Jowonews

Logo Jowonews Brown

Bayi Dibuang Orang Tuanya di Rumah Warga

Bayi dibuang masih hidup

Kudus, Jowonews.com-Diduga hasil hubungan gelap, bayi mungil yang baru berumur belum gena sepekan dibuang oleh orang tuanya dengan cara ditaruh di depan rumah warga Desa Jurang, Kecamatan Gebog, Kudus, Selasa (8/9) malam sekitar pukul 20.00.

Bayi perempuan tersebut pertama kali ditemukan oleh Rozak, di halaman rumah Sutarno, warga Desa Jurang RT 01 / RW 02.

Diceritakan, saat itu Rozak hendak bertandang ke rumah Sutarno. Wahyu, yang merupakan anak Sutarno, diketahui adalah teman sepermainan Rozak.

“Saat masuk halaman pak Sutarno, saya curiga melihat ada tumpukan kain bergerak-gerak. Karena penasaran, tapi takut, saya segera panggil yang punya rumah,” cerita Rozak.

Setelah diperiksa, ternyata terdapat sesosok bayi perempuan dalam tumpukan kain tersebut. Sang pemilik rumah dan beberapa warga lainnya, kemudian membawa sang bayi ke balai desa.

Wakapolres Kudus, Kompol Yunaldi, mengatakan tak lama kemudian aparat dari Polsek Gebog kemudian mendatangi balai desa setempat. Selanjutnya, ujar Wakapolres, aparat kepolisian membawa bayi malang tersebut ke RSUD dr. Loekmonohadi, Kudus.

Menurut Yunaldi, bayi tersebut diperkirakan merupakan hasil hubungan gelap, yang tak diinginkan kelahirannya. “Sampai saat ini, kami masih terus melakukan penyelidikan untuk menemukan orangtua yang tega membuang bayi itu,” ucapnya.

Disampaikan, pembuang bayi tersebut bisa dijerat menggunakan UU 23/2002 tentang Perlindungan Anak. “Itu sama juga dengan penelantaran anak,” kata dia.

Direktur RSUD dr. Loekmonohadi, A. Aziz Achyar, mengatakan pihaknya menerima bati tersebut pada sekitar pukul 22.58. Menurut dia, saat pertama kali datang, bayi tersebut tak banyak bergerak, dan tak menangis.

“Kemungkinan karena lemah, kekurangan cairan. Oleh tim medis langsung diberikan perawatan intensif,” ucapnya.

Dokter Spesialias Anak RSUD dr. Loekmonohadi Kudus, Abdul Hakam, mengatakan pihaknya menganggap kondisi bayi perempuan tersebut masih dalam keadaan kritis. “Saat kami kasih minum, belum ada reflek menghisap sebagaiaman seharusnya,” ucap dia.

BACA JUGA  Balita Penderita HIV/AIDS Dikucilkan

Saat ini, diterangkan, bayi berberat badan 2,2 Kg dan panjang 44 Cm itu, masih dirawat dalam inkubator di ruang PICU. Menurut dia, ini untuk menstabilkan suhu badan bayi.

Diterangkan lebih lanjut, bayi itu diperkirakan lahir secara normal, dengan usia kandungan lebih dari 42 minggu.

“Normalnya, sudah lahir sebelum usia kandungan mencapai 42 minggu, sehingga bisa disebut bayi tua,” jelasnya.

Namun, ditandaskan, dibanding saat pertama kali datang, kondisi bayi tersebut sudah lebih baik. Menurutnya, saay pertama kali datang, kulit bayi terlihat keriput, serta kaki dan tangannya terasa begitu dingin.

“Sekarang sudah tampak lebih baik dan bisa menangis. Nanti kami akan lakukan pemeriksaan lebih lanjut, kami rontgen untuk mengetahui kondisi paru-paru dan sistem pernafasannya. Kami curiga bayi itu sudah terinfeksi sejak dalam kandungan,” beber dia. (JN04)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...