SEMARANG, Jowonews.com — Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan Danau Rawapening di Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, masuk dalam 15 danau prioritas pemulihan.
“Permasalahan di Danau Rawapening, yakni eceng gondok dan sedimentasi,” kata Direktur Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung KLHK Hilman Nugroho di Ambarawa, Kabupaten Semarang, Sabtu (5/8).
Hal tersebut diungkapkannya usai peluncuran iklan terbaru “Kuku Bima Energi”, salah satu produk unggulan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul yang mengambil lokasi di Danau Rawapening.
Untuk permasalahan eceng gondok, kata dia, Sido Muncul telah menemukan solusi melalui penelitian untuk mengolahnya menjadi bahan bakar alternatif, tetapi jangan dihabiskan semua eceng gondoknya.
Saat ini, kondisi danau seluas 2.700 hektare yang dikenal dengan legenda “Baruklinthing” itu telah tertutupi 70 persen permukaannya dengan tanaman eceng gondok yang merupakan tanaman pengganggu.
Meski demikian, ia mengingatkan bahwa tanaman eceng gondok juga salah satu bagian dari ekosistem danau sehingga jika salah satunya dihilangkan bisa memutus mata rantai dalam ekosistem.
Persoalan lainnya, kata dia, sedimentasi yang penyelesaiannya harus berjalan bersama dari hulu dan hilir, sebab akan percuma di hilir dikurangi jika kondisi di hulunya tidak dibenahi.
Daerah hulu sebagai tangkapan air harus aman, lanjut dia, yakni dengan melakukan penanaman tanaman kayu, bukan dengan tanaman-tanaman kecil dan sayuran yang justru memperparah sedimentasi di hilir.
“Menanam boleh, tetapi tanaman kayu. Kalau bisa 400 pohon/hektare. Kami akan siapkan bibit produktifnya sehingga nanti juga bisa dikonsep ‘one village, one product’,” katanya. (jwn5/ant)