Jowonews

Penyediaan Air Bersih Nasional Baru 74 Persen

TEMANGGUNG, Jowonews.com – Dirjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danis Hidayat Sumadilaga menyampaikan penyediaan bersih secara nasional di 514 kabupaten/kota rata-rata baru mencapai sekitar 74 persen. “Bahkan di beberapa daerah di Tanah Air ada yang penyediaan air bersihnya kurang dari 70 persen,” katanya saat kunjungan kerja di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu. “Secara nasional dan ini kesepakatan internasional pada 2030 akan selesai 100 persen. Jadi masih ada waktu 10 tahun lagi,” tambahnya. Ia menyampaikan upaya pengadaan air bersih di berbagai daerah terkendala berbagai faktor, antara lain lokasi sumber air yang jauh dari permukiman sehingga masyarakat harus berjalan cukup jauh untuk bisa mengakses sumber air tersebut. Jika kondisinya demikan, maka pihaknya membuat program penyediaan air bersih berbasis masyarakat dengan mendekatkan sumber air tersebut ke masyarakat melalui sambungan-sambungan pipa. “Ini biasanya dalam bentuk sambungan pipa dan ‘reservoar‘ karena mata airnya ada tapi lokasinya jauh dan fasilitas pendukungnya kurang,” katanya. Menurut dia di luar Jawa kebanyakan sarana air bersih terkendala kondisi sumber air yang keruh sehingga harus melalui proses pengolahan air terlebih dahulu agar air bisa dikonsumsi. Upaya ini membutuhkan biaya yang relatif besar. Ia menyampaikan di Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur kondisi airnya bagus sehingga tinggal menambahkan desinfektan saja sudah bisa langsung dikonsumsi untuk air minum. Akan tetapi di daerah Sumatera, Kalimantan warna airnya keruh dan coklat sehingga perlu biaya besar untuk mengolahnya menjadi air bersih, lalu mendistribusikan air tersebut melalui pipa agar dapat dimanfaatkan masyarakat. “Di daerah Indonesia timur, dalam setahun rata-rata hanya ada hujan selama tiga bulan. Karena itu, di sana program besar Kementerian PUPR adalah membuat waduk atau embung untuk menampung air. Di Kalimantan juga demikian,” katanya. Ia mengatakan di Kabupaten Temanggung, ketersediaan air bersih untuk penduduk sudah cukup bagus, untuk daerah perkotaan air bersih sudah tercukupi hampir 100 persen. Kemudian untuk masyarakat yang tinggal di perdesaan, penyediaan air bersih baru tercukupi sekitar 80 persen saja. “Dengan kondisi tersebut target 100 persen penyediaan air bersih di Temanggung saya kira akan lebih cepat tercapai karena sudah lebih tinggi dari rata-rata nasional,” ujarnya​​​​​​.(jwn4/ant)

583 Bakal Calon Kades Maju Pilkades Serentak Temanggung

TEMANGGUNG, Jowonews.com – Sebanyak 583 bakal calon kepala desa maju dalam pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di 215 desa Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Ketua Panitia Pilkades serentak Kabupaten Temanggung Agus Sarwono, di Temanggung, Sabtu, mengatakan pilkades serentak bakal digelar pada 9 Januari 2020. Ia menyampaikan hal tersebut usai apel kesiapsiagaan dan deklarasi damai pemilihan kepala desa serentak Kabupaten Temanggung tahun 2020 di Alun-Alun Temanggung yang diikuti para bakal calon kades, ketua panitia pilkades, dan para penjabat kepala desa. Agus mengatakan, apel kesiapsiagaan dan deklarasi damai ini untuk mewujudkan pilkades serentak di 215 desa se-Kabupaten Temanggung yang jujur, aman, damai, tertib, dan lancar sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang telah ditetapkan. “Tujuan kegiatan ini untuk menciptakan situasi dan kondisi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Temanggung yang kondusif,” katanya. Agus menuturkan tahapan pilkades serentak Kabupaten Temanggung tahun 2000 telah dilaksanakan sejak Mei 2019 yang diikuti 216 desa. Sampai dengan saat ini, katanya tinggal 215 desa yang masih mengikuti proses pilkades, hal ini karena satu desa yaitu Desa Wates Kecamatan Wonoboyo sampai dengan dilaksanakannya perpanjangan pendaftaran tetap tidak ada pendaftar sehingga proses pilkades dihentikan. Ia menyebutkan dari 215 desa yang melaksanakan pilkades, hanya terdapat satu desa yaitu Desa Badran, Kecamatan Kranggan dengan pendaftar bakal calon kepala desa 7 orang di mana sesuai dengan ketentuan jumlah calon kades maksimal 5 orang sehingga pada 2 Januari 2020 dilaksanakan uji kompetensi untuk memilih lima besar calon. Tahapan demi tahapan pilkades serentak saat ini telah sampai pada peghujung tahapan pilkades dan masih menyisakan beberapa tahapan yang akan dilaksanakan, yaitu penetapan calon kepala desa dan pengundian nomor urut calon kades akan dilaksanakan pada 6 Januari 2020. Kemudian kampanye yang akan dilakukan selama 2 hari pada 6-7 Januari 2020. Hari tenang pada 8 Januari 2020 yang akan digunakan panitia panitia pilkades untuk memaksimalkan persiapan pelaksanaan pemungutan suara pada 9 Januari 2020. Agus menuturkan pelantikan kepala desa terpilih akan dilaksanakan pada 27 Februari 2020.(jwn4/ant)

Ganjar Manfaatkan WhatsApp Grup Pantau Kondisi Musim Hujan

SEMARANG, Jowonews.com – Gubernur Ganjar Pranowo memanfaatkan aplikasi “WhatsApp Group” (WAG) untuk memantau kondisi terkini pada musim hujan, sekaligus mengantisipasi terjadinya banjir di sejumlah wilayah. “WAG itu sudah dibentuk sejak lama, anggotanya adalah semua bupati dan wali kota di Jateng, tujuannya untuk berkoordinasi tentang segala hal dari keamanan, bencana alam, harga bahan pokok semuanya,” katanya di Semarang, Kamis. Menurut Ganjar, koordinasi antarkepala daerah di Jateng melalui WAG itu lebih cepat dan efektif. Terkait antisipasi banjir, Ganjar telah menginstruksikan kepala daerah untuk siaga satu dan jika terjadi bencana diminta untuk mengutamakan keselamatan warga. Dengan WAG itu Ganjar bisa memantau kondisi apapun yang terjadi di seluruh pelosok Provinsi Jateng seperti ketika memantau situasi banjir akibat hujan yang mengguyur pada Rabu (1/1) hingga Kamis (2/1). Orang nomor satu di Jateng itu bertanya di WAG “Yth Bpk/Ibu bgmn kondisi wilayah panjenengan akibat hujan kemarin (sampai hari ini)?”. Sejumlah kepala daerah pun membalas dengan melaporkan kondisi di wilayahnya masing-masing. Pertama yang membalas adalah Bupati Kebumen Yazid Mahfudz. “Lapor Kebumen aman Pak Gub,” tulisnya. Kemudian, berturut Bupati Pati Haryanto, Bupati Klaten Sri Mulyani, dan Bupati Kudus Hartopo. “Ijin Pak Gub Jekulo timur ada luapan air sebentar karena hujan lebat. Itu dikarenakan banyaknya sampah di selokan. Kudus ada tiga titik potensi tergenang air. Team sudah saya siapkan,” tulis Bupati Hartopo. Percakapan di WAG yang diberi nama “Jateng 1” itu dibaca warganet setelah Gubernur Ganjar mempostingnya di akun twitternya @ganjarpranowo. Postingan itu mendapat banyak komen dari warganet, akun @DenySapautra salah satunya yang mengapresiasi WAG itu dalam tulisan komentarnya. “Mantab pak koordinasinya. Semua bisa terpantau dan semua melapor pak. Sukses selalu saya dari jambi,” tulisnya.