Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Evakuasi Cessna Nyungsep Telan Waktu Tiga Jam

DEMAK, Jowonews.com – Pesawat latih jenis Cessna 172 PK-NIV milik Sekolah Penerbangan Nusa Flying International School berpenumpang dua orang yang jatuh di Desa Wedung, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, berhasil dievakuasi, Selasa.

Proses evakuasi pesawat latih melibatkan puluhan warga sekitar Desa Wedung yang sebagian besar merupakan nelayan.

Selama proses evakuasi, ratusan warga tampak berdatangan memadati lokasi jatuhnya pesawat untuk menyaksikan dari dekat pesawat yang terpaksa mendarat darurat mengingat mesin dalam kondisi mati.

Kapolres Demak AKBP Heru Sutopo di Demak, Selasa, mengungkapkan, meskipun pesawat sudah dievakuasi dari tambak, penjagaan tetap akan dilakukan demi menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Diminta atau tidak, kami tetap menginstruksikan jajaran untuk menjaga pesawat hingga dievakuasi dari lokasi jatuhnya pesawat,” ujarnya.

Ia mengakui, belum mengetahui secara pasti cara mengevakuasinya, namun dipastikan dilakukan dalam waktu dekat setelah proses investigasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) selesai.

Salah seorang warga Desa Wedung, Kamdan yang ikut proses evakuasi pesawat latih dari areal tambak yang ada airnya ke pematang mengatakan, evakuasinya membutuhkan waktu sekitar tiga jam lebih yang dimulai sejak pukul 10.00 WIB.

“Prosesnya memang sulit karena berlumpur, sehingga untuk menariknya ke pematang butuh kesabaran,” ujarnya.

Sementara itu, Instruktur Penerbang dari Sekolah Penerbangan Nusa Flying International School Nur Wiranto mengaku, belum bisa menyimpulkan penyebab pasti jatuhnya pesawat latih tersebut.

“Tentunya harus menunggu hasil investigasi dari KNKT,” ujarnya.

Terkait kedua siswa yang melakukan latih terbang tanpa didampingi instruktur, kata dia, mereka memang sudah bisa menerbangkan pesawat.

Bahkan, lanjut dia, proses pendaratan darurat juga dilakukan sesuai prosedur yang benar.

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, pesawat latih tersebut melakukan pendaratan darurat di areal tambak pada Senin (20/6) sekitar pukul 13.00 WIB.

BACA JUGA  Kualitas Raskin Buruk, Harus Diganti

Sebelum terjatuh, pesawat dengan pilot bernama Boby Sihafriya Adhi asal Semarang dan kopilot Josua Adolf Watmena (21) asal Jakarta terlebih dahulu mengalami kerusakan mesin ketika pesawat berada di ketinggian 1.000 kaki.

Upaya pendaratan darurat tersebut, dibuktikan dari bekas roda pesawat yang terlihat di area tambak sejauh 7 meter dari lokasi pesawat terjatuh.

Sebelumnya, pilot pesawat sudah berupaya meminta bantuan melalui telepon terkait kondisi mesin pesawat yang mati tersebut.

Mereka diarahkan untuk mendaratkan pesawat di air demi keselamatan diri sendiri maupun masyarakat setempat.

Pesawat latih tersebut, kata dia, terbang dari Bandara A. Yani Semarang sekitar pukul 12.00 WIB menuju Kecamatan Wedung sebagai lokasi latihan mereka.

Setelah latih terbang selama satu jam, pilot bermaksud kembali ke Bandara A. Yani sekitar pukul 13.00 WIB, namun nahas mesin pesawat justru mati.

Pilot maupun kopilot pesawat latih tersebut, dalam kondisi selamat dan tidak mengalami luka serius. jn16-ant

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...