Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Dewan Dorong Percepatan PLTU Batang

BATANG, Jowonews.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah, mendorong pengembang proyek melakukan percepatan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap berkapasitas 2X1.000 megawatt sebagai upaya mengantisipasi pemadaman bergilir di Jawa dan Bali.

Anggota Komisi D DPRD Jateng, Iskandar Zulkarnaen di Batang, Senin, mengatakan bahwa proyrk PLTU Batang adalah nantinya sebagai sumber pemasok energi listrik secara nasional sekaligus peningkatkan ekonomi.

“Oleh karena, kami akan terus mendorong proyek PLTU secepatnya dibangun. Akan tetapi, kami minta pada pengembang proyek PLTU (PT Bhimasena Power Indonesia) harus bisa menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat,” katanya pada kunjungan kerjanya di lokasi PLTU di Desa Ujungnegoro.

Berdasar pemaparan PT BPI pada DPRD, kata dia, bahwa PLTU akan berdampak positif terhadap masyarakat secara nyata.

“Oleh karena, hal ini yang masih kami pantau dan kita dorong agar PLTU Batang dapat secepatnya bisa dibangun karena proyek ketenagalistrikan ini telah tertunda empat tahun,” katanya.

Ia menilai progres pembangunan PLTU Batang sudah semakin baik meski sempat tertunda pelaksanaan pembangunannya selama empat tahun karena resiko dalam masalah pembebasan tanah milik warga terdampak.

“Pembebasan lahan milik warga untuk pembangunan PLTU ini sekitar seluas 226 hektare dan hal ini sempat mengalami hambatan meski akhirnya bisa terselesaikan,” katanya.

Jika ada organisasi massa yang menolak pembangunan PLTU Batang, kata dia, langkah itu adalah sebagai “Check and balance” saja sehingga relatif baik untuk mengantisipasi kemungkinan penyimpangan dalam proses pembangunan ketenagalistrikan itu.

“Kami kira hal itu adalah wajar karena jika tidak ada kontrol terus bagaimana. Yang penting dari PT BPI harus bisa menyakinkan dan komitmen serta konstribusinya pada masyarakat terdampak,” katanya.

BACA JUGA  Banyak Jalan dan Irigasi Rusak, Jadi Prioritas Pemkab

Pimpinan PT BPI Batang, Ary Wibowo mengatakan pihak pengembang proyek telah melakukan tahapan proyek dan komitmen terhadap peningkatkan perekonomian warga terdampak.

“Selama ini BPI masih terus memberikan Kerjasama tanggung jawab sosial terhadap masyarakat terdampak, termasuk pada ratusan petani penggarap. Selain itu, tidak benar jika pembebasan lahan untuk PLTU telah terjadi ‘bedol desa’,” katanya. (jn03/ant)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...