SEMARANG, Jowonews.com – Insan pers di berbagai media massa diminta ikut berkontribusi langsung dalam menangkal serta mencegah merebaknya berita “hoax” di kalangan masyarakat, sebagai salah satu bentuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
“Saya kira media mainstream sekarang juga harus berkontribusi terus menerus dalam menangkal berita ‘hoax’,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat dihubungi melalui telepon dari Semarang, Kamis.
Ganjar mengharapkan pewarta selalu melakukan konfirmasi dan tabayun agar berita-berita yang ditulis menjadi berimbang serta bisa mengedukasi masyarakat, sekaligus menjadi lembaga kontrol.
Menurut Ganjar jika awak media sudah terbiasa “cover both side’ dan melakukan konfirmasi dalam menulis berita, maka media ‘mainstream’ bisa menjadi penangkal berita “hoax”.
“Tapi parahnya ada (media massa) yang kemudian justru menjadi pembuat atau penyebar berita ‘hoax’,” ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.
Oleh karena itu, kata Ganjar peran Dewan Pers juga menjadi penting dalam pendataan dan sertifikasi para pewarta agar masyarakat mendapatkan kenyamanan menerima fakta-fakta yang diberitakan.
“Teman-teman wartawan perlu tersertifikasi sehingga pertanyaan-pertanyaannya itu selalu diikuti dengan riset-riset atau pemahaman yang nanti tidak terpenggal agar tidak menjadi informasi yang keliru,” katanya.
Terkait dengan peringatan Hari Pers Nasional 2017, orang nomor satu di Provinsi Jateng itu mengkritisi kesejahteraan awak media yang dinilai masih kurang dan perlu ditingkatkan.
“Di tengah tuntutan masyarakat yang sangat tinggi terhadap pers, bayaran wartawan lumayan mengenaskan,” katanya. (jn03/ant)
