Oleh: Eka Murtiningsih
Pendidikan merupakan suatu aspek penting dalam kemajuan dan perkembangan Indonesia yang lebih baik. Pendidikan berarti proses pembentukan budi pekerti, pikiran, dan jasmani. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk karakter setiap individu. Oleh karena itu, proses pendidikan berlangsung sepanjang hayat.
Sebelumnya, Indonesia mengalami masa terpuruk yakni terdampak covid-19. Selama kurang lebih 2 tahun, Indonesia mengalami kemunduran, baik segi kesehatan, perekonomian, bahkan pendidikan. Salah satu dampak covid-19 ini adalah pendidikan. Pendidikan pada masa pandemi mengalami perubahan total, baik segi adminstrasi maupun pelaksanaan. Selama pandemi, kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring atau pembelajaran jarak jauh. Sehingga, perkembangan peserta didik mengalami hambatan dari segi pengetahuan maupun karakter.
Pendidikan Indonesia mengalami krisis moral dan karakter. Berbagai inovasi-inovasi baru dari pemerintah selalu dilakukan untuk memperbaiki sistem pendidikan menjadi lebih baik. Salah satu inovasi yang telah dilakukan adalah penerapan kurikulum baru yakni kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka. Pada kurikulum tersebut semua mata pelajaran saling diintegrasikan satu sama lain untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik. Dalam mewujudkan yakni dengan mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari yang berhubungan langsung dengan lingkungan sekitar peserta didik.
Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan dan kebudayaan merupakan dua hal yang saling berhubungan. Pendidikan adalah tempat penyebaran bibit-bibit kebudayaan yang hidup dalam masyarakat sekaligus sebagai instrumen tumbuhnya unsur peradaban. Pendidikan berarti usaha untuk memajukan perkembangan budi pekerti, pikiran, dan jasmani. Kebudayaan ialah buah budi manusia yang berasal dari alam dan zaman, di mana manusia mampu mengatasi berbagai hambatan dan kesulitan dalam hidup dan penghidupannya, guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang bersifat tertib dan damai. Berdasarkan penjelasan tersebut menunjukkan antara pendidikan dan kebudayaan saling berkaitan satu sama lain. Kebudayaan termasuk dalam pendidikan, bahkan menyempurnakan makna pendidikan itu sendiri. Melibatkan kebudayaan dalam pendidikan justru akan menghasilkan insan yang cerdas dan berkarakter.
Indonesia memiliki kebudayaan yang beranekaragam. Masing-masing kebudayaan Indonesia memiliki nilai luhur yang harus dilestarikan untuk memperkokoh penghayatan dan pengamalan Pancasila, meningkatkan kualitas hidup, memperkokoh kepribadian bangsa dan kebanggaan nasional, menjunjung nilai kesatuan dan persatuan bangsa, serta mengembangkan kesejahteraan masyarakat sebagai pengarah kehidupan bangsa. Menurut Ernst Cassirer, budaya memiliki lima aspek, yaitu: (1) Kehidupan Spritual; (2) Bahasa dan Kesustraan; (3) Kesenian; (4) Sejarah; dan (5) Ilmu Pengetahuan. Berdasarkan, definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa kebudayaan adalah komponen yang mampu mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. Berdasarkan pernyataan tersebut menunjukkan bahwa kebudayaan memiliki peran penting dalam membentuk karakter individu. Mengaplikasikan pendidikan dengan kebudayaan merupakan solusi yang tepat untuk mewujudkan generasi bangsa yang berkarakter.