Jowonews

Ganjar Ajak Para Ilmuwan Bangun Pangan Alternatif di Jateng

SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) mengajak para ilmuwan untuk turut serta membangun pertanian pangan alternatif untuk menjaga ketahanan pangan nasional.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengungkapkan produksi pangan alternatif di wilayahnya perlu ditingkatkan. Saat ini Jateng hanya mampu memproduksi jagung 3,5 juta ton jagung pertahun, singkong 3 juta ton, dan ubi jalar 140 ribu ton.

Pertanian sorgum yang kini produktivitasnya mencapai 9 ton per hektare juga tengah digenjot, termasuk juga porang yang ditingkatkan di 4.000 hektare lahan yang tersebar di seluruh kabupaten di Jateng.

“Bukan hanya beras, potensi pangan alternatif kita sangat banyak, kalau kita tidak punya gandum, kita masih punya porang, jagung, ubi kayu, ubi jalar, singkong bahkan sagu, maka dengan ini saya mengundang, hai saudara-saudara para ilmuwan, silakan datang ke Jawa Tengah. Ayo gotong royong membangun pertanian pangan alternatif,” kata Ganjar di Semarang, dikutip dari Antara Jateng, Senin (15/8/2022).

Menurutnya optimalisasi produktivitas dan potensi pangan alternatif di Jateng ini selain untuk kebutuhan dalam negeri, juga dapat menyasar luar negeri.



“Pasar ekspor masih sangat terbuka untuk kita garap, ayo gotong royong mengelola dan mengoptimalkan seluruh potensi itu,” tandasnya.

Ganjar sempat menceritakan ketika bertemu dengan para petani bawang putih di Kabupaten Tegal.

Diketahui bahwa produksi bawang putih di Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Tegal yang pernah mencapai masa kejayaan puluhan tahun silam, namun pertengahan hingga akhir tahun 1990-an produktivitas bawang petani di Tegal menurun.

Bahkan sempat jatuh karena kebijakan impor bawang putih yang membuat pada petani tidak berdaya.

“Beberapa hari lalu waktu ngobrol dengan petani bawang putih di Kabupaten Tegal. Bertahun-tahun mereka dihajar habis oleh bawang putih impor. Bertahun-tahun mereka tidak berdaya, tapi tetap saja tidak mau menyerah,” katanya.

BACA JUGA  Mudik Lebaran, Durasi Istirahat di Rest Area Maksimal 30 Menit

Foto: Doc. Antara Jateng/Kutnadi

Bagikan:

Google News

Dapatkan kabar terkini dan pengalaman membaca yang berbeda di Google News.

Berita Terkait