Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Ganjar Belum Bisa Atasi Kemiskinan di Jateng

Ganjar saat di KSI Banjarnegara. (Foto: Pratama Widodo/Jowonews)

SEMARANG, Jowonews.com – Pemprov Jateng dibawah kepemimpinan Ganjar Pranowo belum bisa mengatasi masalah kemiskinan. Padahal, masalah pengentasan kemiskinan selama ini  selalu jadi prioritas utama dalam musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) Jawa Tengah.

Kemampuan kinerja Pemprov Jateng untuk menekan angka kemiskinan dengan berbagai macam program khusus berjalan sangat lambat, rata-rata hanya bisa menurunkan kemiskinan sebesar 0,78% per tahun.

Salah satu kendala utama adalah minimnya pemutakhiran data kemiskinan. Saat ini satu-satunya data yang digunakan sebagai acuan adalah Pendataan Perlindungan Sosial (PPLS) 2011 milik Badan Pusat Statistik (BPS).

Data tersebut dinilai kurang sempurna karena tak mencantumkan nama dan alamat warga miskin. Bahkan di website BPS Jateng, data jumlah dan persentase penduduk miskin tiap kabupaten/kota yang dicantumkan baru sampai 2013.

Menurut Kabid Pemerintahan dan Kependudukan Bappeda Jateng, Ibnu Kuncoro, data selalu jadi kendala untuk mengatasi kemiskinan. Tiap tahun data yang diambil Pemprov Jateng berasal dari BPS.

“Karena itu tahun ini diharapkan data yang kami peroleh dari Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) 2015 bisa membantu pemerintah melakukan melakukan intervensi agar pengentasan kemiskinan tidak salah sasaran,” katanya, Selasa (8/3/2016).

BDT merupakan sistem data elektronik yang berisi nama, alamat, NIK serta keterangan lain mengenai kondisi sosial ekonomi rumah tangga dan individu dari sekitar 25 juta rumah tangga di seluruh wilayah Indonesia.

BDT tersebut didapatkan dengan mengelaborasikan data PPLS 2011 serta data perlindungan sosial yang diperoleh dari data program Kartu Keluarga Sejahtera, Bantuan Siswa Miskin, serta Kartu Indonesia Sehat, Askes, atau JKN.

“Gubernur meminta menggunakan data BDT. Kalau sudah diberi bantuan, akan dilihat berapa lama warga tersebut bisa keluar dari kemiskinan,” terangnya.

BACA JUGA  Survei: Prabowo, Ganjar, dan Ridwan Kamil Jajaran Tiga Besar Pemilu 2024

Program yang disiapkan Gubernur Ganjar Pranowo untuk menekan kemiskinan diantaranya bantuan rumah layak huni, bantuan listrik, kesehatan, dan pendidikan. Bahkan anggaran kemiskinan pada 2017 akan dinaikkan tiga kali lipat menjadi Rp 1,4 triliun, dari anggaran 2016 yang hanya Rp 435,183 miliar.

“Dana kemiskinan diharapkan bisa mengurangi beban pengeluaran, menambah pendapatan mereka, dan menjamin kelanjutan usaha kecil mikro,” paparnya.
Di 2017, direncanakan target perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) dinaikkan hampir 10 kali lipat menjadi 30.000 rumah, dari 3.715 rumah pada 2016.

Skema bantuan yakni anggaran dari pemerintah kabupaten/kota 50%, 30% dari pemerintah provinsi, dan 20% dari pemerintah pusat. Sementara untuk jamkesda, penerima bantuan adalah non kuota, dimana 60% dari dana APBD kabupaten/kota, dan 40% APBD provinsi. (jn01/jn03)

GRAFIS:
Jumlah Penduduk Miskin di 15 Kab/Kota Termiskin
=======================================================
Kab/Kota                                                   Persentase
                                              2011        2012        2013        Sept 2014
=========================================================
Wonosobo                          24,21        22,5         22,08         21,42
Kebumen                            24,06        22,4         21,32         20,5
Brebes                                22,72        21,12       20,82         20
Purbalingga                        23,06        21,19       20,53        19,75
Rembang                            23,71        21,88       20,97        19,5
Pemalang                           20,68        19,28       19,27        18,44
Banjarnegara                     20,38        18,87       18,71        17,77
Banyumas                          21,11        19,44       18,44        17,45
Sragen                               17,95         16,72       15,93        14,87
Demak                               18,21         16,73       15,72        14,6
Klaten                                 17,95         16,71       15,6          14,56
Purworejo                          17,51         16,32       15,44        14,41
Cilacap                              17,15         15,92       15,24        14,21
Grobogan                          17,38         16,14       14,87        13,86
Blora                                  16,24         15,11       14,64        13,66
==========================================================
Rata-rata kinerja penurunan kemiskinan di Jateng 0,78% per tahun
==========================================================
Data dari BPS Jateng 
                    

Rencana Program Pengentasan Kemiskinan Pemprov Jateng 2016
======================================================================================

Program Anggaran 2016 
==========================================================
Perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH)                Rp 37,15 miliar (untuk 3.715 rumah @ Rp 10 juta)

BACA JUGA  Ganjar Perintahkan BPJS Kesehatan Beri Inovasi Terkait Sistem Rujukan

Bantuan siswa miskin                                                 Rp 24,7 miliar (untuk 24.792 orang)

Jamkesda                                                                    Rp 38 miliar (untuk 166.133 orang)
======================================================================================
Data diolah dari Bappeda Jateng

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...