Jowonews

Logo Jowonews Brown

BI tegaskan Tidak Ada Estimasi Kebutuhan Uang Khusus Pada Tahun Pemilu

SOLO, Jowonews.com – Bank Indonesia (BI) menyatakan tidak ada estimasi kebutuhan uang (EKU) khusus pada tahun pemilu meskipun momentum tersebut berdampak pada kenaikan konsumsi di dalam negeri.

“Sebenarnya tidak ada EKU khusus untuk pemilu karena memang EKU kami mengikuti yang sudah disusun secara tahunan,” kata Kepala Tim Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah dan Layanan Administrasi (SPPURLA) Kantor Perwakilan BI Surakarta Bakti Artanta di Solo, Jawa Tengah, Rabu.

Ia mengatakan tidak ada EKU khusus karena pada momentum pemilihan umum tidak ada kenaikan signifikan untuk “outflow”. Kondisi tersebut  berbeda dengan pada saat Lebaran yang kenaikannya cukup tajam.

Untuk “outflow” atau aliran dana yang keluar pada saat ini juga masih normal, data terakhir untuk pada Februari “outflow” di BI Surakarta di kisaran Rp800 miliar.

Ia mengatakan jika melihat pada tahun politik 2014, juga tidak terjadi kenaikan “outflow” yang signifikan. Sebagai perbandingan pada tahun 2014, besaran “outflow” pada Januari sebesar Rp355 miliar,  Februari sebesar Rp460 miliar, dan Maret sebesar Rp552 miliar.

Selanjutnya pada Juni 2014 di mana dilaksanakan Pilpres sekaligus memasuki bulan puasa, besaran “outflow” mencapai Rp753 miliar.

“Tetapi kan pada saat itu ada momentum puasa di mana konsumsi masyarakat juga meningkat. Kalau secara umum memang kecenderungannya ‘outflow’ itu ada kenaikan sekitar 10 persen/tahun,” katanya.

Meski demikian, untuk memastikan ketersediaan dana mencukupi kebutuhan masyarakat, pada awal April 2019 pihaknya akan berkoordinasi dengan perbankan.

“Kami akan minta data EKU masing-masing perbankan. Dari koordinasi itu akan muncul EKU mendekati final,” katanya.

Sementara itu, terkait dengan keberadaan uang palsu, ia menampik jika peningkatannya dipicu oleh momentum tahun politik. “Untuk temuan uang palsu rata-rata per bulan sekitar 350-500 lembar, sifatnya fluktuatif,” katanya.

Berdasarkan data, dikatakannya, di sepanjang tahun 2018 ditemukan sebanyak 5.185 lembar uang palsu. Angka ini meningkat sekitar 6,73 persen jika dibandingkan dengan tahun 2017. Sedangkan pada bulan Januari-Februari 2019ditemukan sebanyak 768 lembar uang palsu.

“Untuk pecahan paling banyak 50.000 dan 100.000,” katanya. (jwn5/ant)

BACA JUGA  Pembangunan Jembatan Tirtonadi Ditunda

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...