Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Diakuisisi Astra, Saham Jateng di Tol Semarang-Solo Tinggal 1,1%

SEMARANG, Jowonews.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng dipastikan tidak akan memiliki peran besar dalam pengelolaan ruas jalan tol Semarang-Solo (SS). Pasalnya, dari ruas tol SS sepanjang 72,64 kilometer (km), Pemprov Jateng yang sebelumnya memiliki saham 26,1%, sekarang tinggal 1,1%.

Kepastian itu setelah PT Astra International Tbk melalui PT Astratel Nusantara, anak perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur dan logistic ternyata telah menuntaskan akuisisi 25% saham PT Trans Marga Jateng (TMJ), operator yang memiliki dan mengelola ruas jalan tol Semarang – Solo sepanjang 72,64 kilometer (km). Setelah proses akuisisi tuntas, maka kepemilikan jalan tol tersebut berubah menjadi PT Jasa Marga sebanyak 73,9%, PT Astratel Nusantara sebesar 25%, dan PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah (SPJT) sejumlah 1,1%.

Untuk investasi di tol SS, PT Astratel Nusantara telah menyiapkan dana kurang lebih Rp900 miliar. Asal dana dari induk usahanya, yaitu Astra International.

Ruas tol Semarang – Solo terdiri dari lima seksi, dan saat ini seksi satu Semarang – Ungaran sepanjang 10,8 km dan seksi dua Ungaran – Bawen sepanjang 11,9 km sudah beroperasi. Sementara, seksi tiga yaitu ruas Bawen – Salatiga sepanjang 17,3 km masih dalam proses konstruksi. Terakhir seksi empat yang menghubungkan Salatiga – Boyolali sepanjang 24,1 km dan seksi lima dari Boyolali ke Kertosuro sepanjang 8,41 km masih dalam tahap pembebasan lahan. Diharapkan seluruh ruas ini dapat diselesaikan dan beroperasi pada 2017.

Ruas jalan tol Semarang – Solo merupakan bagian dari Tol Trans Jawa yang selain menghubungkan kedua kota tersebut juga akan menjadi penghubung berbagai kota di Jawa Tengah dan menjadi alternatif tambahan menuju Yogyakarta.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo beberapa waktu lalu membenarkan penjualan saham tol SS. Uang hasik penjualan saham yang mencapai Rp780 miliar tersebut menurut Ganjar dimasukan ke SPJT sebagai holding untuk investasi seperti peternakan, logsitik dan lainnya yang menguntungkan. Langkah menjual saham jalan tol SS, karena terus terdelusi atau mengalami penurunan setiap tahun. ”Daripada saham Pemprov Jateng setiap tahun terdelusi lebih baik dijual. Tapi kemungkinan mempunyai opsi untuk bisa membeli kembali saham tersebut,” kata dia. (JN01/JN19)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...