Tegal, Jowonews.com – Proyek pengembangan pelabuhan Kota Tegal menjadi pelabuhan berskala internasional mendapat kritik dari kalangan dewan. Mereka menilai, rencana megaproyek tersebut dipaksakan.
“Perencanaannya tidak matang. Jadi memang terlaku dipaksakan,” kata Sekretaris Komisi III DPRD Kota Tegal Rofii Ali, Jumat (5/12).
Hambatan yang dihadapi jika dilakukan pengembangan, menurut Ali, adalah perairan di sekitar pelabuhan saat ini kedalamannya 2 – 3 meter. Padahal pelabuhan skala internasional butuh kedalaman minimal 10 meter untuk masuknya kapal. “Jika demikian, berapa biaya yang dibutuhkan untuk keruk lumpur setebal 7 – 8 meter kali luas kolam pelabuhan? Padahal selama ini anggaran untuk hal itu belum jelas,” bebernya.
Pemkot, katanya, harus membuat kajian secara matang dan mendalam terlebih dahulu dalam rencana pengembangan pelabuhan tersebut. Kalau tidak melalui perencanaan yangg baik dan kajian yang benar biasanya akan bermasalah di tengah jalan. “Wali kota juga perlu melakukan dengar pendapat dengan DPRD terkait dengan rencana pengembangan itu,” tegasnya.
Terpisah, Wali Kota Tegal Siti Masitha mengklaim PT Pelindo mendukung rencana pengembangan pelabuhan tersebut. Dukungan juga diberikan oleh Kementerian Perhubungan. “Ada persamaan persepsi dan visi untuk mengembangkan Pelabuhan Kota Tegal dengan mengedepankan kesejahteraan kehidupan nelayan Kota Tegal,” katanya. (JN07)