Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Biaya Operasional Musem Radya Pustaka Belum Cair

SOLO, Jowonews.com – Wali Kota Surakarta Fx Hadi Rudyatmo telah memberikan disposisi terkait proposal yang diajukan pengelola Museum Radya Pustaka, yang menyangkut masalah dana untuk pengelolaan museum tersebut, kata Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surakarta Rakhmat Sutomo.

Saat ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Pemkot Surakarta tengah memverifikasi proposal yang diajukan tersebut, kata Plt Sekda Kota Surakarta Rakhmat Sutomo kepada wartawan di Solo, Jumat.

“Ya prinsipnya kalau biaya operasional tetap harus dicairkan. Makanya harus dipilah dulu di Disbudpar yang merupakan leading sektor-nya,” katanya.

Ia mengatakan untuk pencairannya, selama ini Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) telah menyiapkan anggarannya. Hanya saja tinggal menunggu proses verifikasi dari Disbudpar, diharapkan pekan depan anggaran ini dapat dicairkan untuk memenuhi kebutuhan operasional museum Radya Pustaka yang merupakan museum tertua di Indonesia.

Kepala Disbudpar Pemkot Surakarta Eny Tyasni Suzana menuturkan bahwa memang telah ada disposisi dari Wali Kota. Hanya saja harus ada proses administrasi yang harus dilengkapi terlebih dahulu. Barulah nantinya bisa diajukan ke DPPKA. Saat ini pihaknya tengah melakukan verifikasi terkait dengan biaya operasional museum Radya Pustaka ini.

Ia mengatakan pihaknya tidak akan terburu-buru untuk semua tahapan ini sebab semua harus sesuai dengan regulasi, uang ada. Untuk mencairkan dana, harus ada dasarnya terlebih dahulu. Saat ini anggaran untuk museum ini telah ada di DPPKA. “Tinggal nantinya untuk pencairan pihak museum langsung ke DPPKA,” ujarnya.

Dikatakan dia untuk tahun 2016 ini Komite Museum Radya Pustaka mengajukan biaya operasional sebesar Rp300 juta. Pengajuan dilakukan dalam tiga termin, termin pertama diajukan sebesar 40 persen. sedangkan termin ke dua dan termin ketiga masing-masing 30 persen.

BACA JUGA  Ormas Gafatar Pernah Tercatat Di Pemkot Surakarta

Museum Radya Pustaka ditutup selama dua hari terakhir. Hal ini disebabkan karena persoalan ekonomi yang sedang membelit museum ini. Pasalnya bantuan operasional yang selama ini menjadi tumpuan untuk membiayai kebutuhan harian museum hingga saat ini belum juga cair. Padahal dana ini juga termasuk untuk membayar gaji karyawan, sehingga sejak bulan Januari karyawan belum menerima gaji.

Anggota Komite Museum Radya Pustaka Wiyono mengatakan beberapa karyawan memang menyatakan izin selama beberapa hari dengan alasan bepergian ke luar kota. Sehingga selama beberapa hari terakhir memang museum Radya Pustaka tutup. Izin ini diajukan pada Rabu (13/4), namun hingga Kamis (14/4) para karyawan ini juga masih belum masuk kerja.

“Padahal pihak komite museum memutuskan untuk tetap membuka museum meskipun saat ini ada permasalahan,” katanya.

Ia mengatakan hingga saat ini pihaknya masih belum mendapatkan keterangan lebih lanjut terkait sikap yang diambil para karyawan ini, dirinya hanya menduga sikap karyawan ini karena gaji yang belum dibayarkan sejak bulan Januari lalu. Hanya saja, jika hal ini benar pihaknya juga tidak bisa berbuat banyak.

Dikatakan pasalnya sampai saat ini pihaknya tidak mempunyai dana lebih untuk membayar gaji karyawan. Sebab dana yang diperoleh dari tiket masuk saat ini telah digunakan untuk biaya perawatan rutin dan pembayaran biaya rekening listrik. Sedangkan untuk gaji 12 karyawan selama ini mengandalkan dana bantuan operasional dari Pemkot Surakarta. (jn03/ant)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...