Jowonews

Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Madrasah Inklusi

Oleh : Iva Aqilatul Munawaroh

MI Walisongo 01 Kranji Kedungwuni Kabupaten Pekalongan, ialah Madrasah pertama di Kabupaten Pekalongan yang menerapkan pendidikan Inklusi. Yangmana madrasah ini menerima anak berkebutuhan khusus, dan memberikan fasilitas untuk kebutuhan siswa ABK. Dengan adanya kelas yang dijadikan satu antara siswa ABK dengan siswa normal. Maka madrasag menggunakan strategi, dan metode yang disusun bersama-sama guna membeikan pengalaman belajar yang berkesan. Strategi tersebut digunakan serentak bersama dari kelas I hingga kelas VI.

Madrasah hanya menerima siswa ABK yang masih dapat ditangani, seperti Tunanetra, Tunagrahita, Tunadaksa, Tunalaras, ADHD (Attetion Deficit Hiperactifity Disorder). Dengan beberapa pertimbangan, madrasah hanya mampu menerima siswa ABK dengan kriteria terseut, selain tempat yang terbatas. Sumber daya manusi dalam membimbing berjalannya pendidikan inklusi pun masih cukup kurang.

Strategi yang diterapkan pada madrasah tersebut dengan berfokus kepada siswa, dengan metode indoor yang mana guru mengajak siswa belajar secara langsung, dengan mengenal pembelajaran diluar kelas, metode Game guru memberikan atau mengajak siswa untuk memahami pembelajaran dengan bemain dan belajar, hal tersebut membantu siswa dalam belajar agar tidak mengalami kebosanan saat belajar, dan metode Make a Produk pada tahap ini guru mengajak siswa untuk membuat produk yang berkaitan dengan pembelajaran, atau kegiatan yang bernilai pada lingkungan masyarakat, lingkungan sekolah, dan lingkungan rumah. Selain itu madrasah memberikan faslitas untuk siswa ABK, yaitu kelas PPI pada pembelajaran PPI anak dilatih motoric halus dan kasarnya, diajari mengenal angka dan huruf, dan hal yang mmengasah pemahaman mendasar siswa ABK, dan yang terakhir Klinik Baca, kegiatan dalam belajar. Anak ditekankan untuk dapat memahami huruf, dan angka.

Kemendikbud Ristek meluncurkan Kurikulum Merdeka episode 15. Peluncuran kurikulum ini dilakukan oleh Mendikbud Ristek Nadiem Anwar Makarim pada Jumat (11/2/2022). Kurikulum Merdeka ini diharapkan dapat memberikan ruang bagi para peserta didik untuk mengembangkan kemampuan mereka sesuai dengan minat dan bakat mereka. Kurikulum merdeka memberikan kebebasan kepada guru dan peserta didik untuk memilih cara, tujuan dan model pembelajaran sesuai dengan kompetensi dan minat peserta didik.

Pada implementasi kurikulum merdeka di madrasah inklusi, sebenarnnya telah terlaksana pada MI Walisongo Kranji 01, namun saja pada penekanan siswa dibebaskan untuk memilih gaya belajar sendiri pada madrasah ini belum sepenuhnya memberikan gaya belajar kepada siswa, karena pada satu kelas terdapat siswa ABK, maka dari itu implemntasi kurikum merdeka pada penerapan ini harus tetap memperhatikan kebutuhan siswa. Dengan selalu memberikan metode belajar yang siswa ABK dapat mengikuti pula.

Maka dari itu, yang perlu guru lakukan dalam penerapan kurikulum merdeka ialah dengan tetap menerapkan metode yang sudah ada. Namun tetap memperhatikan kebutuhan dan kualitas siswa yang akan diajar.

Bagikan:

Google News

Dapatkan kabar terkini dan pengalaman membaca yang berbeda di Google News.

Berita Terkait