Jowonews

Logo Jowonews Brown

Beras OPK Tidak Utuh

Ilustrasi Raskin. (Foto : Pacitanku)

SLAWI, Jowonews.com – Volume atau tonase beras operasi pasar khusus (OPK) ternyata banyak yang berkurang. Beras yang seharusnya tiap kantong berisi 15 kilogram, tapi ini hanya 13  kilogram hingga 14 kilogram.

Hal itu ditemukan di beberapa desa di Kabupaten Tegal. Untuk mengantisipasi pengurangan tonase tersebut, Pemkab bakal melakukan evaluasi kembali ihwal beras tersebut.

“Itu akan menjadi catatan tim OP untuk evaluasi ke depan,” kata Assiten II Setda Kabupaten Tegal, Toto Subandrio, Sabtu (10/1).

Semestinya, lanjut Toto, filter untuk melihat tonase beras OPK maupun beras miskin (raskin) ada pada tiap desa. Sebab, pemerintah desa yang menerima langsung beras tersebut.

“Nggak mungkin tim kabupaten mengcover se kabupaten, nanti (pengecekan) hanya sampel saja,” ujarnya.

Namun demikian, pihaknya mengaku akan tetap memerintahkan petugas dari Pemkab untuk mengecek tonase tersebut. Menurut Toto, beras yang merupakan bantuan dari pemerintah pusat itu, harus diterima utuh oleh rumah tangga sasaran (RTS).

“Kemasan harus utuh, karena ketentuannya begitu,” ucapnya.

Sementara, sambung Toto, beras OPK yang ditemukan berkutu di Desa Karangjati, Kecamatan Tarub, sudah langsung diganti dengan kwalitas beras yang lebih bagus. Beras diganti sesuai dengan jumlah yang ditarik.

“Saya sudah menghubungi kepala Sub Divre Bulog Tegal, dan beras itu sudah langsung diganti,” ucapnya.

Kepala Desa Karangjati, Aedi Suhito, membenarkan jika beras OPK yang berkutu sudah diganti oleh petugas Gudang Bulog Larangan, Munjungagung, Kramat. Jumlah beras yang diganti sebanyak 117 kantong.

“Beras sudah diganti sesuai dengan jumlah yang ada,” kata Aedi.

Aedi juga mengaku mendapat tambahan dua kantong beras OPK lagi. Sebab, ketika pengiriman pada 2 Januari 2015 lalu, pihaknya hanya menerima 281 kantong. Sedangkan jumlah RTS di desanya, sebanyak 283 RTS.

BACA JUGA  Beras yang Masuk Bulog Aman Dikonsumsi

“Waktu itu saya hanya mendapat 281 kantong beras OPK dari Bulog. Tapi sekarang sudah ditambah. Sehingga totalnya 119 kantong,” pungkasnya. (JN01)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...