KARANGANYAR – Pemkab Karanganyar telah mengambil langkah signifikan dengan meluncurkan gerakan “kenyang tak harus nasi.” Inisiatif ini bertujuan untuk mendorong masyarakat agar lebih banyak mengonsumsi komoditas selain beras. Hal ini disampaikan oleh Penjabat Bupati Karanganyar, Timotius Suryadi, saat apel memperingati Hari Pangan Dunia di Halaman Kantor Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) pada Rabu, 16 Oktober.
“Setiap Rabu kami instruksikan ke setiap OPD menyukseskan kenyang tidak harus nasi,” ujarnya, dikutip dari JPNN (16/04).
Sebagai bagian dari inisiatif ini, Pemkab Karanganyar akan mengeluarkan surat edaran yang mengharuskan setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menyajikan hidangan non-beras dalam setiap acara yang diadakan setiap hari Rabu.
Tanggapan positif datang dari Pj Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan, Titia Sri Jawoto, yang menjelaskan bahwa Kabupaten Karanganyar menempati urutan kesembilan dalam indeks ketahanan pangan di tingkat nasional. “Hal tersebut patut dibanggakan dan tentu capaian tersebut tidak lepas dari kerja keras para petani, dinas dan semua pihak,” jelasnya.
Untuk mendukung gerakan ini, bersamaan dengan peringatan Hari Pangan Dunia, dilaksanakan juga gerakan pangan murah yang melibatkan Bulog. Dalam program ini, sejumlah komoditas pangan disediakan dengan harga terjangkau. Misalnya, beras dijual seharga Rp 56 ribu untuk 5 kg, sementara paket minyak goreng dan gula masing-masing dijual seharga Rp 32 ribu untuk 200 paket.
“Gerakan pangan murah juga didukung peternak dan petani lokal yang menyediakan telur ayam 200 kg, daging ayam, serta sayuran,” tambah Titia.
Sebagai solusi untuk mendiversifikasi pangan di Kabupaten Karanganyar, gerakan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pola konsumsi masyarakat. Dengan semakin banyaknya alternatif pangan yang dikonsumsi, ketahanan pangan di daerah ini bisa semakin terjaga.
Melalui langkah-langkah ini, Pemkab Karanganyar berkomitmen untuk mendukung para petani lokal sekaligus mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya variasi dalam konsumsi makanan.
Konklusi dari berita ini mengajak kita untuk merenungkan pentingnya diversifikasi pangan dalam kehidupan sehari-hari. Mengurangi ketergantungan pada beras dan mengonsumsi berbagai jenis pangan tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan, tetapi juga dapat meningkatkan perekonomian lokal.