Semarang, Jowonews.com – Gubernur Jateng Ganjar Pranowo heran Kabupaten Demak 2 tahun secara berturut-turut (2013-2014) selalu mendapatkan bantuan keuangan (Bankeu) dari pemprov Jateng paling besar. Sehingga dia mempertanyakan ada apa dibalik itu semua
“Kabupaten Demak 2 tahun terakhir selalu mendapat bankeu paling banyak. Begitu juga Kabupaten Pati. Ada apa ini Demak mendapat bankeu sebesar itu? Apakah wilayahnya paling luas?,”ungkap Ganjar dengan nada bertanya penuh keheranan, Rabu (19/11).
Keheranan Ganjar semakin menjadi karena hasil pemeriksaan BPK, Pemkab Demak selalu mendapat predikat disclaimer atau satu tingkat di bawah WDP. “Coba cek hasil LHP BPK. Demak itu selalu dapat predikat disclaimer,”katanya.
“Tapi mengapa mereka selalu bisa mendapat bankeu paling banyak,”imbuhnya.
Ganjar mengaku tidak tahu pasti penyebab besarnya bankeu di 2 kabupaten Demak dan Pati. Tapi yang jelas itu menjadi salah satu sebab jomplangnya bankeu selama ini
Guna mencari jawaban itu, saat ini dia mengaku sedang menerjunkan tim, guna mencari tahu siapa yang meletakkan bankeu disana.
“Sebenarnya seperti yang pernah saya sampaikan dulu, kalau ada wartawan melakukan investigasi langsung ke daerah, tentu beritanya akan bagus,”tukasnya.
Kalau apa yang disampaikan Gubernur Ganjar Pranowo benar, bahwa hasil pemeriksaan BPK, Pemkab Demak selalu mendapatkan predikat disclaimer, maka besaran bankeu dari provinsi patut dipertanyakan. Apalagi selalu mendapat bankeu terbanyak.
Opini disclaimer berarti terhadap laporan keuangan tersebut terdapat suatu nilai yang secara material tidak dapat diyakini auditor.
Kondisi itu dipicu adanya suatu pembatasan ruang lingkup pemeriksaan yang dilakukan manajemen serta sistem pengendalian intern yang lemah.
Sehingga auditor tidak mendapatkan keyakinan mengenai substansi laporan keuangan tersebut. Ini merupakan bukti lemahnya pengawasan internal dan lemahnya sistem pengelolaan keuangan daerah yang dilakukan Pekab Demak.(JN01)
