Jowonews

Logo Jowonews Brown

Holding BUMN Gas Diharap Bisa Turunkan Harga Gas

JAKARTA, Jowonews.com – Rencana pemerintah membentuk perusahaan induk (holding) BUMN Migas yang ditargetkan terealisasi Maret 2018, dinilai harus diikuti dengan kemampuan dalam menurunkan harga gas nasional.

“Tidak ada jaminan bahwa pembentukan holding bisa membuat harga gas lebih murah di masyarakat, sehingga ini menjadi tantangan bagi holding BUMN Migas untuk dapat menurukan harga gas,” kata Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Azam Azman Natawijana, kepada media di Jakarta, Kamis.

Menurut Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat ini, bahwa dalam menentukan harga gas regulasinya ada di Kementerian ESDM yang dikomunikasikan dengan Komisi VII DPR.

“Apa manfaat langsung holding BUMN Migas bagi masyarakat? Tidak ada jaminan harga gas bisa turun, karena regulasi berada di Kementerian ESDM. Jadi seharusnya holding juga melibatkan ESDM dan DPR,” tegasnya.

Pemerintah melalui Kementerian BUMN akan membentuk holding BUMN sektor industri Migas kendati secara yuridis, tinggal menunggu terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) yang ditandatangani Presiden Joko Widodo.

Azzam menjelaskan, regulasi pengaturan harga gas berada di tangan Kementerian ESDM, sehingga hendaknya penataan BUMN Migas juga melibatkan Kementerian ESDM dan Komisi VII DPR.

Selain itu, Holding BUMN Migas tidak mudah dikonsolidasikan karena rumitnya dalam kaidah keuangan, masing masing perusahaan yang memiliki latar belakang dan budaya berbeda.

Sebelumnya, Rabu (24/1), Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Fajar Harry Sampurno mengatakan pembentukan Holding BUMN Migas akan didahului dengan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Persero yang digelar pada 25 Januari 2018, dengan agenda pengalihan 56,6 persen saham PGN ke PT Pertamina (Persero).

“Pengalihan saham PGN ke Pertamina bagian dari pembentukan Holding Company BUMN Migas. Jadi, PGN dan Pertagas menjadi subholding yang menangani bisnis gas di dua perusahaan itu,” tutur Harry.

Ia menjelaskan, tujuan dari integrasi bisnis gas antara Pertagas dan PGN untuk terciptanya efisiensi, efektivitas, kemampuan investasi di masa datang.

Khusus untuk PGN tambah Harry, manfaat dari integrasi ini adalah meningkatnya “accessability, acceptability, affordability”, dan “availability”.

“Akses konsumen terhadap gas semakin mudah, pemanfaatan energi ramah lingkungan baik untuk rumah tangga meningkat, termasuk untuk transportasi dll, harga gas lebih terjangkau,” ujarnya.

Selain itu, nantinya tidak akan terjadi lagi duplikasi investasi antara PGN dengan Pertamina dalam membangun jaringan gas. “Dengan masuknya aset PGN ke Pertamina tentu semua infrastruktur dapat diintegrasikan,” ucapnya.

Dari sisi struktur Holding Company BUMN Migas, dibentuk empat subholding yaitu subholding gas, juga akan dibentuk subholding marketing, subholding hulu, subholding refinary & petrochem.(jwn4/ant)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...