Jowonews

Bandara Adi Soemarmo Kembali Buka Penerbangan

SOLO, Jowonews.com – Hari ini Bandara Adi Soemarmo Surakarta kembali membuka penerbangan, menyusul pernyataan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi terkait diperbolehkannya operasional moda transportasi umum. “Bandara Adi Soemarmo kembali menyiapkan operasional bandara guna mengakomodasi penerbangan niaga berjadwal yang akan kembali beroperasi,” kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo Abdullah Usman di Solo, Jawa Tengah, Jumat. Belum lama ini Menhub menyatakan, seluruh moda transportasi diizinkan kembali beroperasi mulai Kamis (7/5) dengan pembatasan kriteria penumpang dan mengacu pada Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nomor 4 Tahun 2020 tentang Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19. “Kami menyambut baik dan mendukung arahan pemerintah. Kami akan siapkan posko pengamanan dan pemeriksaan yang berada di lobi keberangkatan,” katanya. Selain itu pihaknya juga segera berkoordinasi dengan Pelaksana Harian Gugus Covid-19 pemerintah setepat untuk posko bersama. “Seharusnya hari ini ada pesawat yang landing (mendarat), yaitu Citilink QG 760/761 rute Cengkareng-Solo-Cengkareng. Meski demikian, hari ini penerbangannya dibatalkan dengan alasan operasional,” katanya. Pihak Bandara Adi Soemarmo pun telah berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) terkait pengoperasian kembali penerbangan yang akan dilakukan oleh beberapa maskapai. Sementara itu untuk jam operasional bandara masih dari pukul 08.00-16.00 WIB. “Kami juga tetap akan memperhatikan protokol kesehatan dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 18 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19,” katanya.(jwn4/ant)

Neraca Perdagangan Jawa Tengah Defisit 106,04 Juta Dolar AS

SEMARANG, Jowonews.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat nilai ekspor maupun impor provinsi ini selama Maret 2020 mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya. Kepapa BPS Jawa Tengah Sentot Bangun Widoyono mengatakan, neraca perdagangan Jawa Tengah pada Maret 2020 mengalami defisit sebesar 106,04 juta dolar AS “Defisit neraca perdagangan Jawa Tengah terus mengalami penurunan sejak Januari 2020,” katanya di Semarang, Jumat. Ia menjelaskan, nilai ekspor Jawa Tengah pada Maret 2020 mencapai 703,35 juta dolar AS turun 2,74 persen di banding Februari 2020 yang mencapai 723,15 juta dolar AS. Sementara nilai impor Maret 2020 sebesar 808,38 juta dolar AS, turun 14,57 persen di banding Februari 2020 yang mencapai 946,29 juta dolar AS. Menurut dia, neraca perdagangan Jawa Tengah untuk komoditas minyak dan gas (migas) mengalami defisit sebesar 247,4 juta dolar AS. Adapun neraca perdagangan komoditas nonmigas justru mengalami surplus sebesar 142,37 juta dolar AS. Amerika Serikat masih menjadi negara tujuan utama ekspor Jawa Tengah, sementara China menjadi negara pemasok utama komoditas impor nonmigas provinsi ini.(jwn4/ant)

Mantan Bendahara Kemenpora Akui Serahkan Uang ke Imam Nahrawi

JAKARTA, Jowonews.com – Mantan Bendahara Pengeluaran Pembantu Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Supriyono mengakui pernah membantu memberikan uang dalam bentuk rupiah dan dolar AS, kepada Asisten Pribadi Menpora Miftahul Ulum untuk keperluan mantan Menpora Imam Nahrawi. “Ya waktu itu saya pernah diminta bantu perjalanan ke luar negeri Pak Menteri itu bentuknya dolar,” kata Supriyono, di Jakarta, Jumat. Supriyono menjadi saksi untuk terdakwa mantan Menpora Imam Nahrawi yang didakwa menerima suap sebesar Rp 11,5 miliar dan gratifikasi Rp 8,648 miliar dari sejumlah pejabat Kemenpora dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Sidang dilakukan melalui sarana video conference. Supriyono berada di kediamannya, sedangkan Imam Nahrawi berada di Rumah Tahanan (Rutan) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK, majelis hakim dan sebagian penasihat hukum berada di Pengadilan Tipikor Jakarta. “Kalau untuk dolar AS waktu itu mas Ulum mau ke Amerika kalau tidak salah saya tukarkan dolar waktu itu, saya kasih ke Ulum bentuknya dolar,” ungkap Supriyono. “Di BAP saudara mengatakan menyerahkan uang Rp50 juta yang diserahkan ke Chandra Bakti atas permintaan Ulum untuk operasional menteri saudara Imam Nahrawi di luar negeri’ ini betul?” tanya JPU. “Betul,” jawab Supriyono. Supriyono mengaku diminta Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Program Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) tahun 2017 Chandra Bakti untuk menyerahkan uang itu. “Waktu itu beliau (Chandra Bakti) mengatakan mau membantu untuk perjalanan ke luar negeri, jadi dia mau ngasih ke mas Ulum Rp 50 juta, lalu saya serahkan ke Pak Chandra,” ungkap Supriyono. Supriyono juga menyerahkan uang Rp 400 juta ke Ulum. “Lalu ada yang Rp 400 juta saya sampaikan di depan masjid di parkiran Kemenpora malam-malam, itu pada 2018, tapi saya lupa bulan apa,” kata Supriyono. Supriyono juga kembali menyerahkan uang dalam bentuk dolar kepada Ulum. “Apakah saksi pernah serahkan dalam dolar sebesar Rp 100 juta yang ditukarkan ke dolar,” tanya jaksa lagi. “Betul, tapi jumlahnya tidak sampe Rp 100 juta, waktu itu Mas Ulum mau ke luar negeri dan beliau minta bantuan dan saya menukarkan uang dalam bentuk dolar dan saya serahkan,” jawab Supriyono. “Keyakinan saksi bahwa (uang) itu untuk menteri itu bagaimana,” tanya jaksa. “Kalau saya asal sudah diperintahkan sudah dikonfirmasi sama Pak Deputi saya laksanakan, tapi kalau keyakinan saya tidak bisa berkeyakinan sampai atau tidaknya (ke menteri) saya tidak bisa berandai-andai,” jawab Supriyono. Dalam dakwaan disebutkan Imam Nahrawi menerima gratifikasi sebesar Rp 400 juta dari Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP) Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) periode tahun 2017-2018, Supriyono. Pemberian uang itu diawali pada Januari 2018, Imam Nahrawi memanggil Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Mulyana di lapangan bulu tangkis di Kantor Kemenpora. Imam meminta uang honor untuk kegiatan Satlak Prima kepada Mulyana, padahal Satlak Prima telah resmi dibubarkan pada Oktober 2017. Atas permintaan uang tersebut, Mulyana membahasnya dengan Chandra Bakti selaku PPK Satlak Prima Tahun 2017 dan PPK PPON Kemenpora RI serta Supriyono selaku BPP PPON. Dalam pembahasan tersebut, akhirnya disepakati untuk memberikan uang sejumlah Rp 400 juta kepada Imam Nahrawi selaku Penanggung Jawab Satlak Prima. Penyerahan uang dilakukan Supriyono kepada Miftahul Ulum di areal parkir di dekat Masjid yang ada di Kompleks Kemenpora RI, tanpa adanya tanda terima yang sah dengan disaksikan Mulyana. Beberapa hari kemudian Mulyana menyampaikan kepada Imam Nahrawi bahwa uang untuknya yaitu sejumlah Rp 400 juta telah diserahkan melalui Ulum. Selanjutnya Imam mengatakan terima kasih.(jwn4/ant)

Kehadiran Mi 10 Jadi Titik Balik Xiaomi

JAKARTA, Jowonews.com – Ponsel premium Mi 10 dengan harga Rp 10 juta resmi dirilis. Country Director Xiaomi Indonesia Alvin Tse menekankan, bahwa merek Xiaomi berbeda dari merek Redmi, yang terkenal dengan harganya yang terjangkau. “Bicara soal terjangkau itu relatif, tergantung pada pasarnya entry, mid dan high. Xiaomi menghadirkan perangkat dengan value, tidak berarti harus murah, namun memiliki value terbaik dengan harga sebenarnya,” ujar Alvin dalam konferensi pers virtual, Jumat. “Redmi akan selalu menghadirkan produk terbaik dengan spek atraktif yang agresif di pasaran. Sementara Mi akan membawa inovasi dan teknologi terbaru,” tuturnya. Didirikan oleh para engineer, Xiaomi hadir dari keinginan para pendiri untuk menghadirkan perangkat dengan komponen dan harga terbaik. Oleh sebab itu, pengguna Xiaomi awalnya adalah tech geek, mereka yang mengerti betul tentang teknologi. Namun, sejalan dengan waktu pengguna Xiaomi bertumbuh dan meluas, sehingga Xiaomi juga memperluas lini smartphone dengan menghadirkan Redmi. Belakangan, Redmi menjadi kuda hitam dengan mendapatkan banyak perhatian dari pengguna dan meraup banyak penjualan dari perangkat tersebut, sehingga image perangkat dengan harga terjangkau yang ada pada Redmi melekat pada Xiaomi. Alvin memberikan perbandingan, misalnya ada 10 pengguna Xiaomi, 9 di antaranya pengguna Redmi, dan 1 pengguna Mi. “Tapi kalau balik lagi value dan mimpi awalnya adalah Mi,” ujar dia. Lebih dari itu, kehadiran flaghship Mi 10 juta menjadi titik balik Xiaomi 10 tahun lalu yang menghadirkan smartphone pertama Mi 1 dan Mi 2, yang merupakan perangkat flagship. Membawa produk flagship juga sesuai dengan janji Alvin saat menduduki posisi Country Director Xiaomi Indonesia pada Oktober 2019. “Bulan Mei ini, 7 bulan saya di Jakarta. Janji saya tahun lalu akan membenahi dua hal, yaitu terkait isu ghoib dan membawa lebih banyak flagship. Kita lihat di medsos sudah tidak banyak keluhan hape ghoib, dan ketika semuanya siap, akhirnya kami membawa flagship,” kata Alvin.(jwn4/ant)

Kemenkes Masih Uji Alat PCR dan Tes Cepat Non-PCR Korona

JAKARTA, Jowonews.com – Perangkat tes cepat berbasis peptida sintesis dan alat  polymerase chain reaction (PCR) untuk deteksi Covid-19 di Indonesia masih dalam tahap uji validasi di Kementerian Kesehatan. “Perkembangannya untuk test kit (perangkat tes) ini baik rapid test (tes cepat) maupun PCR saat sini sedang uji validasi dengan Kementerian Kesehatan,” kata Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro dalam bincang yang ditayangkan secara langsung di Jakarta, Jumat. Saat ini, telah diproduksi 10.000 perangkat tes cepat berbasis peptida sintesis yang sedang dalam proses uji validasi. Diharapkan, pada akhir bulan Mei 2020, sudah bisa memproduksi 50.000 perangkat tersebut untuk diedarkan dengan catatan uji validasi telah selesai. Sementara, perangkat PCR sudah diproduksi 10 boks, masing-masing boks berisi 25 unit PCR. Jika uji validasi segera selesai, diharapkan pada akhir Mei atau di Juni 2020, sudah bisa memproduksi puluhan ribu untuk perangkat uji PCR. Perangkat tes cepat berbasis peptida sintesis untuk tujuan tes skrining mendeteksi COVID-19 tidak 100 persen menggunakan bahan lokal. Bahan peptide sintesis masih diimpor, karena belum bisa diproduksi dalam negeri. Begitu juga reagen pada uji PCR masih diimpor. “Pengembangan test kit ke depan,  baik yang rapid test (tes cepat berbasis peptida sintesis) maupun PCR akan kita perbaiki terus, sehingga lebih sensitif terhadap virus yang transmisi lokal atau virus yang beredar di Indonesia,” ujarnya. Menristek mengatakan, penerapan terapi plasma konvalesen untuk membantu penyembuhan pasien COVID-19 akan diperbanyak di rumah sakit-rumah sakit. “Plasma konvalesen ini berasal dari plasma yang diambil dari darah pasien COVID-19 yang sembuh. Kemudian plasmanya yang dipakai untuk pasien yang sedang sakit,” tuturnya. Saat ini terapi plasma konvalesen sedang diterapkan di beberapa rumah sakit termasuk Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto. “Kita akan perbanyak di rumah sakit-rumah sakit, baik di Jakarta maupun di luar Jakarta,” tuturnya.(jwn4/ant)

Umat Budha Temanggung Rayakan Waisak di Vihara

TEMANGGUNG, Jowonews.com – Umat Budha di Dusun Kemiri, Desa Getas, Kaloran, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menyambut detik-detik Waisak 2564 BE/2020 dengan melaksanakan puja bakti di Vihara Avalokitesvara dengan jumlah umat terbatas. Sesepuh Wihara Avalokitesvara Suparmin di Temanggung, Kamis, mengatakan pelaksanaan detik-detik Waisak tahun ini tidak seperti biasa karena lagi pandemi virus korona (Covid-19). “Biasanya kami mengikuti detik-detik Waisak di Candi Borobudur, namun tahun ini dilakukan di wihara dengan jumlah umat terbatas, hanya sekitar 10 persen dari jumlah umat di vihara ini yang mengikuti puja bakti,” katanya. Ia menuturkan puja bakti ini dilaksanakan sederhana dengan jumlah umat terbatas sekitar 50 orang. Pelaksanaan puja bakti dengan mengikuti protokol kesehatan yang ada, antara lain jaga jarak 1 meter antarumat dan juga mengenakan masker dan mencuci tangan. Suparmin menyampaikan dalam puja bakti tadi juga mohon pada Tuhan YME semoga wabah Covid-19 segera sirna dari dunia ini sehingga nanti semua masyarakat, semua makhluk hidup dengan bahagia. Waisak tahun ini dengan tema “Manfaat momentum Waisak untuk memajukan kesadaran Budha Dharma dan pencerahan serta mengembangkan kebijaksanaan”. Menurut dia antusiasme umat sebetulnya berkeinginan untuk bersama-sama mengikuti puja bakti namun karena pandemi Covid-19 sehingga umat juga menyadari. Karena harus jaga jarak meskipun dengan jumlah umat terbatas terpaksa juga menggunakan gedung PAUD dan dapur yang ada di samping vihara untuk puja bakti. Detik-detik Waisak yang berlangsung pukul 17.44 WIB ditandai dengan pemukulan lonceng. Sebelumnya umat melakukan puja bakti, dilanjutkan dengan pradaksina dan memandikan rupang Sang Budha.(jwn4/ant)

Bea Cukai Jateng-DIY Selamatkan Rp 7,29 miliar dari Rokok Ilegal

SEMARANG, Jowonews.com – Direktorat Jenderal Bea Cukai Wilayah Jawa Tengah dan DIY telah menyelamatkan potensi kerugian negara akibat peredaran rokok ilegal selama kuartal pertama 2020 sebesar Rp 7,29 miliar. Hingga 30 April 2020 telah dilakukan 105 penindakan di berbagai daerah di Jateng dan DIY, kata Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Direktorat Jenderal Bea Cukai Wilayah Jawa Tengah dan DIY Moch.Arif Setijo Nugroho di Semarang, Kamis. “Dilakukan 105 penindakan dengan barang bukti yang diamankan mencapai 11,44 juta batang rokok ilegal,” katanya. Menurut dia, terdapat peningkatan jumlah penindakan yang dilakukan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 98 penindakan. Meski demikian, terjadi penurunan besaran potensi kerugian negara yang diselamatkan serta jumlah barang bukti yang diamankan. Potensi keuangan negara yang diselamatkan selama kuartal pertama 2019 mencapai Rp 11,92 miliar dengan jumlah barang bukti rokok ilegal yang disita sebanyak 25,3 juta batang. Pada masa pandemi Covid-19, bea cukai tetap gencar dan serius dalam pemberantasan rokok ilegal. Berkaitan dengan turunnya jumlah barang bukti rokok yang disita selama 2020, dia menduga akibat penindakan yang dilakukan di salah satu pabrik rokok di Demak pada akhir 2019 sehingga pasokan barang ilegal di lapangan berkurang. Ia juga mengharapkan partisipasi aktif masyarakat untuk melaporkan peredaran rokok ilegal di pasaran.(jnw4/ant)

Kudus Tambah Tiga Kasus Baru Positif Korona

KUDUS, Jowonews.com – Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah bertambah tiga orang hingga menjadi 40 kasus hingga 7 Mei 2020. “Ketiga kasus baru tersebut, satu di antaranya dari Karanganyar, Kabupaten Demak dan dua lainnya dari Kecamatan Bae dan Jati, Kabupaten Kudus,” kata Juru Bicara Gugus Kendali Pencegahan Covid-19 Kabupaten Kudus, Andini Aridewi di Kudus, Kamis. Ketiganya yang merupakan tenaga kesehatan kini menjalani perawatan di rumah sakit di wilayah itu. Warga asal Kecamatan Bae merupakan seorang wanita berusia 42 tahun dan tes swab (usap) diambil pada 24 April 2020 dan saat ini menjalani perawatan di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus. Sementara tenaga kesehatan berusia 27 tahun asal Kecamatan Jati, kata Andini, sempat dirawat di RSUD Kudus, namun karena hasil swab yang bersangkutan positif kemudian dirawat kembali di RSUD Loekmono Hadi Kudus. “Untuk warga Karanganyar yang menjalani tes swab di Kudus karena bekerja di Kabupaten Kudus,” ujarnya. Dengan bertambahnya tiga tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif Covid-19, sampai saat ini sudah ada 16 tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif. Sementara untuk total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Kudus hingga kini mencapai 40 kasus, sebanyak 26 kasus di antaranya dari Kudus dan 14 kasus dari luar Kudus. Jumlah pasien yang dirawat sebanyak 29 orang, dinyatakan sembuh lima orang dan meninggal enam orang. Dalam upaya pencegahan penularan, Pemerintah Kabupaten Kudus memberlakukan jam malam yang dimulai dari pukul 20.00-06.00 WIB di kawasan Alun-alun Kudus dan kompleks Balai Jagong. Pemkab Kudus juga menyediakan tiga tempat karantina utama bagi pelaku perjalanan dari zona merah ataupun luar kota, yakni Rusunawa Bakalan Krapyak, Balai Diklat Sonyawarih Menawan, dan Graha Muria Colo. Sampai saat ini terdapat 110 orang di Rusunawa Bakalan Krapyak, 12 orang di Balai Diklat Sonyawarih Menawan, dan sembilan orang di Graha Muria Colo. Selain itu, beberapa desa di Kudus juga menyiapkan tempat karantina, seperti Desa Pasuruan Kidul, Desa Jati Kulon, Desa Gondosari, Desa Getaspejaten, Desa Bae, Desa Karang Bener, Desa Peganjaran, Desa Gondangmanis, Desa Purworejo, Desa Tanjung Rejo, dan Desa Honggosoco.(jwn4/ant)