Semarang, Jowonews.com – Kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang bakal menggandeng delapan perguruan tinggi untuk membantu dalam merancang kebijakan, termasuk peraturan daerah. Hal tersebut diungkapkan Ketua DPRD Kota Semarang, Supriyadi, usai bertemu dengan perwakilan sejumlah perguruan tinggi di Semarang, yakni Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang dan Universitas Semarang (USM).
“Kami menyadari butuh masukan dari berbagai pihak dalam menjalankan trifungsi DPRD, termasuk masukan kalangan perguruan tinggi,” kata Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi di Semarang, Senin (20/4/2015).
Ia menjelaskan legislatif perlu bersinergi dengan kalangan akademisi dalam menjalankan perannya, terutama trifungsi, yakni legislasi, anggaran, dan pengawasan. “Perguruan tinggi kan memiliki akademisi dan intelektual yang ahli di bidangnya masing-masing. Makanya, kami gandeng untuk membantu membangun Kota Semarang menjadi lebih baik ke depan,” paparnya.
Supri menyebutkan setidaknya ada delapan perguruan tinggi di Kota Semarang yang akan diajak bekerja sama dengan mengirimkan tenaga ahli, baik perguruan tinggi negeri (PTN) maupun swasta (PTS). Langkah kerja sama itu, kata dia, diawali dengan pertemuan dengan perwakilan-perwakilan masing-masing perguruan tinggi, kemudian ditindaklanjuti dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU).
“Delapan perguruan tinggi itu, antara lain Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Negeri Semarang (Unnes), Universitas 17 Agustus 1945 (Untag), Unika Soegijapranata, dan USM,” kata Supriyadi.
Seluruh pimpinan dewan hadir dalam kesempatan itu, antara lain Wakil Ketua DPRD Kota Semarang Joko Santoso (Gerindra), Agung Budi Margono (PKS), dan Wiwin Subiyono (Demokrat). (JN03)
