SEMARANG, Jowonews.com – DPRD Jateng mendukung program seribu embung dari Pemprov Jateng, karena memang keberadaannya sangat penting dan dibutuhkan masyarakat. Namun demikian, program seribu embung tersebut jangan sampai melupakan potensi yang sudah ada. Pemprov harus membuat skala prioritas.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng Hadi Santoso. “Program seribu embung penting, namun jangan sampai melupakan potensi yang sudah ada. Sehingga perlu ditinjau prioritas yang digulirkan pemprov soal seribu embung. Optimalkan yang jadi kewenangan pemprov, lakukan perbaikan tata kelola bendung dan perbaikan irigasi jauh lebih prioritas saat ini,” ungkapnya, Kamis (10/3).
Menurutnya, pemerintah daerah perlu lebih serius optimalkan potensi bendungan guna meningkatkan penghasilan petani. Karena sekarang ini ternyata masih banyak bendungan di Jateng yang pengelolaannya masih kurang optimal. Penyebabnya, karena minimnya tenaga opersionalisasi serta kondisi fisik bendung yg sudah perlu penanganan. “Di Jawa Tengah ada 133 bendungan yang tersebar di 6 balai PSDA Pemprov. Masing-masing 29 di Pemali Comal, 10 di Jragung Tuntang, 14 di Serang Lusi Juana, Bengawan Solo 44 buah, Progo Bogowonto Luk Ulo 22 buah dan Serayu Citandui 14 buah,” jelasnya.
Selain itu, Jateng memiliki limabendung karet dan 38 waduk besar yang merupakan kewenangan pusat. “Namun bendung tersebut rata-rata hanya dijaga oleh satu orang saja, padahal selain untuk buka tutup pintu air, juga sangat diperlukan pengawas distribusi air serta petugas yang mengontrol dan merawat fisik bending,” ujarnya.
Jumlah personal idealnya 3 orang tiap bendung, namun sekarang baru ada satu. Selain itu kondisi fisik bendung banyak yg sudah mengalami penggerusan di badan bendung, juga sedimentasi yg sudah sangat besar akan mengakibatkan fungsi bendung tidak optimal. “Jangan dibiarkan sampai sliding akan lebih besar lagi biayaanya,” pungkasnya.(JN01/JN19)
