Kampung Keceh Umbul Sejurang, Destinasi Wisata Keluarga yang Menarik di Desa Berjo Karanganyar
Temukan keindahan alam dan berbagai wahana seru di Kampung Keceh Umbul Sejurang, pilihan tepat untuk liburan bersama keluarga.
Temukan keindahan alam dan berbagai wahana seru di Kampung Keceh Umbul Sejurang, pilihan tepat untuk liburan bersama keluarga.
Sate Jambu, yang dirintis sejak 1960, tetap menjadi primadona bagi pecinta kuliner di Muntilan dengan cita rasa yang khas dan pelayanan yang jujur.
Rasakan pengalaman menyegarkan di Es Murni di Magelang, yang telah beroperasi sejak 1962.
WONOSOBO – Bagi yang mendambakan kuliner sehat dan segar, tidak ada salahnya untuk mampir ke Warung Lotek dan Rujak Bu Jami di Kabupaten Wonosobo. Didirikan pada tahun 1965, warung ini telah menjadi pilihan bagi banyak orang dan dikelola secara turun-temurun oleh keluarga pemiliknya. Sejarah dan Lokasi Warung Warung yang terletak di Jalan Serayu No. 5, Sumberan Barat, Wonosobo ini akrab disebut sebagai “warung bruk menceng” oleh warga setempat. Nama warung ini diambil dari pendirinya, Jamilah, yang memulai usaha ini pada tahun 1965. Saat ini, generasi ketiga keluarga, Asih, yang melanjutkan usaha ini dengan penuh dedikasi. “Asih menuturkan, ‘Sejak dulu tahun ’65 Simbah sudah jualan di sini. Nggak pernah pindah. Dulu setelah Simbah berhenti jualan, dilanjutkan ibu saya, namanya Bu Eni. Saya cuma bantu. Mulai 2010 saya yang lanjutin ibu,’” dikutip dari Radar Magelang (16/9). Menu Andalannya Lotek dan Rujak Lotek dan rujak adalah dua menu khas yang menjadi andalan di warung ini. Rujak, yang merupakan campuran berbagai buah seperti nanas, mangga, dan belimbing, dipadukan dengan bumbu kacang yang memiliki rasa pedas manis. Sementara itu, lotek terdiri dari sayuran hijau, tahu, dan ketupat yang disajikan dengan bumbu kacang yang khas. Kelebihan lotek Bu Jami terletak pada bumbunya yang halus, dengan rasa gurih dari kacang tanah yang berpadu sempurna dengan manisnya gula jawa. Pelanggan juga bisa menyesuaikan tingkat kepedasan dengan menambah cabai sesuai selera. Kombinasi bumbu yang gurih dan lembutnya ketupat, serta sayuran rebus yang tidak terlalu lembek, menjadikan hidangan ini ideal untuk santap siang. Rujak di warung ini juga tidak kalah menarik. Dengan komposisi buah segar seperti jambu air, mentimun, dan pepaya, rujak menawarkan rasa manis, asam, dan sedikit pedas yang menggugah selera. Sensasi renyah dari buah-buahan segar semakin menambah daya tariknya. Hidangan Pendamping dan Harga Terjangkau Di samping lotek dan rujak, warung ini juga menawarkan berbagai gorengan khas Wonosobo, seperti tempe kemul dan tahu kemul, yang dapat dinikmati sebagai pendamping. Harga yang ditawarkan pun sangat bersahabat, yaitu Rp 16.000 untuk seporsi lotek dan Rp 14.000 untuk rujak. Warung ini buka dari pukul 08:30 hingga 16:00, menjadikannya pilihan sempurna untuk makan siang. Dengan cita rasa yang menggoda dan suasana yang ramah, Warung Lotek dan Rujak Bu Jami tetap menjadi pilihan banyak pengunjung yang ingin menikmati kuliner sehat dan mengenyangkan di Wonosobo.
Resep Sop senerek adalah hidangan berkuah khas Magelang yang menggugah selera, mudah dibuat, dan cocok untuk sarapan keluarga.
Kue Pukis Petudungan tetap eksis sejak 1983 dengan cita rasa yang terjaga, menjadi pilihan favorit di Kota Semarang.
SEMARANG – Bagi yang mencari tempat kongkow yang berbeda, Kedai Romo di Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, bisa menjadi pilihan yang menarik. Dengan konsep klasik yang artistik, kedai ini membawa pengunjung merasakan nuansa masa lalu yang kental. Setibanya di Kedai Romo, pengunjung akan disambut oleh dekorasi yang mengingatkan pada era keemasan keroncong. Dari foto-foto bersejarah hingga koleksi peralatan keroncong, suasana jadul yang diciptakan membuat siapapun merasa seperti berada di rumah kakek atau nenek. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang ingin merasakan nostalgia. Kenikmatan Kopi dalam Suasana yang Hangat Pengunjung bernama Hatta mengungkapkan kebahagiaannya saat menikmati kopi di Kedai Romo. “Suka suasananya. Ada musik keroncong yang mudah diterima di kala nugas, apalagi ada buku-buku yang bisa jadi bacaan,” jelasnya, dikutip dari Radar Semarang (2/6). Suasana yang nyaman dan ramah membuat pengunjung betah berlama-lama di sini. View this post on Instagram A post shared by CATERING SEMARANG | NASI BOX | SNACBOX | TUMPENG | PRASMANAN (@kedai_romo) Konsep Unik dengan Sentuhan Sejarah Kedai Romo bukanlah kedai biasa. Pengelolanya, Danang Ardyanto, menjelaskan bahwa tempat ini dulunya merupakan rumah pribadi milik orang tua dari Ibnu Amar Muchsin, seorang dosen seni di Universitas Negeri Semarang. Setelah sempat kosong, kedai ini dibuka kembali pada pertengahan bulan Ramadan tahun 2024 dengan konsep yang telah ditata ulang. “Kita persiapkan menata dan lain-lain, mas,” ungkap Danang. Dengan kapasitas 40 pengunjung, Kedai Romo tidak hanya menjadi tempat nongkrong, tetapi juga ruang arsip sejarah keroncong di Kota Semarang, mengingat banyaknya koleksi yang ada di sini. Menu Spesial yang Menggugah Selera Selain suasana yang nyaman, Kedai Romo juga menawarkan menu khas yang menggugah selera. Salah satu menu andalan adalah “Romantika”, teh spesial aromatik yang terinspirasi dari judul lagu keroncong. Ada juga “Moritsko”, kombinasi kopi dengan kola dan krimer, serta makanan khas Jawa, “Sego Romo”, yang terdiri dari nasi, orak-arik pedo, ikan asin, daun pepaya, bihun, dan tempe. Ibnu Amar Muchsin, pemilik Kedai Romo, menyampaikan bahwa konsep ini terinspirasi dari makna “Romo” atau ayah. “Sengaja mengusung konsep arsip keroncong, bisa sambil ngopi dan makan bersama ala-ala Romo. Jadi nuansa jadul sangat terasa untuk bernostalgia dengan masa lalu,” tambahnya. Dengan segala keunikan dan pesonanya, Kedai Romo menjadi tempat yang tepat untuk menghabiskan waktu bersama teman atau keluarga sambil menikmati hidangan dan suasana yang istimewa.
SEMARANG – Bagi yang mencari tempat bersantai sambil menikmati kopi, Kopi Klotok Tjap Sebeh Semeh bisa jadi pilihan yang menarik. Terletak di Jalan Bugen Lor, Jalan Syuhada Raya Timur, Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang. Kedai ini menawarkan pengalaman ngopi yang tidak biasa dengan latar belakang ribuan barang antik. Dari luar, bangunan kedai ini sudah menunjukkan nuansa yang berbeda, mengundang rasa ingin tahu untuk menjelajahi lebih dalam. Begitu memasuki kedai, pengunjung akan dimanjakan oleh berbagai barang unik yang terpajang, mulai dari era kolonial hingga milenial, menciptakan suasana yang kental dengan nuansa nostalgia. “Awalnya ini adalah galeri pribadi, lalu ingin membuat warung kopi. Ternyata, tempat ini menjadi sangat instagramable dan banyak dikunjungi,” ungkap Adi, pemilik Kopi Klotok Tjap Sebeh Semeh, seperti dilansir dari Radar Semarang (9/6). Adi merasa bersyukur atas antusiasme masyarakat terhadap kedainya, yang resmi dibuka pada Agustus 2021. Suasana Nyaman dan Beragam Pilihan Kedai ini memiliki berbagai pilihan tempat duduk, termasuk tiga gazebo dan satu gazebo khusus Musala. Baik area indoor maupun outdoor tersedia, menciptakan suasana yang nyaman dan tenang, jauh dari kebisingan kendaraan. “Awalnya kami buka indoor, tetapi respon positif dari pengunjung membuat kami menambah area lainnya,” tambah Adi. Konsep yang diusung adalah wedangan tradisional, dengan penekanan pada menu-menu khas Semarang, seperti pisang plenet dan tape, yang jarang ditemukan di tempat lain. Kopi Klotok dan Rondo Royal menjadi sajian andalan yang tidak boleh dilewatkan. Semua makanan dan minuman disiapkan segar, meskipun mungkin memerlukan waktu sedikit lebih lama untuk disajikan, seperti kopi Klotok yang direbus langsung saat dipesan. View this post on Instagram A post shared by Ratih AS (@cik.rere) Kenangan yang Dihidangkan Nama “Sebeh Semeh” berasal dari istilah dalam bahasa prokem Semarangan yang berarti ayah dan ibu. Meskipun kedua orang tua Adi telah tiada, kenangan dan doa mereka selalu menyertai langkahnya dalam meraih kesuksesan. Salah satu pengunjung, Marselino, sering datang ke kedai ini bersama teman-temannya untuk mengerjakan tugas. Ia mengapresiasi kenyamanan dan aksesibilitas tempat ini. “Makanan dan minumannya juga ramah di kantong mahasiswa,” tuturnya. Meskipun ada beberapa nyamuk, pihak kedai telah menyediakan lotion anti nyamuk bagi pengunjung. Kopi Klotok Tjap Sebeh Semeh tidak hanya menjadi tempat ngopi, tetapi juga destinasi yang menawarkan kenangan dan pengalaman unik, membuat setiap kunjungan terasa istimewa.