GROBOGAN – Di tengah senja yang tenang, Desa Grabagan di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, dikejutkan oleh sebuah peristiwa alam yang memukau pada Jumat sore kemarin. Bledug Cangkring, destinasi wisata alam yang biasanya menawarkan kedamaian, tiba-tiba mengeluarkan semburan lumpur yang deras. Fenomena langka ini terjadi pasca gempa berkekuatan 6,5 di Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Semburan lumpur tersebut menjadi sorotan utama warga, yang jarang menyaksikan kejadian semacam itu. Budi Aji, seorang tokoh masyarakat setempat, menyampaikan keyakinan bahwa semburan lumpur ini mungkin menjadi pertanda akan adanya bencana besar di tempat lain. “Kami berharap semuanya baik-baik saja,” ujarnya.
Tidak hanya menjadi obyek wisata alam, Bledug Cangkring juga menjadi saksi bisu akan mitos dan legenda di sekitarnya. Mitologi lokal mengaitkan fenomena ini dengan legenda Jaka Linglung, yang membuatnya lebih menarik bagi para pengunjung dan peneliti.
Peneliti geologi, Handoko Teguh Wibowo, menjelaskan bahwa keberadaan gunung lumpur di beberapa lokasi seperti Bledug Cangkring mengindikasikan adanya sumber daya alam seperti minyak dan gas. Fenomena ini seringkali berkaitan dengan aktivitas migas di sekitarnya.
Meskipun peristiwa semburan lumpur ini menjadi topik hangat, Eko Setyawan, Kepala Desa Grabagan, menyampaikan bahwa kejadian serupa pernah terjadi saat gempa besar mengguncang daerah lain. Misalnya, terjadi saat gempa Yogyakarta tahun 2006.
Kondisi saat ini, lumpur telah membanjiri area wisata dan sebagian kecil rumah warga. Warga berusaha mengatasi dampaknya dengan membersihkan lumpur yang meluber ke jalan dan pekarangan. Meskipun demikian, pertanyaan akan penyebab sebenarnya tetap menggantung. Apakah ini pertanda alam ataukah sekadar mitos yang terwujud?