap, Banyumas, dan sekitarnya diimbau untuk mewaspadai potensi terjadinya puting beliung “Kalau untuk saat ini, kondisi atmosfer yang aktif, yaitu suhu permukaan laut yang masih hangat secara umum maka mengakibatkan penguapan untuk wilayah Indonesia terutama di wilayah Jawa itu cukup banyak, sehingga terbentuknya awan yang menyebabkan hujan cukup besar,” kata , kata analis cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Rendi Krisnawan. di Cilacap, Rabu (11/11) Faktor berikutnya, kata dia, ada daerah pertemuan angin atau daerah konvergensi di atas wilayah Jawa sehingga proses pembentukan awan di daerah tersebut juga cukup tinggi. Dalam hal ini, lanjut dia, daerah pertemuan angin merupakan pumpunan massa udara yang mengakibatkan pertumbuhan awan-awan hujan. “Sementara untuk fenomena global seperti MJO (Madden Julian Oscillation) maupun gelombang Rossby saat ini tidak aktif untuk wilayah Indonesia, sedangkan La Nina masih bertahan hingga awal tahun 2021 nanti,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Terkait dengan hal itu, dia memprakirakan kondisi cuaca dalam beberapa hari ke depan tidak seekstrem akhir Oktober yang dipengaruhi oleh sejumlah fenomena global termasuk La Nina moderat sehingga terjadi peningkatan curah hujan yang cukup tinggi. Kendati demikian, Rendi mengimbau masyarakat khususnya di wilayah Jateng bagian selatan untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya hujan lebat disertai angin kencang atau puting beliung dan petir. “Kalau saat ini, hujannya cenderung akibat penguapan namun perlu diwaspadai terhadap kemungkinan terjadinya angin puting beliung. Kecenderungannya pada pagi hari terlihat cerah dan sore harinya terbentuk awan-awan hujan termasuk awan Cumulonimbus yang bisa mengakibatkan terjadinya angin puting beliung,” katanya. Faktor berikutnya, kata dia, ada daerah pertemuan angin atau daerah konvergensi di atas wilayah Jawa sehingga proses pembentukan awan di daerah tersebut juga cukup tinggi. Dalam hal ini, lanjut dia, daerah pertemuan angin merupakan pumpunan massa udara yang mengakibatkan pertumbuhan awan-awan hujan. “Sementara untuk fenomena global seperti MJO (Madden Julian Oscillation) maupun gelombang Rossby saat ini tidak aktif untuk wilayah Indonesia. Sedangkan La Nina masih bertahan hingga awal tahun 2021 nanti,” katanya. Terkait dengan hal itu, dia memprakirakan kondisi cuaca dalam beberapa hari ke depan tidak seekstrem akhir Oktober yang dipengaruhi oleh sejumlah fenomena global termasuk La Nina moderat sehingga terjadi peningkatan curah hujan yang cukup tinggi. Kendati demikian, Rendi mengimbau masyarakat khususnya di wilayah Jateng bagian selatan untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya hujan lebat disertai angin kencang atau puting beliung dan petir. “Kalau saat ini, hujannya cenderung akibat penguapan namun perlu diwaspadai terhadap kemungkinan terjadinya angin puting beliung. Kecenderungannya pada pagi hari terlihat cerah dan sore harinya terbentuk awan-awan hujan termasuk awan Cumulonimbus yang bisa mengakibatkan terjadinya angin puting beliung,” katanya.

Benarkah Badai akan Berlalu?

Oleh: Hari Tjahjono, Mentor Bisnis dan Teknologi Sampai sekarang, perusahaan start up bidang B2B Travel Commerce yang saya bimbing masih belum juga mendapatkan co-investor. Untungnya investor yang sudah komit invest 50% masih mau menunggu. Padahal pandemi sudah berlangsung hampir 8 bulan. Bagaimana perusahaan bisa bertahan (lagi)? Benarkah badai akan berlalu? Saya bilang terus saja menjalankan planning yang sudah dibuat sampai mentok. Jangan lelah terus memancal pedal. Dan para eksekutif di perusahaan tersebut tanpa kenal lelah terus melakukan inovasi-inovasi di berbagai lini perusahaan. Inovasi di sistem penggajian, penyempurnaan teknologi, implementasi business process management, inovasi produk, inovasi di area marketing, tancap gas di branding. Dan selama 8 bulan terus menerus tanpa mengenal lelah menyemangati seluruh travel agent di Indonesia untuk tidak berhenti memasarkan dan menjual destinasi2 wisata baik domestik maupun international. Alhamdulillah lilin-lilin kecil mulai menyala. Ternyata keinginan rekreasi di sebagian masyarakat itu tidak dapat dibendung. Walaupun dalam situasi pandemi. Syukur Alhamdulillah perusahaan sudah beberapa kali memberangkatkan rombongan ke Turki, beberapa rombongan ke Labuan Bajo. Artinya, harapan itu belum musnah untuk industri pariwisata. Dan yang mengejutkan, ada komunitas sepeda yang membeli paket rekreasi sambil gowes di Bali! Jumlahnya tidak tanggung-tanggung, lebih dari 30 orang! Komunitas gowes dari Bandung ini minggu lalu sudah berangkat ke Bali untuk menikmati surga wisata dunia ini sambil berolah raga. Sahabat, di tengah kesulitan selalu ada kemudahan. Ternyata itu bukan omong kosong. Badai pasti berlalu. Insya Allah. Dan para eksekutif perusahaan itu tidak mau berhenti mencoba hal yang baru. Dalam waktu dekat mereka akan meluncurkan Start up Program bekerja sama dengan sekolah bisnis terkemuka di tanah air. Ketika orang lain masih pesimis dan lebih suka meratapi nasib, para ekseskutif itu justru sedang bersiap menghadapi era baru industri pariwisata. Era baru harus didekati dengan pendekatan baru! Dalam program ini, Touress bekerjasama dengan Universitas Prasetiya Mulya akan mencetak entrepreneur-entrepreneur baru yang siap menggantikan pemain lama untuk menyongsong industri pariwisata dalam bentuknya yang baru: “Building World-Class Indonesia Tourism Entrepreneur” Mohon dukungan dan doa dari semua sahabat.

Ribuan Simpatisan Sambut Kedatangan Habib Rizieq di Bandara

TANGERANG, Jowonews- Ribuan simpatisan Habib Rizieq Shihab, Selasa (10/11) memadati kawasan Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, untuk menyambut kedatangan pemimpin organisasi Front Pembela Islam (FPI) itu dari Arab Saudi. Para simpatisan dari sejumlah daerah, yang sebagian datang menggunakan bus pada Senin malam (9/11), memadati jalan menuju Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. “Sudah dari malam kumpul di ponpes dekat bandara. Jamaah kumpul di sana semua dan pagi ini setelah subuh kita langsung menuju bandara bersama jamaah lain,” kata Sulaiman, simpatisan yang datang dari Bandung. Haerul Anwar selaku Pelaksana Tugas Manajer Senior Komunikasi dan Legal Bandara Soekarno-Hatta sebelumnya mengimbau simpatisan yang akan menjemput Rizieq Shihab agar tidak melakukan aktivitas yang bisa mengganggu operasional bandara. “Intinya jangan sampai mengganggu penumpang lainnya dan tetap mengedepankan protokol kesehatan,” katanya. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bandara Soekarno-Hatta Alexander Yurikho mengatakan bahwa 3.490 personel dari TNI, Polri, dan AVSEC dipersiapkan untuk mengamankan kawasan bandara saat massa memadati bandara untuk menjemput Rizieq Shihab.