KUDUS, Jowonews.com – Empat kerbau ditemukan mati tergelatak, disebuah kandang tebuka ukuran 25×4 meter persegi.Kematian hewan ternak itu diduga diracun, hal ini dikarenakan ada penemuan botol insektisida untuk racun serangga rayap merek Latrek 400 EC sekitar 10 meter Utara kandang.
Informasi di tempat kejadian perkara (TKP), kerbau tersebut milik Kasmian, warga RT 4/ RW 11, Dukuh Masen, Kandangmas, Dawe. Dia mengetahui ternaknya sudah tergeletak kaku kemarin sekitar pukul 05.00.
”Subuh saya mau memberi makan kerbau, sesampai dikandang saya sangat kaget. Tiga kerbau sudah tergelatak kaku dan satu lagi sekarat. Saya sendiri tidak tahu kenapa, tiba-tiba pada mati. Padahal, pukul 24.00 saya juga memberi makan, tapi kondisinya masih sehat,” ungkapnya.
Kasmian bercerita, Rabu (5/8) sore masih memandikan kerbau-kerbaunya di kali dan memberikan makan. Selain itu, kondisi kerbau juga sehat, tidak ada tanda-tanda sakit. Dia merasa sangat kehilangan empat kerbaunya mati.
”Saya punya enam kerbau, tapi yang dua itu masih anakan. Memang, dua kerbau yang masih kecil itu susah dipegang orang. Beda sama yang empat, sama semua orang luluh. Saya memelihara sudah satu setengah tahun, jadi sangat kehilangan,” terangnya dengan raut wajah sedih dan shock.
Usia kerbau yang ditemukan mati sekitar enam tahun, dan Kasmian membeli dengan harga kisaran Rp 15 juta hingga Rp 18 juta. Sementara itu, ternaknya yang mati berjenis kelamin satu betina dan tiga jantan.
Sebelum keempat kerbau itu dikuburkan di sebelah Timur kandang, Mantri Ternak Kecamatan Dawe Solahudin, mengambil sampel sisa makanan dan organ dalam kerbau. Di antaranya ramen (sisa makanan yang belum tercerna), hati dan reticulum (babat) yang akan diuji di laboratorium Balai Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Bapel Kesmavet) Jogjakarta.
Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Kudus, Budi Santosa mengatakan, dugaan kuat atas matinya empat ekor kerbau itu memang diracun. Tiga hewan ternak saat ditemukan sudah mati, dan satu ekor lainnya dalam kondisi sekarat.
”Satu hewan dipotong untuk sampel laboratorium. Namun, semuanya dikubur karena dianggap berbahaya,” terangnya.
Dia menerangkan ciri hewan ternak itu keracunan, buih yang keluar dari mulut berbau menyengat. Ini baru dugaan awal, untuk lebih jelasnya lagi menunggu hasil pemeriksaan laboratorium. (JN04)