SALATIGA, Jowonews.com- Polres Salatiga membentuk tim untuk menyelidiki dugaan penyuntikan gas dari tiga kiloan ( melon) ke tabung gas dua belas kiloan (besar). Langkah itu dilakukan menyusul langkanya tabung gas tiga kiloan di pasaran
Wakapolres Salatiga Kompol Iwan Irmawan mengatakan, Kapolres memerintahkan untuk membentuk tim khusus untuk menyelidiki, kemungkinan adanya ‘suntikan’ dari tabung kecil ke tabung besar.
Kemungkinan itu sangat mungkin terjadi menyusul perbedaan harga antara tabung kecil dan besar yang cukup tinggi.
“Harga tabung kecil tiga kiloan kurang lebih Rp 17.500 dan tabung ukuran besar kisaran Rp 140 ribu. Empat tabung gas kecil sama dengan satu tabung gas besar. Selisih harga yang tajam ini disinyalir rawan disalahgunakan dengan modus suntikan,” ujar Wakapolres saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (8/1).
Menurut Wakapolres, pihaknya juga berharap kepada masyarakat untuk memberikan informasi dan segera melapor bila melihat ada praktek suntikan gas tersebut. Polisi akan langsung menindaklanjutinya.
Diakuinya, meski petugas belum mencurigai pelaku suntikan gas, namun Polres Salatiga punya cacatan residivis terhadap salah seorang pelaku suntikan gas. “Kami masih memantau dan menyelidikinya,”ujarnya.
Diketahui, sejak 24 Desember lalu, pasaran tabung gas tiga kiloan di Salatiga langka. Langkanya tabung gas kecil ini menurut Kepala Disperindagkop dan UMKM Kota Salatiga Sri Danudjo, karena rasio jumlah pasokan dan kebutuhan tidak mencukupi, terlebih saat libur panjang Natal dan Tahun Baru.
Selain itu, banyak gas jatah Salatiga yang dibeli oleh masyarakat dari Kabupaten Semarang, yang berbatasan dengan Salatiga. (JN01)