JAKARTA, Jowonews.com – PT Bank Negara Indonesia (BNI) sedang berupaya untuk menurunkan suku bunga kredit sesuai dengan arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Seoptimal mungkin kami akan upayakan untuk menurunkan suku bunga kredit ke ‘single digit’ hingga akhir tahun ini,’ ujar Direktur Utama BNI Achmad Baiquni usai rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan perseroan di Jakarta, Kamis.
Achmad Baiquni menyampaikan untuk mencapai arahan OJK itu, pihaknya cukup berhati-hati agar tidak mengganggu kinerja komponen lainnya, sehingga kinerja keuangan perseroan tetap positif pada tahun 2016 ini.
Ia mengharapkan bahwa penurunan suku bunga kredit dapat meningkatkan penyaluran dana ke perusahaan dan masyarakat sehingga mendorong aktivitas konsumsi dan investasi di dalam negeri.
“Diharapkan penurunan suku bunga kredit juga bisa mempercepat penyaluran kredit perseroan,” katanya.
Achmad Baiquni mengemukakan terdapat beberapa komponen yang mempengaruhi suku bunga kredit diantaranya biaya dana (cost of fund), biaya operasional (overhead cost), premi risiko dan margin.
“Mudah-mudahan nasabah yang menyimpan dana tidak meminta bunga tinggi,” katanya.
Secara terpisah, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad mengatakan pihaknya sedang menyiapkan paket insentif untuk mendorong perbankan meningkatkan efisiensinya guna dapat mendorong biaya pengeluaran perbankan sehingga pada akhirnya mengurangi bobot perhitungan suku bunga kredit.
Ia mengemukakan salah satu insentif yang sudah dipastikan akan diberikan adalah kemudahan perizinan bagi perbankan untuk mendirikan kantor cabang.
“Selebihnya adalah insentif-insentif bersifat administratif untuk mendorong efisiensi perbankan,” katanya.
