SALATIGA, Jowonews.com – Mutasi besar – besaran yang dilakukan Walikota Salatiga Yuliyanto beberapa waktu lalu dinilai kurang efektif. Pasalnya, masa jabatan walikota sudah mepet, sedangkan pekerjaan rumahnya masih banyak. Terutama pembangunan fisik.
Hal itu diungkapkan H Suniprat, anggota komisi C DPRD Kota Salatiga saat ditemui wartawan, di kantornya, Kamis (14/1).
“PR pembangunan masih sangat banyak, jika mutasi tujuannya hanya untuk percepatan pembangunan tentunya sangat pesimis. Mengingat beberapa bulan ke depan kepala daerah sudah selesai masa baktinya,” jelas Suniprat yang juga ketua FPDIP.
Beberapa hal yang disoroti antara lain penempatan pejabat yang memiliki track record kurang maksimal saat menjabat ditempat lama. Suniprat mengharapkan, pembenahan ini harus dilakukan bertahap. “Seharusnya sejak awal dulu bukan ketika menjelang berakhir baru dikebut,”katanya.
Menyinggung soal pembangunan fisik, ia semakin tidak yakin semua bisa berjalan baik. Pasalnya, butuh kenyamanan dan keamanan para pejabat untuk melaksanakan proyek. Jika pelaksana program merasa terlindungi, tentunya pembangunan berjalan cepat dan baik tanpa harus dikebut.
Menanggapi hal tersebut, Kabag Humas Pemkot Salatiga Adi Setiarso membantah hal tersebut. Menurutnya pembangunan yang dilaksanakan sudah maksimal.
“Memang yang mengganjal antara lain pembangunan fisik dan kini sedang dikejar untuk dilaksanakan. Bahkan sekda juga berkantor di SKPD besar yang rawan pembangunan fisik,” jelas Adi Setiarso melalui telepon pribadinya.
SKPD besar antara lain Cipkataru dan Disdikpora yang memiliki banyak program.
Sebagaimana diketahui, Walikota Salatiga memutasi dan promosi 99 pejabat di lingkungan Pemkot Salatiga. Mulai dari kepala dinas hingga staf dan kepala sekolah digeser. Salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan kinerja, penyegaran dan percepatan pembangunan. (JN01/JN03)
