SEMARANG, Jowonews.com – Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada triwulan satu tahun 2016 yang mencapai 5,1 persen lebih baik dari nasional yang hanya mencapai 4,9 persen.
“Secara pertumbuhan kita masih bagus dan di atas nasional, meski demikian ada catatan kecil yang harus diperhatikan oleh Pemerintah yaitu pertumbuhan pada periode ini melambat dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai 5,6 persen,” kata Kepala BPS Jawa Tengah Margo Yuwono di Semarang, Rabu.
Selain itu, yang harus diperhatikan oleh Pemerintah adalah pada pertumbuhan ekonomi tahun ini masih didominasi oleh konsumsi rumah tangga.
“Secara perspektif jangka panjang ini tidak bagus, seharusnya bukan rumah tangga yang mendominasi struktur perekonomian di Jateng,” katanya.
Menurut dia, seharusnya yang lebih berperan pada pertumbuhan ekonomi adalah adanya peningkatan di bidang ekspor, baik karena peningkatan permintaan dari pasar asing maupun perluasan pasar.
“Untuk saat ini ekspor kita cenderung menurun. Meski demikian, sisi investasi masih cukup bagus dan konsumsi Pemerintah juga bagus. Tinggal masalah ekspor yang perlu diperhatikan,” katanya.
Menurut dia, ada dua alasan yang berdampak pada penurunan ekspor yaitu kondisi ekonomi di negara tujuan yang kurang bagus sehingga berdampak pada penurunan permintaan dan impor barang modal yang mengalami penurunan.
“Padahal impor barang modal dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas produksi di Jateng. Hingga saat ini bahan baku dari luar negeri memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap dunia industri di Jateng,” katanya.
Meski demikian, diakuinya kandungan impor dengan jumlah tinggi akan memberikan dampak yang kurang sehat bagi ekonomi Jateng.
“Jika banyak bahan baku yang masih diimpor maka tidak akan memberikan dampak bagi industri lokal lain untuk ikut tumbuh. Dalam hal ini diperlukan perhatian dari Pemerintah agar pertumbuhan ekonomi lebih optimal,” katanya. (jn03/ant)
