SEMARANG, Jowonews.com –
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memperingatkan dengan keras perusahaan-perusahaan yang nekat mencemari Sungai Bengawan Solo dan tidak melaksanakan komitmen yang disepakati bersama pada Desember 2019.
“Hari ini terjadi pencemaran lagi, meskipun tidak separah tahun lalu. Selama ini kami sudah berusaha mengendalikan, relatif beberapa komunitas dan usaha kecil seperti pabrik ciu, peternakan babi, tekstil sudah memperbaiki, tapi hari ini ketahuan ada beberapa yang masih nekat membuang langsung limbahnya ke sungai,” katanya di Semarang, Kamis.
Dalam kesepakatan sebelumnya, Gubernur Ganjar memberikan waktu 12 bulan kepada seluruh perusahaan yang ada di bantaran Sungai Bengawan Solo untuk memperbaiki pengelolaan limbahnya.
Apabila selama 12 bulan itu tidak dilaksanakan dan perusahaan tetap membuang limbah ke Sungai Bengawan Solo, maka Gubernur Ganjar akan membawa permasalahan itu ke jalur hukum.
Hal tersebut disampaikan Ganjar usai memimpin rapat soal pencemaran Sungai Bengawan Solo di Gedung B Lantai 5 Kantor Gubernur Jateng di Semarang.
Dari rapat yang digelar dengan menggandeng instansi terkait dan perwakilan perusahaan, Ganjar mendapatkan fakta bahwa masih ada yang membuang limbahnya langsung ke sungai.
Bahkan, sebelum rapat, Ganjar mendapat foto bagaimana pembuangan limbah dilakukan langsung ke aliran Sungai Bengawan Solo di daerah Blora.
“Tadi juga dalam rapat, ada dua perusahaan besar yang kami mintai keterangan. Satu mengaku bahwa memang membuang langsung ke sungai karena ada kerusakan di mesin IPAL-nya, tadi dia mengaku salah dan sedang diperbaiki, satu atau dua hari selesai. Saya tegur keras tadi,” ujarnya.
Kendati demikian, Ganjar masih memberikan kesempatan pada perusahaan-perusahaan tersebut untuk melakukan perbaikan.
Jika tidak segera diperbaiki serta tetap nekat membuang limbah ke sungai, dirinya tidak segan untuk menutup pabrik itu.
“Maka saya peringatkan mereka, ini sudah masuk bulan ketujuh. Kalau nanti tidak bisa, maka kami ambil tindakan hukum karena ini belum ada setahun, jadi saya peringatkan dulu, tapi kalau besok terjadi lagi (membuang limbah ke sungai, red.), sanksinya langsung saya tutup,” tegasnya.
Sebagai upaya mencegah terjadinya kembali pencemaran Sungai Bengawan Solo, Ganjar sudah membentuk tim patroli sungai yang terdiri atas berbagai unsur, baik dari Pemprov Jateng, pemerintah kabupaten/kota, maupun Pemprov Jatim.
“Kami sudah sepakat dengan Jatim untuk membuat patroli, bahkan dari TNI/Polri sudah siap membantu. Tim itu sudah dibentuk, minggu depan saya minta turun semuanya. Masyarakat juga saya minta membantu mengawasi,” katanya. (jwn5/ant)