JAKARTA, Jowonews.com – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyelenggarakan pelatihan pembelajaran daring hingga akhir tahun 2020 untuk para dosen yang bertujuan meningkatkan kompetensi dosen dalam menyelenggarakan pendidikan jarak jauh (PJJ).
“Ditjen Dikti juga sudah melakukan kerja sama dengan beberapa penyedia layanan untuk mendukung dan mempermudah pelaksanaan pembelajaran daring itu,” ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Paristiyanti Nurwardani, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Selain pelatihan dosen, pihaknya telah menyusun program dan kebijakan untuk mendukung penyelenggaraan pembelajaran daring di perguruan tinggi agar berjalan dengan baik dengan tetap memperhatikan kualitas pembelajaran.
Dia menjelaskan implementasi pembelajaran daring akan selaras dengan kebijakan Merdeka Belajar: Kampus Merdeka. Contohnya, mahasiswa akan diberikan kebebasan belajar di luar program studi dengan mempelajari materi lain melalui PJJ.
Kebijakan itu akan semakin mempermudah mahasiswa dalam memperkaya wawasan dalam memenuhi kebutuhannya sebagai pembelajar yang merdeka.
Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ditjen Dikti, Aris Junaidi, mengatakan bahwa dosen antar-perguruan tinggi di Indonesia memiliki kompetensi yang berbeda dalam pembelajaran daring. Oleh karena itu, rangkaian pelatihan pembelajaran daring bagi dosen di seluruh Indonesia, agar memiliki standar dan kompetensi yang baik dalam pembelajaran baik, sehingga mutu pembelajaran tetap terjaga.
Pelatihan tersebut merupakan salah satu upaya penyegaran dan peningkatan keterampilan para dosen dalam menyampaikan materi melalui pemanfaatan berbagai platform dan teknologi pendukung pembelajaran daring yang kaya dengan makna dan materi, serta memperhatikan ketersediaan akses internet.
Pembelajaran daring juga membuka kesempatan kolaborasi sehingga mahasiswa juga dapat mengambil kuliah lintas prodi bahkan lintas kampus dan dosen dapat berkolaborasi dengan rekan dosen lainnya dalam menyusun ataupun memberikan materi kuliah.
“Pelatihan berseri untuk dosen dilaksanakan setiap pagi dan sore hari agar PJJ berjalan dengan efektif, meski pembelajaran dilakukan secara daring tetapi tujuannya bisa tercapai,” kata Aris.
Hingga saat ini masih banyak kampus yang belum melaksanakan pembelajaran daring. Sehingga dibutuhkan pelatihan untuk hal tersebut, agar para dosen dapat memahami tata cara dalam menyiapkan materi dengan benar.
Inovasi Pembelajaran Digital (IPD) dan Inovasi Modul Digital (IMD)akan mendorong peningkatan aksesibilitas terhadap sumber belajar dan materi yang bermutu. IPD dan IMD mendorong dosen dalam menghasilkan beragam model pembelajaran berbasis TIK yang dapat memfasilitasi penyelenggaraan Merdeka Belajar, meningkatkan engagement, dan mampu menjawab tantangan revolusi industri 4.0. (jwn5/ant)