Jowonews

Logo Jowonews Brown

Kabar Ndeso

Hasil Panen Tembakau di Lereng Merapi Diprediksi Membaik

BOYOLALI, Jowonews.com – Para petani tembakau di lereng Gunung merapi dan Merbabu di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, optimistis hasil tanam tahun ini lebih baik. Cuaca yang cerah dan curah hujan menurun dinilai sangat mendukung.

Haryanto (45) petani tembakau Desa jelok Kecamatan Cepogo Boyolali, Senin (24/7) mengatakan, para petani tembakau lereng Merapi dan Merbabu tahun ini, sangat optimistis dengan melihat cuaca yang cerah dan datangnya musim panas saat ini.

“Diharapkan tanaman tembakau bisa panen sekitar Agustus mendatang,” katanya.

Menurut Haryanto petani di daerah ini, sudah banyak yang menaman tenaman tembakau, dan dirinya ada sebanyak 3.000 batang yang diharapkan bisa panen serta laku di atas Rp10 juta.

Panenan tahun sebelumnya, lanjutnya, dengan curah hujan yang tinggi di musim tanam tembakau, sehingga kualitas dan kuantitas produksi menurun dratis sehingga harga jatuh.

“Saya panen tembakau jenis rajangan tahun lalu hanya sekitar Rp7 juta dari lahan seluas 3.000 meter persegi. Namun, panen tahun ini, diharapkan meningkat di atas Rp10 juta,” katanya.

Wiro (65) petani tembakau asal Dukuh Kwojokulon, Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono juga merasan optimistis produksi tembakau musim ini diperkirakan tinggi karena kondisi cuaca sangat mendukung.

Selain itu, jumlah petani yang menanam tembakau di desanya, tidak sebanyak tahun sebelumnya, paling sekitar 10 petani. Padahal pada tahun lalu jumlahnya mencapai puluhan petani tembakau.

“Petani pada tahun lalu banyak yang merugi karena musim hujan yang berkepanjangan. Dan, petani tahun ini, tidak mau resiko sehingga yang menanam hanya sedikit,” kata Wiro.

Menurut Sekjen Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jawa Tengah, Syukur Fahrudin, petani tembakau pada musim tahun sebelumnya terpuruk. Kualitas hasil panen buruk karena dampak musim hujan berkepanjangan.

Bahkan produksi hasil panen tembakau di sejumlah wilayah di Jateng pada tahun lalu masih menumpuk karena tak terserap. Hal ini, menurut dia, karena kualitas kurang baik akibat faktor cuaca, sehingga hasil panenan tidak seluruhnya terserap ke pabrik rokok.

“Kami melihat kondisi cuaca sekarang dengan sinar matahari cerah, para petani tembakau merasa optimistis untuk menanam tembakau,” katanya.

Meskipun, para petani optimistis produksi hasil panen tembakau meningkat, tetapi produksi diperkirakan sama atau malah turun karena berkurangnya jumlah petani yang menanam tembakau khusus di wilayah Boyolali.

“Petani yang menanam tanaman tembakau di Boyolali tahun ini, diperkirakan menurun, dan mereka banyak yang beralih ke komoditas lainnya, sehingga areal tembakau berkurang. Boyolali bagian bawah yang merupakan sentra tembakau asepan, sedangkan di lereng gunung jenis rajangan,” katanya.(jwn4/ant)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...