Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Gerhana Matahari Bisa Dilihat Warga Solo

SOLO, Jowonews.com – Gerhana matahari pada Rabu (9/3) diprediksikan juga bisa dilihat warga Kota Solo selama sekitar 136 menit, kata Kepala UPT Perpustakaan Laboratorium dan Astronomi Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalam Surakarta AR Sugeng Riyadi.

“Kami imbau masyarakat tidak melihat secara langsung gerhana matahari karena bisa terkena radiasi sinar ultra violet,” katanya di Solo, Senin.

Ia mengatakan gerhana matahari diprediksi terjadi mulai pukul 06.20 WIB. Puncak gerhana di mana sinar matahari tertutup bulan, dapat dilihat pada pukul 07.24 WIB. Adapun kontak terakhir bulan dan matahari terjadi pukul 08.36 WIB.

Dikatakan jika ditotal gerhana matahari tersebut berlangsung selama dua jam 16 menit. “Tapi gerhana tersebut tidak akan terlihat total, melainkan sekitar 88 persen saja,” katanya.

Sugeng menguraikan, saat puncak gerhana langit Kota Solo dan sekitarnya bakal terlihat remang remang. Bahkan suasananya lebih gelap dibanding saat sinar matahari tertutup mendung pada waktu yang sama.

Ia mengatakan ketika gerhana berlangsung, matahari juga akan nampak menyerupai sabit putih. Tidak seperti lingkaran kuning sebagaimana biasa terlihat.

Namun, lanjutnya, masyarakat tetap diimbau tidak melihat gerhana secara langsung dengan mata telanjang. Masyarakat disarankan memakai kaca mata khusus, yang terbuat dari bahan neutral density (ND) lima. Kaca mata khusus itu mampu mereduksi radiasi sinar matahari hingga 100 ribu kali.

Sugeng yang juga menjadi pendamping Club Astronomi Santri Assalaam (CASA) mengakui saat bulan menutupi matahari dan piringan matahari agak lebar, mata manusia tidak terasa silau. Namun aktivitas itu tetap berisiko merusak retina mata, karena ultra violet masuk ke dalam mata secara terus-menerus.

“Meski memakai kaca mata ND lima pun masyarakat kami minta untuk melihat gerhana maksimal selama dua menit,” katanya.

BACA JUGA  Gerhana Matahari Total akan Diatayangkan BMKG Secara Langsung

“Kami berharap momentum gerhana ini tidak dilewatkan begitu saja oleh masyarakat. Sebab fenomena alam ini baru akan terjadi lagi dalam waktu yang sangat lama. Kami juga ingin mengubah anggapan keliru tentang gerhana matahari, sebagaimana yang terjadi pada 1983,” katanya. (jn03/ant)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...