CILACAP, Jowonews.com – Sebagian besar wilayah Jawa Tengah, terutama yang berada di daerah pegunungan tengah, berpotensi menghadapi hujan lebat hingga tiga hari ke depan menurut prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
“Potensi hujan lebat ini akibat adanya gangguan pola angin di atas wilayah Jawa, khususnya Jawa Tengah,” kata analis cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Rendi Krisnawan di Cilacap, Senin.
Ia mengatakan, citra satelit pada Minggu (5/4) pukul 19.00 WIB menunjukkan bahwa di atas wilayah Jawa Timur dan Bali terdapat sirkulasi Eddy dan di Samudra Hindia barat daya Jawa Barat terdapat pusat tekanan rendah.
Menurut dia, sirkulasi Eddy dan pusat tekanan rendah tersebut mengakibatkan gangguan pola angin yang berpotensi memicu terjadinya hujan lebat pada pagi hingga sore hari di sebagian besar wilayah Jawa Tengah.
“Biasanya kondisi seperti ini bertahan hingga tiga hari ke depan dan selanjutnya pola angin berubah lagi sehingga kondisi cuaca kembali seperti sebelumnya. Kendati demikian, potensi hujan lebat yang terjadi dalam tiga hari ke depan tidak seperti yang terjadi pada akhir pekan lalu,” katanya.
Hujan lebat yang terjadi pada akhir pekan sebelumnya, menurut dia, lebih dipengaruhi oleh Madden Jullian Oscillation (MJO) yang berada di kuadran empat (Maritime Continent) dan mengindikasikan kontribusi MJO terhadap aktivitas konvektif di Indonesia terutama di wilayah Indonesia bagian tengah.
“Dari pantauan kami, MJO sudah ke fase (kuadran) 6, sudah sampai Samudra Pasifik di sebelah timur Indonesia. Dengan demikian, MJO tersebut tidak lagi memengaruhi kondisi cuaca di wilayah Jawa Tengah,” katanya.
Rendi mengatakan sekarang wilayah Jawa Tengah sedang memasuki masa transisi dari musim hujan menuju musim kemarau, hujan ekstrem masih berpotensi terjadi.
Dia mengimbau warga untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya hujan ekstrem, terutama jika kondisi cuaca pada pagi hari terlihat cerah namun ketika menjelang siang tampak mendung.
“Jika terjadi cuaca seperti itu perlu diwaspadai kemungkinan adanya hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir,” katanya.
BMKG juga sudah menyampaikan mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi datangnya gelombang tinggi hingga 7 April 2020.
Gelombang di perairan selatan Jawa Barat, perairan selatan Jawa Tengah, dan perairan selatan Daerah Istimewa Yogyakarta maupun Samudra Hindia selatan Jawa Barat hingga Daerah Istimewa Yogyakarta berpotensi mencapai 2,5 sampai empat meter atau masuk kategori tinggi hingga kurun waktu itu. (jwn5/ant)