BATANG, Jowonews.com – Pemerintah sudah mewanti-wanti masyarakat untuk mewaspadai munculnya kembali gerakan komunis di tanah air. Berbagai penangkapan terhadap atribut berbau “Palu Arit” pun sudah digencarkan oleh aparat baik TNI maupun Polri.
Untuk membendung bangkitnya kembali komunis, Pemerintah Kabupaten Batang membentuk organisasi “Gerakan Bela Negara” (GBN) sebagai upaya mengantisipasi paham komunis dan gerakan radikal kanan maupun kiri.
Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Batang, Agung Wisnu Barata mengatakan bahwa struktur Dewan Pimpinan Daerah GBN telah disusun dan disetujui. “Rencananya, ormas GBN itu akan resmi dikukuhkan Sabtu (14/5). GBN berisi semua ormas yang beideologi Pancasila untuk menandingi pergerakan PKI maupun radikal kanan yang belakangan kian menggejala,” katanya.
Ia mengatakan setelah dilantik pengurus GBN ini akan langsung bergerak untuk menunjukkan kekuatan dan soliditasnya dalam menangkal gerakan radikal berhaluan kanan maupun kiri. “Perwakilan ormas menyatakan komitmennya menghalau tumbuh kembangnya kembali komunis terutama terkait momentum Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Komunis Indonesia yang jatuh pada bulan ini. GBN juga akan mengamankan empat pilar kebangsaan kita,” katanya.
Ketua Mejelis Pertimbangan Cabang Pemuda Pancasila Kabupaten Batang, Sodik, mengatakan GBN harus segera dibentuk untuk membendung paham dan gerakan radikal kanan maupun kiri. “Tidak hanya PKI saja tetapi juga gerakan radikal kanan yang merongrong Pancasila dan NKRI harus dilawan. Ini menyangkut ideologi dan eksistensi bernegara,” terangnya.
Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Batang, Umar Abdul Jabar menuturkan Pancasila adalah ideologi yang telah disepakati bersama sejak berdirinya NKRI yang berfungsi sebagai simpul kebangsaan. “Kami sudah sepakat, Pancasila dan NKRI adalah harga mati. Oleh karena itu, tidak ada hak bagi kelompok manapun yang akan mengganti landasan dan bentuk negara,” tandasnya. (JN19/ant)
