Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Dinas Koperasi dan UMKM Jateng Akui Melek Digital UKM Jadi PR Besar

SEMARANG, Jowonews.com – Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Tengah mengakui jika masih memiliki Pekerjaan Rumah (PR) besar dalam mendorong usaha kecil dan mikro untuk melek digital. Melalui fasilitasi Sadewa Market, masih banyak UKM yang belum memahami prosedur teknologi IT.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Tengah Ema Rachmawati mengungkapkan, di Jawa Tengah saat ini ada 5,1 juta UKM. Dari angka tersebut 98 persen merupakan pengusaha mikro dan kecil. Artinya, ada empat juta lebih merupakan pengusaha mikro dan kecil. ”Dari 98 persen seluruh usaha mikro dan kecil itu, diturunkan lagi 10 persen merupakan pengusaha kecil, jadi jumlahnya mencapai 400 ribuan merupakan pengusaha kecil,” ujarnya.

Minimnya pengetahuan tentang melek digital di kalangan UKM menjadi kendala bagi bisnis mereka di era digital saat ini. Ema mencontohkan, ada pengalaman UKM yang sudah menerima order via email namun ternyata tidak tahu karena kurangnya pemahaman mereka tentang teknologi informasi.

Hal itu, kata Ema menjadi tantangan bagi pemerintah karena Sadewa Market sudah cukup banyak diakses dengan pencapaian 500 hits. Harapannya, dengan pengakses yang banyak tersebut akan diiringi dengan UKM yang ekspansif dan agresif. Ekspansi pun terus digalakkan melalui jaringan blogger maupun vlogger. ”Mereka juga kita ajak ke lapangan langsung untuk melihat dari dekat UKM di bawah binaan dinas, yaitu di Wonosobo dan Temanggung,” ujarnya.

Saat ini Dinas Koperasi, UKM Provinsi Jateng telah membuka Ruang Online Digital (Rondi) yang memberikan kesempatan kepada UKM untuk berkonsultasi terkait IT. Hal itu sebagai salah satu upaya dalam mendorong UKM agar bisa berkompetisi dalam pemasaran melalui sistem digital.

Kendati demikian, fasilitasi melalui offline tetap diberikan melalui pertemuan buyer dan seller yang diadakan lewat pameran dan pertemuan. Terlebih, dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar pertemuan di Jakarta berupa update of the region yang mempertemukan duta besar 60 negara, atase dagang, kamar dagang internasional, maupun kelompok ekspatriat, untuk menawarkan produk UKM yang siap ekspor. Menghadapi hal tersebut, Ema mengembangkan Sadewa Market dalam dua lini, yakni Sadewa domestik dan internasional.

Sedangkan untuk mengembangkan kualitas UKM pihaknya membekali dengan berbagai pelatihan di Balai Latihan Koperasi (Balatkop) Provinsi Jawa Tengah. Hingga kini, sudah ada 156 angkatan yang menjalani pelatihan dalam berbagai bidang yang dibutuhkan masyarakat, antara lain sablon, batik, membatik, tata boga, serta keterampilan lainnya. Selain itu vokasi juga dikembangkan menyangkut manajerial, pemasaran, manajemen usaha, dan kompetensi.

Semua upaya tersebut dilakukan agar UKM memiliki standar kompetensi sebagaimana yang diatur dalam SKKNI (Standar Kerja Kompetensi Nasional Indonesia). Selain itu UKM juga menerima fasilitasi perlindungan melalui kemudahan mengakses sertifikasi halal maupun sertifikasi merek.

”Kami berharap di tahun 2019 seluruh produk UKM yang terdaftar sudah memperoleh sertifikasi halal, termasuk fasilitasi sertifikasi merek karena prosedur yang cukup panjang hingga kementrian Hukum dan HAM,” imbuhnya. (Adv/JWN3)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...