Jowonews

Logo Jowonews Brown

Hamas Larang Perempuan Gaza Belajar Mengemudi dengan Guru Pria

KOTA GAZA, Jowonews.com – Sekolah mengemudi Jalur Gaza milik Adham Mushtaha tak memiliki pilihan lain kecuali mempekerjakan dua guru perempuan setelah Pemerintah HAMAS memberlakukan peraturan baru seorang guru pria tak boleh duduk di mobil bersama murid perempuan berdua saja.

Peraturan tersebut, yang diberlakukan pekan lalu, menetapkan seorang murid perempuan harus ditemani di dalam mobil ketika ia belajar mengemudi dari seorang guru pria. Jika tidak, guru itu harus seorang perempuan.

Para pemilik sekolah mengemudi mengatakan petugas polisi Kementerian Dalam Negeri yang dioperasikan HAMAS di Jalur Gaza memperingatkan mereka bahwa mereka harus mematuhi perintah tersebut. Jika tidak, mereka akan dimintai pertanggung-jawaban, kata Xinhua –yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis siang. Sebelum keputusan tersebut dikeluarkan, lelaki dan perempuan diperlakukan sama dalam belajar mengemudi dan mendapat surat izin mengemudi.

Mushtaha mengatakan kepada Xinhua bahwa setelah ia menerima instruksi itu, ia memutuskan untuk menugaskan dua perempuan sebagai guru mengemudi di sekolah mengemudinya, hanya untuk mengajar murid perempuan yang tak bisa datang ke sekolah tersebut bersama seorang teman atau kerabat dekat.

Ada 56 sekolah mengemudi buat lelaki dan perempuan di Jalur Gaza, yang memiliki 1,9 juta warga. Namun, selama dua tahun belakangan, pemilik sekolah itu mengatakan jumlah perempuan yang meminta surat izin mengemudi naik sampai 20 persen.

Mushtaha –yang memiliki 13 guru pria dan dua guru perempuan sekarang, mengatakan keputusan HAMAS tersebut menimbulkan kebingungan di dalam pekerjaan itu dan juga menjadi beban besar sebab jumlah murid peempuan telah meningkat belakangan ini. Ia mengatakan sekolahnya tak memiliki pilihan selain memisahkan pria dari perempuan.

“Mereka tidak dicampur,” katanya.

HAMAS telah menguasai Jalur Gaza sejak musim panas 2007, ketika Gerakan Perlawanan Islam tersebut melalui kekerasan merebut kekuasaan atas jalur tersebut, setelah beberapa pekan pertempuran antar-faksi dengan pasukan keamanan, yang setia kepada Presiden Mahmud Abbas dan partai Fatah pimpinannya.

HAMAS menerapkan ajaran Islam moderat –yang menjadi bagian dari Hukum Syari’ah. Pada saat yang sama, gerakan itu mensahkan prinsip perlawanan bersenjata untuk membebaskan wilayah yang diduduki oleh Israel. HAMAS menolak untuk mengakui Israel atau menandatangani kesepakatan perdamaian dengannya.

Sejak itu, HAMAS telah berusaha menerapkan Hukum Syari’ah atas semua warga, terutama untuk perempuan, sepertia mewajibkan semua perempuan memakai Hijab, atau jilbab, di sekolah dan pengadilan. Selain itu, perempuan juga tidak diperkenankan pergi sendirian ke kafe untuk menghisap Shisha.

Keputusan HAMAS tersebut dikecam oleh para guru sekolah mengemudi dan murid perempuan.

“Gara-gara keputusan ini, kami diharuskan mengganti jadwal kami agar cocok buat perempuan. Jadi, kami menerima dua atau tiga murid perempuan di masing-masing mobil untuk satu pelajaran, dalam kasus gurunya adalah pria, untuk menghindari masalah dengan polisi,” kata Mushtaha.

Ia menambahkan, “Tapi ketika gurunya perempuan, hanya satu murid perempuan yang belajar bersama dia.” Aala’a Al-Hindi, seorang murid perempuan di sekolah mengemudi milik Mushtaha, mengatakan kepada Xinhua ia terganggu ketika mendengar keterangan mengenai keputusan HAMAS itu. “Saya tidak bisa mengajak teman setiap kali saya pergi untuk belajar mengemudi,” katanya.

“Keputusan ini membatasi kebebasan kami di tempat umum. Membawa teman tidak masuk akal dan teman tidak selalu ada sebab ayah saja atau saudara lelaki saya tak bisa meninggalkan pekerjaan mereka dan mendampingi saya setiap kali saya belajar mengemudi,” katanya.

Ia menambahkan, “Saya sudah dewasa dan saya bisa menjaga diri jika ada gangguan.” Menurut Aala’a dan murid perempuan lain, tak pernah ada pembatasan semacam itu di Jalur Gaza sebelumnya. “Keputusan ini bodoh, dan menambah tekanan atas warga, yang pada dasarnya mendapat tekanan berupa kondisi hidup yang berat,” kata Aala’a. (Jn16/ant)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...