PEKALONGAN, Jowonews.com – Badan Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Jawa Tengah, berusaha mengantisipasi kepunahan sejumlah satwa langka di kawasan hutan lindung Petungkriono, Kabupaten Pekalongan dengan meningkatkan pengawasan terhadap perburuan liar.
Petugas BKSDA Jateng Slamet Mahlul di Pekalongan, Minggu, mengatakan bahwa kawasan hutan lindung Petungkriono masih bagus untuk populasi beberapa spesies satwa langka, seperti owa jawa, lutung jawa, elang jawa, dan harimau.
“Hanya saja, saat ini, beberapa satwa liar ini kini terancam punah jika tidak segera diantisipasi dengan meningkatkan pengawasan terhadap perburuan liar,” katanya.
Ia mengaku pengawasan terhadap aksi perburuan dan perdagangan satwa liar yang dilindungi oleh pemerintah itu tidak bisa hanya mengandalkan petugas BKSDA karena Seksi Konservasi Wilayah II Pemalang memiliki wilayah yang relatif luas sedangkan jumlah petugas yang terbatas.
Seksi Konservasi Wilayah II Pemalang, kata dia, memiliki wilayah di 16 kabupaten di Jawa Tengah sehingga pengawasan terhadap perburuan liar belum mendapatkan hasil yang maksimal.
“Oleh karena, kami berharap ada kerja sama dengan masyarakat bersama-sama menyelamatkan kekayaan flora dan fauna langka di Indonesia dan dunia tersebut,” katanya.
Selain melakukan kerja sama dengan masyarakat, BKSDA juga melakukan hal yang sama dengan Kepolisian Resor Pekalongan untuk melakukan patroli bersama.
“Pada saat melakukan patroli bersama ini, kami membongkar perdagangan satwa liar yang dilindungi. Para pelaku menjualbelikan satwa langka ini dengan secara ‘online’,” katanya. (jn03/ant)
