Jowonews

Logo Jowonews Brown

Bangunan Pasar Brayung Kudus Ditinggikan 0,5 Meter

KUDUS, Jowonews.com– Bangunan Pasar Brayung Kecamatan Mejobo Kudus bakal ditinggikan. Lantaran pasar tersebut jadi langganan banjir tiap tahunnya.

Plt Kepala Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Sudiharti mengatakan Pasar Brayung memang daerah langganan banjir. Agar pedagang tidak terganggu maka renovasi dilakukan sekaligus bangunan ditinggikan 0,5 meter.

“Kalau banjir pasar itu selalu becek dan tergenang. Makanya bangunan ditinggikan,” kata Sudiharti, Senin (7/12).

Letak pasar memang diantara dua sungai yang pada saat hujan, air biasanya meluap. Di sebelah barat pasar ada Sungai Poceho dan sebelah timurnya Sungai Piji.

Sehingga, tak bisa dielakan pasar terbesar di Kecamatan Mejobo kerap terendam saat musim hujam tiba.

Dana pembangunan berasal dari APBD murni dan perubahan. Untuk dana dari APBD murni sudah selesai bulan lalu. Untuk pembangunan mengunakan APBD perubahan ditargetkan 18 Desember rampung.

Tidak tanggung-tanggung, anggaran yang digelontorkan mencapai Rp 4,9 miliar.

Kepala Seksi Pasar Daerah Disdagsar Kudus, Andi Imam Santosa mengatakan, revitalisasi Pasar Brayung ini memang mendesak dilakukan. Selain merenovasi bangunan karena sudah tidak layak lagi, peninggian juga dilakukan untuk menghindari rendaman air sewaktu banjir.

Setiap banjir menerjang wilayah tersebut aktivitas Pasar Brayung seringkali lumpuh karena turut tergenang. Di beberapa los dan kios, juga banyak mengalami kebocoran dan tidak nyaman lagi digunakan pedagang. “Pasar Brayung diproyeksikan lebih menarik. Akan dipercantik dan lebih modern,” ucapnya.

Sementara, seorang pedagang pasar tersebut, Murniyati (42), mengatakan bersyukur direnovasinya pasar. Ia berharap tidak kehilangan rejeki karena pada saat musim hujan, pasar kerap banjir dan pembeli berkurang.

“Mudah-mudahan dengan bangunan baru ini, lapak saya tidak terendam air lagi. Pembeli pun akan ramai berdatangan meski musim hujan,” ujarnya.

BACA JUGA  Polres Kudus Kembali Ungkap Kasus Upal

Pembangunan tidak hanya difokuskan pada bangunan fisik pasar, namun juga infrastruktur pendukung, diantaranya jalan. Jalan menuju pasar itu bertahap dibeton.

Karena acap kali jalan tersebut juga terendam air saat hujan. Begitu juga dengan jalan di dalam pasar kerap becek usai hujan turun.

“Pembangunan bakal bertahap. Pedagang yang masih menempati lapak lama akan dipindah ke bangunan baru terlebih dahulu untuk urusan pembangunan,” kata Zahroni Aris, pengawas pembangunan pasar berisikan sekitar 600 pedagang itu.

Mayoritas bangunan lapak, kata dia, akan ditinggakan supaya tidak tergenang air di musim hujan ini. (JN04/JN03

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...