Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Dinkes Solo Tangkal Serangan DBD

SOLO, Jowonews.com – Dinas Kesehatan Kota Surakarta, Jawa Tengah, secara gencar menangkal merebaknya demam berdarah dengue karena tren serangan penyakit tersebut pada akhir-akhir ini meningkat cukup signifikan.

“Tren kasus DBD terus meningkat. Peningkatan kasus DBD terjadi mulai pekan keempat tahun ini,” kata Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Kota Surakarta Efy S. Pertiwi di Solo, Kamis.

Pihaknya telah melayangkan surat edaran kepada seluruh kelurahan untuk meningkatkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan masing-masing.

Ia mengatakan langkah itu sebagai upaya mengantisipasi penyebaran penyakit DBD yang lebih luas lagi.

“Kami terus menggencarkan penyuluhan kepada masyarakat melalui program penyuluhan khusus maupun kampanye kesehatan yang melibatkan kader dan masyarakat tentang penyakit DBD,” ujarnya.

Ia mengatakan masyarakat juga harus selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, salah satunya secara rutin menguras bak mandi.

“Tak hanya itu, seluruh pemukiman penduduk, termasuk tempat indekos juga harus disasar dan dipantau jentik nyamuknya,” katanya.

Hingga pekan ketujuh pada 2016, serangan DBD di kota setempat mencapai 46 kasus dengan satu penderita di antaranya meninggal dunia.

Ia mengatakan pada pekan pertama hingga ketiga tahun ini, tercatat delapan kasus DBD.

“Tapi pekan ketujuh naik mencapai 46 kasus, satu di antaranya meninggal dunia,” katanya.

Ia menjelaskan 39 di antara 46 penderita DBD adalah kalangan anak-anak, termasuk korban meninggal dunia adalah seorang anak warga Mojosongo. Mojosongo menjadi salah satu kelurahan endemis DBD, dengan angka kasus tertinggi se-Kota Solo.

Efy mengatakan temuan DBD di Mojosongo mencapai 16 kasus, disusul Kelurahan Kadipiro 14 kasus, kemudian Kelurahan Penumping, Purwosari, Tipes, Jebres, Pucangsawit, dan Banyuanyar, masing-masing dua kasus.

BACA JUGA  TACB Kaji Ulang Labelisasi Cagar Budaya Kota Solo

Serangan DBD di Kelurahan Bumi, Panularan, Danukusuman, dan Nusukan, masing-masing satu kasus. Serangan DBD tersebar di 12 kelurahan di kota itu.

Dia menjelaskan dibandingkan dengan pekan yang sama pada tahun lalu, kasus DBD pada tahun ini sedikit mengalami penurunan. Tahun lalu, jumlah temuan DBD mencapai 57 kasus dan tidak ada korban meninggal dunia akibat DBD.

Efi memprediksi tren kasus DBD masih terus naik dengan puncaknya pada Mei mendatang sehingga seluruh warga perlu mewaspadai serangan penyakit itu. (JN03/Ant)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...